Sabtu, 03 Agustus 2013

HARAPAN

Ada dua orang buta yang seorang yang sudah tua dan yang seorang masih muda, mereka adalah guru dan murid, mereka mencari nafkah dengan bermain kecapi. Pada suatu hari orang buta yang tua ini jatuh sakit, dia tahu umurnya sudah tidak panjang lagi, lalu dia memanggil muridnya ke samping tempat tidurnya. Tangannya yang gemetaran menggengam tangan muridnya dengan susah payah berkata,” Anakku, didalam sini ada sebuah resep rahasia, resep rahasia ini akan membuat engkau melihat dunia terang lagi, aku menyembunyikannya didalam kecapi ini, tetapi kamu harus ingat, kamu harus bermain kecapi sampai seribu senar kecapi ini terputus, baru boleh mengeluarkan resep rahasia ini, jika tidak kamu tidak akan melihat cahaya terang lagi.” Si buta kecil ini sambil menghapus air matanya berjanji kepada gurunya, gurunya dengan tersenyum damai pergi meninggalkan dunia ini. Sehari demi sehari berlalu, setahun demi setahun berlalu, si buta kecil selalu ingat kepada pesan gurunya, selembar demi selembar tari senar putus disimpannya baik-baik, selalu menghitungnya didalam hati. Ketika dia bermain sampai tari senar yang ke 1000 terputus, pemuda kecil buta yang lemah yang dulu sekarang sudah menjadi si buta tua renta. Dia tidak dapat mengekang rasa bahagia yang ada didalam hatinya, dengan tangan gemetar dia membuka kecapinya, mengeluarkan resep rahasia yang ada didalam kecapi. Kemudian, orang lain memberitahu kepadanya bahwa itu adalah sepotong kertas kosong, diatas kertas itu tidak tertulis sepatah katapun, air matanya menetes diatas kertas, dia tertawa. Apakah si buta tua membohongi si buta kecil? Si buta tua yang dahulunya adalah si buta kecil, memegang kertas putih yang tidak ada tulisan sama sekali, lalu kenapa dia malahan bisa tertawa? Pada saat dia membuka resep rahasia itu, seketika itu juga dia menjadi mengerti makna yang terkandung didalam hati gurunya, walaupun hanya sepotong kertas putih, tetapi itu merupakan sebuah resep rahasia tanpa tulisan, resep rahasia yang tidak akan ada orang tahu. Hanya dia sendiri yang dari kecil menemani gurunya bermain kecapi yang mengerti makna yang terkandung dalam resep rahasia yang tanpa tulisan ini. Resep rahasia itu adalah "HARAPAN" yang memancarkan sinar terang, yang ketika dia berada dalam kesusahan menghadapi perjalanan hidup ini gurunya menyalakan sinar terang ini untuk menemani menjalani perjalanan hidup yang susah ini, jika tidak ada sinar terang ini, dia mungkin sudah ditelan oleh kegelapan hidup ini, mungkin dari dahulu dia sudah tersungkur jatuh oleh kesusahan hidup ini. Karena "HARAPAN" akan seberkas terang ini, dia dapat bermain kecapi sampai seribu senarnya terputus, karena dia ingin bisa melihat cahaya terang lagi, dengan teguh tanpa goyah mempercayai pesan gurunya. Kegelapan bukan selamanya terjadi, asalkan tidak mudah melepaskan keyakinan, setelah semua kegelapan ini berlalu, akan ada cahaya yang tidak terbatas. Setelah menaklukkan berbagai rintangan dan kesusahan, kepercayaan yang teguh ini akhirnya membuat hatinya bisa melihat cahaya terang yang sebenarnya. Apakah akhirnya dapat melihat sinar terang didunia ini hal yang perlu dibanggakan? Manusia memiliki sepasang mata yang terang, tetapi memiliki sisi hati yang gelap, apakah ini berguna?