Senin, 03 Februari 2014

KEBERHASILAN ATAU KESUKSESAN ....BERASAL KARENA KITA BERANI MENCOBA Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu.- 1 Samuel 17:8 “Siapa yang bersedia maju ke depan untuk mencoba?” pertanyaan semacam ini seringkali kita dengar di sekolah, di ruang kuliah, atau di lokasi training. Guru, dosen ato mentor biasanya mencari sukarelawan yang mau mencoba hal baru yang mereka ajarkan. Anehnya, enggak semua orang antusias untuk mencoba. Kenapa ya? Sebagian besar menjawab enggak pede, takut salah, malu diliat orang, males, dsb. Berani mencoba sebenarnya merupakan modal untuk meraih keberhasilan. Kalo kita selalu dibayang-bayangi perasaan takut salah, tentu seumur hidup kita enggak akan pernah berani mencoba. Bukankah setiap hal di dunia ini selalu mengandung risiko? Enggak ada satu hal pun yang bisa kita lakukan tanpa risiko gagal. Semua orang, sehebat apapun dirinya, pastilah berisiko untuk gagal. Namun, kegagalan bukanlah untuk ditakuti melainkan diatasi. Orang yang tidak pernah membuat kesalahan justru adalah orang yang tidak pernah mencapai apapun. Saat murid-murid melihat Yesus berjalan di atas air, hanya Petrus yang berani berinisiatif untuk meminta,”Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Akhirnya hanya Petrus jugalah yang pernah merasakan serunya berjalan di atas lautan. Meskipun akhirnya Petrus cuma sebentar doank berjalan di atas air lalu hampir tenggelam, tapi terbukti Tuhan enggak membiarkannya begitu saja. Tangan Tuhan segera meraih dan menyelamatkannya. Tuhan aja menghargai antusiasme Petrus yang mau mencoba. Yesus bahkan tidak memarahinya dengan omelan panjang, ketika dia menemui kegagalan. Dia hanya menegur Petrus agar percaya. Kita bisa meneladani keberanian Petrus kali ini. Enggak ada lagi alasan takut gagal ato kurang pede karena Tuhan sanggup menyempurnakan kekurangan kita. Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba melakukan hal-hal besar yg akan membawa kita pada kesuksesan besar. Kita harus selalu berani mencoba yg benar dan percayalah bahwa Tuhan akan memampukan kita melakukannya, DAN KITA AKAN SELALU PUNYA PELUANG UNTUK MENCAPAI KEberhasilan . LORD JESUS LOVE U ALL
SEMANGAT ......SEMANGAT.....SEMANGAT......... Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?-AMSAL 18:14 Kita merasa jenuh dengan pekerjaan. Kita bermalas-malasan pergi ke tempat kerja. Selalu saja ada alasan untuk ijin atau mengambil cuti. Kita tidak memiliki antusias dalam bekerja. Kinerja kita tidak meningkat tapi menurun. Grafik kita statis dan bukan dinamis. Kreatifitas kita mati dan miskin inovasi. Bisa jadi semua tanda-tanda di atas menunjukkan bahwa kita sedang mengalami gejala Career Paralyse ( kelumpuhan karir). Kalau tidak segera diatasi, bisa-bisa karir kita akan mandeg atau bahkan tamat! Bagaimana cara mengatasinya? 1. tentukan target baru. Banyak orang mengalami kelumpuhan karir karena ia sudah kehilangan target. Bisa karena target yang ingin ia capai sangat kabur tapi bisa juga karena targetnya sudah terpenuhi . Jika target sudah sangat kabur, ada baiknya kita menata ulang lagi target macam apa yang ingin kita capai. Dalam menetapkan targetnya, hendaknya target tersebut benar-benar jelas dan masuk akal. Kalau kelumpuhan karir tersebut disebabkan target yang sudah dipenuhi, kita harus membuat target baru yang lebih besar dan lebih menantang untuk peningkatan karir kita. 2. temukan motivasi baru. Kelumpuhan karir juga disebabkan hilangnya motivasi. Kita perlu mendapatkan kembali hal-hal yang bisa memotivasi kita. Membahagiakan keluarga, menciptakan masa depan yang lebih baik, dan memaksimalkan potensi diri bisa menjadi sumber motivasi bagi kita. 3. tidak berpuas diri. Jika