Sabtu, 03 Agustus 2013
BELAJAR DARI KESALAHAN
Sebuah naskah cerita pendek yang dipasang di koran Perancis pada 1884, dengan
judul
The Diamond Necklace = ( Kalung Mutiara )
oleh Guy de Maupassant, ternyata telah menjadi inspirasi bagi beberapa sutradara
untuk diangkat dalam beberapa film layar lebar, termasuk film Cina dengan judul
The String of Pearls.
Serta di 2007, naskah ini diangkat kembali dalam bentuk pertunjukan Opera
bertema musik di Eropah.
Mengapa naskah yang telah berusia seabad lebih itu masih mempunyai daya tarik
sedemikian tinggi?
Ini tentu karena naskah ini mengandung PESAN MORAL yang sangat Tinggi.
Dan rasanya tepat untuk dijadikan inspirasai bagi kehidupan masyarakat kini.
Isi naskah Maupassant ini adalah tentang Mathilda, seorang wanita cantik dengan
suaminya berprofesi sebagai guru.
Penghasilan suaminya yang kecil memaksa mereka hidup dengan sederhana, dan ini
yang membuat Mathilda selalu terlihat murung dan tidak bahagia, karena Mathilda
selalu berobsesi bisa diterima oleh wanita kaya dan kalangan atas.
Akhirnya impian Mathilda untuk bisa berkenalan dengan kalangan atas hampir
terwujud, ketika suatu hari suaminya pulang dengan membawa undangan pesta dari
Menteri Pendidikan.
Mereka tahu pesta tersebut pasti akan dihadiri oleh banyak bangsawan dan
kalangan atas.
Karena melihat istrinya mengeluh tidak mempunyai gaun yang bagus untuk dikenakan
dalam pesta itu, suaminya merelakan memberinya
$ 400, uang yang ia tabung dengan susah payah untuk membeli senapan berburu.
Uang tersebut kemudian digunakan Mathilda untuk membeli sebuah gaun pesta yang
mewah. Untuk menyerasikan gaunnya,
tanpa sungkan ia mendatangi teman lamanya yang kaya untuk dipinjami sebuah
kalung untuk dikenakan
pada pesta itu.
Tanpa banyak bertanya, temannya meminjaminya seuntai kalung bertahta berlian
yang indah.
Benar saja, Mathilda menjadi pusat perhatian banyak orang, mereka pada memuji
keindahan kalung berlian itu.
Ini tentu sangat menyenanginya.
Kesenangan malam itu langsung sirna saat usai pesta itu.
Ketika berada di mobil ia baru sadar ia lupa memasang kembali kalung itu, ketika
melepaskan kalung untuk membersihkan keringat di lehernya. Ia pun buru-buru
kembali ke tempat pesta, namun kalung itu telah lenyap tanpa bekas.
Dengan rasa malu dan penyelasan mendalam ia mencoba mencari kalung yang sama
di berbagai pelosok kota.
Akhirnya ia menemukan kalung yang hampir sama, tetapi harganya sangat tinggi, $
36.000,
ini tentu di luar kemampuan suaminya untuk membelinya.
Sebagai seorang yang bertanggung jawab, suaminya terpaksa menjaminkan rumahnya
ke bank, untuk mendapatkan pinjaman membeli kalung untuk dikembalikan pada
temannya.
Setelah 10 tahun kemudian, cicilannya baru selesai, dan saat bertemu kembali
dengan temannya, Mathilda baru berani menceritakan tentang kalung yang sempat
hilang itu.
Mendengar itu, temannya kaget sekali, ia berkata
Kalung itu hanya bernilai $ 500,
itu adalah kalung imitasi,
dan bukan asli
Mathilda hampir jatuh pingsan mendengar itu.
Ia baru sadar, bahwa ia telah membayar sangat mahal untuk suatu GENGSI, dan juga
karena ia
MALU BERTANYA.
Ia baru sadar bahwa status temannya yang kaya, telah membuat ia selalu
beranggapan apapun yang dikenakan pasti adalah yang mahal, asli, bermerek mahal,
walaupun itu adalah suatu imitasi belaka.
BELAJARLAH DARI KESALAHAN ORANG LAIN.
Karena Anda tidak akan pernah punya cukup WAKTU dan DANA
untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri.