Rabu, 29 Agustus 2012

kasih

Ciri khas iman Kristen adalah hidup di dalam kasih. Kasih Kristus yang memberi hidup kepada orang percaya memungkinkan kita untuk hidup di dalam kasih. Kewajiban untuk hidup di dalam kasih merupakan penekanan utama dari surat Rasul Yohanes ini. Semakin hari semakin terasa bahwa kehidupan yang bersifat individualistis dan egoistis semakin merebak di dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari, apalagi di kota-kota metropolitan yang umumnya sangat konsumtif dan materialistis. Kondisi seperti itu menyebabkan terjadinya persaingan kehidupan yang sangat ketat antara yang seorang dengan yang lain, sehingga materi, jabatan, dan kepentingan pribadi diletakkan tinggi di atas harkat manusia. Hal ini jelas terlihat dari perlakuan manusia yang satu terhadap yang lain. Dari cara seseorang memperlakukan orang lain dapat diketahui kondisi hati dan pikiran orang tersebut terhadap nilai-nilai kehidupan. Dalam kondisi seperti itu, bagaimanakah manusia dapat hidup saling mengasihi yang seorang terhadap yang lain? Ada manusia yang memanfaatkan sesamanya, bahkan mengusahakan kesuksesan pribadi dengan menyikut sesamanya. Kondisi seperti di atas telah mewarnai setiap sisi kehidupan manusia dalam masyarakat yang sedang "sakit parah" ini. Di tengah kondisi kehidupan manusia yang seakan-akan tanpa arah ini, Rasul Yohanes menasihati agar setiap orang percaya tetap hidup di dalam kasih sehingga bisa menjadi panutan bagi arah dunia yang suram ini. Jika orang percaya kehilangan ciri khas kasih, maka kekristenan tidak lagi memiliki fondasi bagi keberadaannya di tengah dunia sebagai garam dan terang. Akibatnya, kemungkinan bahwa Kekristenan akan ditinggalkan seperti yang terjadi di benua Eropa