kita sudah berpuas diri dengan apa yang kita kerjakan, puas dengan posisi kita dalam pekerjaan, dan puas dengan hasil kerja kita, bisa-bisa kita akan mengalami kelumpuhan karir, sebab tanda awal dari kelumpuhan karir adalah berpuas diri. Memang Alkitab mengajarkan kepada kita untuk mengucap syukur dalam segala hal. Namun hal tersebut bukan berarti membuat kita berhenti dan berpuas diri. Masih ada kesuksesan besar yang perlu kita raih. Masih ada jenjang karir yang lebih tinggi yang perlu kita capai. Masih ada potensi dalam diri yang perlu kita tingkatkan. Kelumpuhan karir hanya akan membuat potensi diri kita mati dan tidak berkembang, UNTUK ITU UBAHLAH DENGAN BERSEMANGAT.... LORD JESUS LOVE U ALL
PENGHARAPAN .....PENGHARAPAN .....SELALU ADA PENGHARAPAN Harapan orang benar akan menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia. - Amsal 10:28 Ketika seorang petani mengolah tanah, menaburkan benih, memberi pupuk, memberikan sistem pengairan yang baik, menjaga ladangnya dari hama, dan merawatnya dengan intensif, petani tersebut memiliki sebuah harapan bahwa apa yang dilakukannya akan menghasilkan hasil panenan yang besar. Tidak ada petani yang tidak mengharapkan hasil apapun atas jerih payahnya. Semuanya dilakukan untuk sebuah pengharapan. Belajar dari ilustrasi tersebut, kitapun harus memiliki pengharapan. Seperti apa pengharapan yang benar itu? Seperti apa pengharapan yang akan membuahkan sukacita? 1. pengharapan harus memiliki dasar. Mengapa petani mengharapkan panen? Karena petani tersebut telah menanam benih dan percaya bahwa dari benih itu bisa dihasilkan banyak hasil panen. Demikian juga setiap pengharapan kita harus mempunyai dasar, sehingga pengharapan kita bukan berdasarkan untung-untungan. 2. pengharapan harus disertai dengan tindakan nyata. Petani mengharapkan panen. Itu sebabnya ia mengolah tanah dan membuatnya menjadi gembur, mengairinya dengan baik, diberi pupuk, dijaga dari hama, dsb. Petani tersebut harus lebih dulu bekerja keras sebelum harapannya menjadi kenyataan. Kita pun demikian, jika tanpa mau bekerja maka semua harapan kita hanya sekedar lamunan dan angan-angan belaka. 3. pengharapan harus realistis. Memang Tuhan bisa melakukan banyak cara yang penuh keajaiban, namun hal tersebut hanya bersifat insidentil. Itu sebabnya seorang petani tak mungkin mengharapkan minggu depan sudah bisa panen sementara benihnya baru ditabur hari ini. Atau mengharapkan hasil 1 ton sementara yang ditabur hanya beberapa benih saja. Tanpa kewajaran, pengharapan hanya akan berujung pada kekecewaan. Salomo mengingatkan bahwa kita harus memiliki pengharapan dan mau menanti hasilnya dengan penuh kesabaran dan ketekunan, sebab jika tidak, kita tidak akan pernah melakukan satu pekerjaan dengan baik. Pengharapan yang benar akan berbuah sukacita. LORD JESUS LOVE U ALL
SAYA SUKA SEKALI BERKOMPETISI Semuanya itu jelas bagi yang cerdas, lurus bagi yang berpengetahuan.- Amsal 8:9 Apakah Anda termasuk orang yang andal dan cakap dalam pekerjaan Anda? Apakah Anda orang yang benar-benar berkompeten dan memiliki standar mutu terbaik? Jika Anda memiliki kualitas mutu terbaik, Anda akan menjadi orang yang dipercaya dan orang yang dapat dipercaya akan mendapat banyak berkat. Semakin tinggi standar mutu Anda, semakin besar juga kepercayaan yang akan diberikan, dan semakin banyak juga berkat yang akan Anda terima. Standar mutu seperti apa yang membuat Anda masuk dalam kategori orang yang andal, cakap dan berkompeten itu? 1. Mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Jangan pernah berpuas diri ketika kita berhasil melewati orang lain, sebab pada dasarnya kita tidak bersaing dengan orang lain melainkan bersaing dengan diri kita sendiri. Biarlah setiap hari adalah waktu memecahkan rekor yang kita buat sendiri. