Selasa, 27 November 2012
GEREJA KEHILANGAN KASIH MULA-MULA
Sekalipun benar ada lebih banyak orang Kristen lahir baru dibandingkan 10
tahun yang lalu, keadaan rohani di Amerika sangatlah stagnan. Riset baru
mengenai kekristenan telah menyimpulkan bahwa orang Amerika tetap memandang
diri mereka beragama dan beriman -- tetapi menunjukkan juga bahwa orang
percaya menunjukkan keadaan rohani yang biasa - biasa saja.
Vonis ini disampaikan oleh laporan "State of The Church" atau "Keadaan
Gereja" oleh Barna Research Group (BRG), organisasi Kristen yang bermarkas
di California setelah mengadakan riset tahunan mengenai kegiatan dan pola
pikir agama di Amerika.
Tidak semuanya buruk. Riset di 1005 gereja protestan dan katholik
menunjukkan bahwa jumlah orang kristen lahir baru berusia dewasa naik dari
35 persen di tahun 1991 menjadi 41 persen di tahun 2001. Sejak 1995 ada 5
persen kenaikan dari jumlah orang dewasa yang berkata "berkomitmen total"
kepada iman kristiani.
Tetapi beberapa kemunduran terlihat di beberapa area kekristenan. Pembaca
setia Alkitab turun dari 45 persen ke 37 persen dibandingkan 10 tahun yang
lalu. Pengerja gereja yang tidak dibayar turun dari 27 persen menjadi 20
persen selama 10 tahun terakhir. Jumlah jemaat yang pergi ke gereja menurun
dari 49 persen menjadi 42 persen pada kurun waktu yang sama.
Yang mengkhawatirkan, 4 dari 10 umat kristen tidak pergi ke gereja atau
membaca Alkitab sama sekali dalam seminggu. 7 dari 10 orang tidak juga hadir
di kebaktian kecil seperti kelompok sel atau ibadah apapun untuk membangun
iman mereka. Laporan juga menunjukkan setidaknya ada 10 juta umat kristen
yang tidak bergabung dengan gereja apapun.
Presiden BRG mengatakan bahwa Amerika membutuhkan sebuah kebangunan rohani.
Menurut George Barna "41 persen dari orang yang beribadah di gereja tida
lahir baru. Meskipun jumlahnya lebih tinggi dari gereja katholik, lebih 1/3
jemaat protestan tidak lahir baru." Dia juga menambahkan "sebagian besar
dari jumlah ini sudah menjadi anggota gereja tanpa memahami iman kristen
yang sesungguhnya".
Berdasarkan data - data dari riset sebelumnya, Barna menyimpulkan bahwa
"Amerika sudah pasti tidak mengalami kebangunan rohani yang diharapkan akan
terjadi setelah milenium baru dimulai".
Dia menambahkan, "Ada banyak pengecualian di berbagai daerah, tetapi secara
garis besar, pelayanan Kristen terhenti. Seperti jemaat Laodikia dan Sardis
di Alkitab yang tidak disukai Allah karena kematian rohani mereka, banyak
gereja Kristen Amerika yang sudah menukar kasih yang mula - mula terhadap
Allah dengan ritual dan metode - metode kosong. Tantangan masa kini bukan
soal metode, tetapi bagaimana membangkitkan dan menularkan kasih yang mula -
mula kepada umat kristen di negeri ini".
Pandangan ini bertolak belakang dari pendiri Christian Broadcasting Network
(CBN), Pat Robertson yang mengatakan pada Virginia Press Association minggu
lalu bahwa kebangunan rohani sedang melanda Amerika. Dia berkata bahwa
kebangunan rohani ini juga mempengaruhi politik karena para umat berdoa dan
bekerja sama dengan banyak politisi untuk kebaikan negeri. Dan dukungan ini
adalah "Trend baru yang sangat baik", katanya.
"Aku menganggap sebagai suatu kehormatan,
bila aku tidak memberitakan Injil di tempat
di mana nama Kristus telah dikenal, supaya aku
jangan membangun di atas patok orang lain"
- Roma 15:20