PEPERANGAN DEKAT HORMA
Raja negeri Arad, orang Kanaan yang
tinggal di Tanah Negeb, mendengar, bahwa Israel datang dari jalan Atarim, lalu
ia berperang melawan Israel, dan diangkutnya beberapa orang tawanan dari pada
mereka.
·
Maka
bernazarlah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau serahkan
bangsa ini sama sekali ke dalam tangan kami, kami akan menumpas kota-kota
mereka sampai binasa."
TUHAN mendengarkan permintaan orang
Israel, lalu menyerahkan orang Kanaan itu; kemudian orang-orang itu dan
kota-kotanya ditumpas sampai binasa. Itulah sebabnya tempat itu dinamai Horma.
ULAR TEMBAGA
Setelah mereka berangkat dari gunung
Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa
itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah
dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati
di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan
makanan hambar ini kami telah muak."
·
Lalu
TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,
sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kemudian datanglah bangsa itu
mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata
melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya
ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
·
Maka
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada
sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap
hidup."
Lalu Musa membuat ular tembaga dan
menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia
memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
PERJALANAN KEDAERAH MOAB
Kemudian berangkatlah orang Israel, lalu
berkemah di Obot.
Berangkatlah mereka dari Obot, lalu
berkemah dekat reruntuhan di Abarim, di padang gurun yang di sebelah timur
Moab.
Dari situ berangkatlah mereka, lalu
berkemah di lembah Zered.
Dari situ berangkatlah mereka, lalu
berkemah di seberang sungai Arnon yang di padang gurun dan yang keluar dari
daerah orang Amori, sebab sungai Arnon ialah batas Moab, di antara orang Moab
dan orang Amori.
Itulah sebabnya dikatakan dalam kitab
peperangan TUHAN: "Waheb di Sufa dan lembah-lembah ke sungai Arnon, dan lereng lembah-lembah; lereng itu
terbentang ke tempat di mana terletak kota Ar, dan bersandar pada batas daerah
Moab."
Dari sana mereka ke Beer. Inilah sumur
di mana TUHAN berfirman kepada Musa: "Kumpulkanlah bangsa itu, maka Aku
akan memberikan air kepada mereka."
·
Pada
waktu itu orang Israel menyanyikan nyanyian ini: "Berbual-buallah, hai
sumur! Mari kita bernyanyi-nyanyi berbalas-balasan karena sumur yang digali
oleh raja-raja, yang dikorek oleh kaum
bangsawan di antara bangsa itu dengan tongkat-tongkat kerajaan, dengan
tongkat-tongkat mereka." Dan dari padang gurun mereka ke Matana; dari
Matana ke Nahaliel; dari Nahaliel ke Bamot; dari Bamot ke lembah yang di daerah Moab,
dekat puncak gunung Pisga yang menghadap Padang Belantara.
PEPERANGAN MELAWAN SIHON, RAJA HESYBON
Kemudian orang Israel mengirim utusan
kepada Sihon, raja orang Amori, dengan pesan: "Izinkanlah kami melalui negerimu; kami
tidak akan menyimpang masuk ke ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu, kami
tidak akan minum air sumurmu, di jalan besar saja kami akan berjalan, sampai
kami melalui batas daerahmu."
Tetapi Sihon tidak mengizinkan orang
Israel berjalan melalui daerahnya, bahkan ia mengumpulkan seluruh laskarnya, lalu
keluar ke padang gurun menghadapi orang Israel, dan sesampainya di Yahas
berperanglah ia melawan orang Israel.
Tetapi orang Israel mengalahkan dia
dengan mata pedang dan menduduki negerinya dari sungai Arnon sampai ke sungai
Yabok, sampai kepada bani Amon, sebab batas daerah bani Amon itu kuat.
·
Dan
orang Israel merebut segala kota itu, lalu menetaplah mereka di segala kota
orang Amori, di Hesybon dan segala anak kotanya.
Sebab Hesybon ialah kota kediaman
Sihon, raja orang Amori; raja ini tadinya berperang melawan raja Moab yang
lalu, dan merebut dari tangannya seluruh negerinya sampai ke sungai Arnon.
·
Itulah
sebabnya penyair-penyair berkata: "Datanglah ke Hesybon, baiklah dibangun
dan baiklah diperkuat kota kediaman Sihon itu!