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Hari besok harus lebih baik dari hari ini. 2. Tidak cukup menjadi baik saja. Jika kita sudah bangga dengan predikat baik, itu artinya kita belum berkompeten. Orang yang andal dan berkompeten tidak akan pernah menerima prestasi yang biasa-biasa saja. Mereka akan berjuang untuk meraih yang terbaik! 3. Bertanggung jawab. Orang yang bisa diandalkan selalu memiliki ciri khas yaitu sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Tidak hanya sekadar bekerja. Tidak hanya sekadar menjalankan tugas. Tidak hanya sekadar memenuhi kewajiban. Pekerja yang memiliki tipe “hanya sekadar” jelas tidak bisa diandalkan. Sebaliknya orang yang andal akan benar-benar bertanggung jawab, bahkan terhadap hal-hal kecil sekalipun yang memang menjadi tugasnya. Orang tipe “hanya sekadar” itu banyak jumlahnya, sebaliknya yang benar-benar berkompeten benar-benar langka. Anda termasuk yang mana? Berkompeten artinya memiliki standar mutu terbaik. SAYA SELALU BERUSAHA MENJADI PEKERJA YG BAIK - SAYA SELALU MENJADI YG PERTAMA TIBA DI KANTOR , MENYELESAIKAN PEKERJAAN TANGGUNG JAWAB DENGAN BAIK TDK ASAL ASALAN, BERPERILAKU YG BAIK MEMBERI TELADAN , ,,,,,ADA BANYAK HAL LAGI PEMBERITA INJIL YG HANDAL - BUKAN ABAL ABAL HAMBA TUHAN YG PUNYA KARAKTER TUHAN YESUS MENYELAMATKAN JIWA JIWA BERAPA PUN HARGA BERUSAHA MENJADI WINNER...... SAYA SUKA BERKOMPETISI ....ITULAH PENYEMANGAT HIDUP INI - WALAU KADANG HARUS MENGALAMI STRESS STRESS BERAT LORD JESUS LOVE U

JAWABAN ADA 4 BINATANG YG KECIL TP CEKATAN

NE JAWABANNYA : BACA AMSAL 30 :21-28 1. SEMUT 2. PELANDUK 3. BELALANG 4. CICAK BINATANG YG GAGAH _ AMSAL 30 :29-31 1. SINGA 2. AYAM JANTAN 3. KAMBING JANTAN RAJIN YA BACA ALKITAB - HAAAAAAA..........
BERLAJAR LAH DARI HAL - HAL KECIL Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan- Amsal 30:24 DI AYAT INI ADA 4 BINATANG KECIL .......TEBAK YA , DAN FORWARD KE FB INI DITUNGGU .............. Benjamin Franklin pernah berkata, “Pukulan-pukulan kecil dapat menumbangkan pohon oak yang besar !” Memang mengherankan ketika melihat hal-hal yang penting dan temuan-temuan besar di dunia ini justru lahir dan berasal dari hal-hal yang kecil. Kita selalu punya kecenderungan untuk melihat sesuatu yang besar daripada memperhatikan sesuatu yang kecil. Hal-hal kecil biasanya kita lewatkan begitu saja, padahal melewatkan hal-hal kecil sebenarnya menutup pintu bagi kemungkinan-kemungkinan besar. Siapa peduli dengan sarang laba-laba? Tidak ada yang suka dengan sarang laba-laba, kecuali Spiderman tentunya. Sarang laba-laba identik dengan tempat yang kotor, jorok dan jarang dibersihkan. Melihat sarang laba-laba membuat kita jadi tidak sabar lagi untuk segera mengambil sapu dan menghilangkan sarang laba-laba itu. Sementara banyak orang melewatkan hal-hal yang kecil, seorang yang peduli dengan hal-hal kecil justru terinspirasi dengan sarang laba-laba ini. Inspirasi dari sarang laba-laba inilah yang kemudian melahirkan gagasan untuk membuat jembatan gantung! Siapa peduli dengan suara ketel di atas kompor? Suara itu benar-benar mengganggu dan berisik. Membuat kita tak sabar untuk segera mematikan kompor agar suara ketel itu berhenti. Mempedulikan suara ketel adalah tindakan yang bodoh, tapi justru dari suara ketel itulah mesin uap kemudian diciptakan oleh seorang James Watt. Telah terbukti bahwa hal-hal besar selalu lahir dari hal-hal kecil. Seringkali kita melewatkan banyak hal kecil terjadi begitu saja. Kita terlanjur punya konsep bahwa hal-hal besar selalu lahir dari pemikiran yang rumit. Itu sebabnya kita selalu disibukkan dengan hal-hal besar dan hal-hal paling rumit, dan tidak pernah mempedulikan hal-hal kecil yang nampaknya terlalu sederhana untuk dipikirkan. Terbukalah dengan hal-hal kecil. Belajar peka dan kritis dengan hal-hal kecil yang terjadi di sekitar kita. Jangan pernah membiarkan hal-hal kecil terlewatkan begitu saja, tanpa kita bisa belajar darinya. Jangan sampai suatu saat kita akan dipermalukan akibat kita selalu meremehkan hal-hal kecil. Semua hal besar selalu berawal dari hal kecil. LORD JESUS LOVE U ALL
