Rabu, 28 Agustus 2013
kebodohan vs kebijaksanaan ..... part 1
KEBODOHAN vs. KEBIJAKSANAAN
Saya membaca koran, yaitu koran minggu pagi, dikolom yang berjudul, "Believe It Or Not (Percaya atau Tidak)". Kolom yang berjudul "Believe It Or Not" ini berisi tentang hal2 yg aneh n luar biasa.
Salah satu bagiannya bercerita tentang Charles Boaz yg bekerja sebagai badut.
Apa sih yg luar biasa jd seorg badut?
Seorg badut hadir hanya untuk memberikan hiburan, membuat kelucuan, melawak, setidaknya untuk membantu melonggarkan stress dlm hidup org lain.
Karena belum tentu si badut sendiri bahagia "ada kesaksian seorg pelawak - dia menghibur, tp sendirinya kesepian"
Sepertinya sang tak badut bukanlah orang yang bijak - tp sepertinya melakukan kebodohan.
Kita pasti memandang si badut sebagai orang bodoh; fakta bahwa badut yang ini, Charles Boaz, adalah seorg Doktor.
Umumnya, orang menilai mereka yg bergelar Doktor sebagai orang2 yg memiliki tingkat kecerdasan yg sangat tinggi.
Dan lebih dari itu, bahwa Dr. Boaz ini adalah seorang asisten profesor bidang ekonomi di State University of Michigan, n bahwa dia telah mengundurkan diri dari pekerjaannya itu untuk bekerja sebagai badut. Aneh bukan!
Jika Anda berhenti sejenak n merenungkannya, di sini ada begitu banyak org muda yg masih pelajar, n mereka semua berjuang keras untuk bisa memperoleh ijazah sekolah SMA, lalu lanjut ke perguruan tinggi - agar bisa berhasil mencapai gelar sarjana S1, tdk cukup lagi S2,
Setelah anda dptkan semua , anda akan berpikir bahwa anda adalah orang yg cukup penting di dunia ini. Akan tetapi, kalau anda sampai di tingkatan S3 (Doktor),
Anda akan berpikir bahwa Anda telah mencapai puncak! Namun di koran ini ada seseorang yg telah mencapai semua itu, n memutuskan untuk menanggalkan semuanya untuk menjadi badut!
Mungkin kita akan berpikir - sungguh sangat tdk bijaksana.
Bersambung....