·
Sebab
api keluar dari Hesybon, nyala dari kota kediaman Sihon, yang memakan habis
Ar-Moab, yang berkuasa atas bukit-bukit di sepanjang sungai Arnon.
·
Celakalah
engkau, ya Moab; binasa engkau, ya bangsa Kamos! Ia membuat anak-anaknya lelaki
menjadi orang-orang pelarian, dan anak-anaknya perempuan menjadi tawanan kepada
Sihon, raja orang Amori.
Kita telah menembaki mereka, Hesybon
binasa sampai ke Dibon, dan kita menanduskannya sampai ke Nofah, yang
terbentang sampai ke Medeba."
PEPERANGAN MELAWAN OG RAJA BASAN
Demikianlah orang Israel diam di
negeri orang Amori.
Setelah Musa menyuruh orang mengintai
kota Yaezer, mereka merebut segala anak kota Yaezer dan menghalau orang-orang
Amori yang ada di situ.
Kemudian berpalinglah mereka dan maju
ke arah Basan. Lalu Og, raja Basan, beserta segala rakyatnya maju ke Edrei
menjumpai mereka untuk berperang.
·
Tetapi
TUHAN berfirman kepada Musa: "Janganlah takut kepadanya, sebab Aku
menyerahkan dia dengan seluruh rakyatnya dan negerinya ke dalam tanganmu, dan
haruslah kaulakukan kepadanya seperti yang kaulakukan kepada Sihon, raja orang
Amori, yang diam di Hesybon."
Maka mereka mengalahkan dia dan
anak-anaknya dan seluruh rakyatnya, sehingga seorangpun dari mereka tidak ada
yang dibiarkan terlepas; lalu mereka menduduki negerinya.
Kemudian berangkatlah orang Israel,
dan berkemah di dataran Moab, di daerah seberang sungai Yordan dekat Yerikho.
BALAK MEMANGGIL BILEAM
Balak bin Zipor melihat segala yang dilakukan
Israel kepada orang Amori.
Maka sangat gentarlah orang Moab
terhadap bangsa itu, karena jumlahnya banyak, lalu muak dan takutlah orang Moab
karena orang Israel.
Lalu berkatalah orang Moab kepada para
tua-tua Midian: "Tentu saja laskar besar itu akan membabat habis segala
sesuatu yang di sekeliling kita, seperti lembu membabat habis tumbuh-tumbuhan
hijau di padang." Adapun pada waktu itu Balak bin Zipor menjadi raja Moab.
Raja ini mengirim utusan kepada Bileam
bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman
sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu
bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan
mereka sedang berkemah di depanku.
Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa
itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup
mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang
kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."
Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan
para tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka
sampai kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
·
Lalu
berkatalah Bileam kepada mereka: "Bermalamlah di sini pada malam ini, maka
aku akan memberi jawab kepadamu, sesuai dengan apa yang akan difirmankan TUHAN
kepadaku." Maka tinggallah pemuka-pemuka Moab itu pada Bileam.
·
Kemudian
datanglah Allah kepada Bileam serta berfirman: "Siapakah orang-orang yang
bersama-sama dengan engkau itu?"
Dan berkatalah Bileam kepada Allah:
"Balak bin Zipor, raja Moab, mengutus orang kepadaku dengan pesan:
Ketahuilah, ada bangsa yang keluar
dari Mesir, dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah,
serapahlah mereka bagiku, mungkin aku akan sanggup berperang melawan mereka dan
menghalau mereka."
·
Lalu
berfirmanlah Allah kepada Bileam: "Janganlah engkau pergi bersama-sama
dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah
diberkati."
Bangunlah Bileam pada waktu pagi, lalu
berkata kepada pemuka-pemuka Balak: "Pulanglah ke negerimu, sebab TUHAN
tidak mengizinkan aku pergi bersama-sama dengan kamu."
Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab
itu dan setelah mereka sampai kepada Balak, berkatalah mereka: "Bileam
menolak datang bersama-sama dengan kami."
Tetapi Balak mengutus pula
pemuka-pemuka lebih banyak dan lebih terhormat dari yang pertama.
Setelah mereka sampai kepada Bileam,
berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah
biarkan dirimu terhalang-halang untuk datang kepadaku,
sebab aku akan memberi upahmu sangat
banyak, dan apapun yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya.