MENCIPTAKAN MOTIVASI Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.- Amsal 22:6 Jika Anda adalah seorang pemimpin, entahkah pemimpin kelompok, pemimpin organisasi, pemimpin perusahaan, atau bahkan Anda adalah pemilik perusahaan, menciptakan motivasi dalam sebuah tim adalah hal mutlak. Tanpa motivasi, bisa jadi organisasi atau perusahaan yang kita pimpin akan mengalami kemandegan atau bahkan kelumpuhan. Hal-hal apa yang mempengaruhi motivasi dalam sebuah teamwork? 1. visi, misi dan tujuan yang jelas. Dengan menetapkan hal tersebut kita akan tahu di mana posisi kita sekarang ini dan ke mana tim kita akan pergi. Jika visi dan tujuan kita kabur, bisa dipastikan tim kita akan kehilangan motivasi. Karena tidak ada tujuan yang hendak dicapai dan tidak ada target yang hendak diraih. 2. tanggung jawab. Pendelegasian tanggung jawab akan menjadi motivasi tersendiri bagi orang yang menerimanya. Dengan adanya tanggung jawab yang ia pikul, ia akan berusaha untuk memenuhi, melakukan dan menyelesaikannya dengan kualitas terbaik. 3. tantangan. Pada dasarnya setiap manusia suka dengan hal-hal yang baru. Dengan kita memberikan pekerjaan yang menantang, maka mereka akan termotivasi. Hanya saja berikan tantangan dalam porsi yang tepat. Jika tantangan kita berlebihan, mereka juga akan berpikir bahwa hal tersebut mustahil untuk dilakukan. Namun jika tantangan kita terlalu mudah, mereka juga akan malas melakukannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya. 4. ciptakan suasana kerja yang kondusif. Jika suasana kerja tidak nyaman, jelas satu sama lain tidak akan termotivasi. Mengusahakan keakraban di dalam tim adalah salah satu cara efektif untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif. Jika semua orang yang ada di dalam tim menjadi kompak, mereka akan menikmati apa yang mereka kerjakan dan akan terus termotivasi. Selain itu, setiap orang hendaknya diberikan kesempatan untuk maju. Suasana kerja akan jadi kondusif dan tim kita pun akan termotivasi terus. Setiap pemimpin sudah seharusnya menciptakan motivasi dalam timnya. LORD JESUS LOVE U ALL
BUDAYA BERIBADAH Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan. - Matius 15:2 Makan itu ada budayanya sendiri. Tiap daerah memiliki budaya yang berbeda. Pergilah ke daratan Cina, Anda harus bersiap-siap menggunakan sumpit sebagai ganti sendok dan jangan kaget atau merasa aneh kalau mereka yang duduk semeja dengan Anda bersendawa dengan bebasnya. Budaya Latin juga berbeda, kalau Anda menghabiskan semua makanan di piring Anda tanpa sisa, itu sama saja memberitahukan kepada tuan rumah bahwa Anda masih lapar. Di Italia, para bangsawan selalu meletakkan pisau dan garpu bersilang setelah selesai makan. Budaya Yahudi berbeda lagi. Ada aturan mutlak yang harus mereka patuhi soal makan, yaitu membasuh tangan lebih dulu sebelum makan. Suatu ketika murid-murid Yesus mengindahkan tata cara makan ala Yahudi ini. Akibatnya, Yesus ditegur habis-habisan oleh orang-orang Farisi dan ahli taurat hanya karena para murid tidak membasuh tangan lebih dulu sebelum makan. Jawaban Yesus sungguh bijak menanggapi pertanyaan Farisi, bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Saya mau beritahu, tapi jangan kaget. Kita seringkali bertindak seperti para Farisi dan ahli taurat itu. Kekristenan tak lebih dari sekedar tata cara dan aturan, bukan kehidupan. Kening kita mengkerut dan tidak suka kalau tata cara beribadah yang dilakukan tidak seperti aturan baku dalam gereja kita. Kita lebih memusingkan soal bertepuk tangan atau tidak. Kita lebih memusingkan antara memakai musik lengkap ataukah hanya menggunakan organ tua. Bagi yang biasa beribadah dengan tenang akan marah kalau suasana ibadah meriah dan hiruk pikuk. Bagi yang biasa beribadah dengan meriah akan mengecam kalau ibadah itu tidak ada urapan, seandainya dilakukan dengan cara yang tenang. Kekristenan lebih penting hanya dari sekedar tata cara atau budaya saja. Kekristenan bukan hanya sekedar ritual belaka, tapi sungguh merupakan kehidupan nyata. Jadi, bagaimanapun beraneka ragam budaya saat beribadah itu tak terlalu penting, tak perlu dipusingkan, apalagi dipeributkan. Tuhan kita adalah Tuhan diatas segala budaya. Jadi, apakah kita akan memegahkan diri kalau merasa bahwa tata cara ibadah kita lah yang paling berkenan di hadapan Tuhan? Lebih fokus kepada gaya hidup kita sebagai orang Kristen daripada ritual yang kita lakukan. LORD JESUS LOVE U ALL
MACAN BERNYALI TIKUS Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, 2Tim 1:7 Salah satu alasan mengapa kita tidak bisa mengembangkan senyum lebih lebar adalah karena kita terlampau dicekam oleh ketakutan kita sendiri. Boleh percaya boleh tidak, namun fakta berkata bahwa ketakutan adalah seperti kanker ganas yang menggerogoti sukacita kita. Sem Gpdi Labuan B Repikin kita mengijinkan ketakutan mempengaruhi kehidupan kita, maka semakin sulit kita merasakan sukacita. Cerita lama dari India menceritakan tentang tikus yang ketakutan karena melihat seekor kucing. Itu sebabnya tikus tersebut pergi kepada tukang sihir untuk menyulapnya menjadi kucing. Setelah tikus tersebut jadi kucing, kembali lagi ia dicekam rasa takut karena melihat anjing. Maka segera saja ia kembali ke tukang sihir dan minta mengubahnya menjadi anjing. Setelah jadi anjing, lagi-lagi ia takut ketika bertemu dengan macan dan minta kepada tukang sihir untuk mengubahnya menjadi macan. Tetapi ketika ia datang lagi dengan keluhan bahwa ia bertemu dengan pemburu, si tukang sihir menolak membantu lagi, “Akan saya ubah kamu jadi tikus lagi, sebab, sekalipun badanmu macan, nyalimu masih tetap nyali tikus.” Ketika kita percaya kepada Yesus, kita diubah menjadi manusia baru. Hanya sayang, kita seperti cerita klasik tersebut. Kita mengaku sudah menjadi manusia baru, tapi “nyali” kita tidak baru. Daripada mengijinkan Kristus menguasai kehidupan kita, kita lebih mengijinkan ketakutan yang menguasai kita. Bukan iman, tapi rasa kuatir. Bukan keberanian, tapi rasa cemas. Tak heran sukacita kita padam. Tak ada senyum. Tak ada keceriaan. Sebaliknya, kegelisahan dan ketakutanlah yang terpancar dari hidup kita. Seandainya kita memiliki nyali Kristus, tentu kita bisa bersukacita dalam segala keadaan. Paulus memiliki nyali Kristus, itu sebabnya penjara tak bisa membendung sukacitanya. Demikian juga situasi dan kondisi yang paling buruk sekalipun tak akan pernah bisa memadamkan sukacita kita, seandainya kita memiliki nyali Kristus. Sungguh ironis kalau kita mengaku sebagai anak Tuhan tetapi tak mampu lagi bersukacita karena situasi dan keadaan yang menantang kita. Bukankah seharusnya kita berani menghadapi setiap tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita? Kalau tak bisa tersenyum di tengah tantangan hidup, itu seperti seekor macan dengan nyali tikus. Hadapilah semua tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita. MINTA LAH BAPTISAN ROHKUDUS , ALAMI TUHAN. LORD JESUS LOVE U ALL