Datanglah, dan serapahlah bangsa itu bagiku."
Tetapi Bileam menjawab kepada
pegawai-pegawai Balak: "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak
seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang
besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku.
Oleh sebab itu, baiklah kamupun
tinggal di sini pada malam ini, supaya aku tahu, apakah pula yang akan
difirmankan TUHAN kepadaku."
·
Datanglah
Allah kepada Bileam pada waktu malam serta berfirman kepadanya: "Jikalau
orang-orang itu memang sudah datang untuk memanggil engkau, bangunlah, pergilah
bersama-sama dengan mereka, tetapi hanya apa yang akan Kufirmankan kepadamu
harus kaulakukan."
KELEDAI BILEAM DAN MALAIKAT TUHAN
Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi,
dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan
pemuka-pemuka Moab.
·
Tetapi
bangkitlah murka Allah ketika ia pergi, dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan
sebagai lawannya. Bileam mengendarai keledainya yang betina dan dua orang
bujangnya ada bersama-sama dengan dia.
Ketika keledai itu melihat Malaikat
TUHAN berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah
keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu
untuk memalingkannya kembali ke jalan.
Kemudian pergilah Malaikat TUHAN
berdiri pada jalan yang sempit di antara kebun-kebun anggur dengan tembok
sebelah-menyebelah.
·
Ketika
keledai itu melihat Malaikat TUHAN, ditekankannyalah dirinya kepada tembok,
sehingga kaki Bileam terhimpit kepada tembok. Maka ia memukulnya pula.
Berjalanlah pula Malaikat TUHAN terus
dan berdirilah Ia pada suatu tempat yang sempit, yang tidak ada jalan untuk
menyimpang ke kanan atau ke kiri.
Melihat Malaikat TUHAN meniaraplah
keledai itu dengan Bileam masih di atasnya. Maka bangkitlah amarah Bileam, lalu
dipukulnyalah keledai itu dengan tongkat.
Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai
itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu,
sampai engkau memukul aku tiga kali?"
Jawab Bileam kepada keledai itu:
"Karena engkau mempermain-mainkan aku; seandainya ada pedang di tanganku,
tentulah engkau kubunuh sekarang."
·
Tetapi
keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledaimu yang
kautunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian
kepadamu?" Jawabnya: "Tidak."
·
Kemudian
TUHAN menyingkapkan mata Bileam; dilihatnyalah Malaikat TUHAN dengan pedang
terhunus di tangan-Nya berdiri di jalan, lalu berlututlah ia dan sujud.
Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya:
"Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku
keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada
kebinasaan.
Ketika keledai ini melihat Aku, telah
tiga kali ia menyimpang dari hadapan-Ku; jika ia tidak menyimpang dari
hadapan-Ku, tentulah engkau yang Kubunuh pada waktu itu juga dan dia Kubiarkan
hidup."
·
Lalu
berkatalah Bileam kepada Malaikat TUHAN: "Aku telah berdosa, karena aku
tidak mengetahui, bahwa Engkau ini berdiri di jalan menentang aku. Maka
sekarang, jika hal itu jahat di mata-Mu, aku mau pulang."
Tetapi Malaikat TUHAN berfirman kepada
Bileam: "Pergilah bersama-sama dengan orang-orang itu, tetapi hanyalah
perkataan yang akan Kukatakan kepadamu harus kaukatakan." Sesudah itu
pergilah Bileam bersama-sama dengan pemuka-pemuka Balak itu.
Ketika Balak mendengar, bahwa Bileam
datang, keluarlah ia menyongsong dia sampai ke Kota Moab di perbatasan sungai
Arnon, pada ujung perbatasan itu.
BALAK MEMINTA BILEAM UNTUK MENGUTUK ISRAEL
Dan berkatalah Balak kepada Bileam:
"Bukankah aku sudah mengutus orang memanggil engkau? Mengapakah engkau
tidak hendak datang kepadaku? Sungguhkah tidak sanggup aku memberi
upahmu?"
·
Tetapi
berkatalah Bileam kepada Balak: "Ini aku sudah datang kepadamu sekarang;
tetapi akan mungkinkah aku dapat mengatakan apa-apa? Perkataan yang akan
ditaruh Allah ke dalam mulutku, itulah yang akan kukatakan."
Lalu pergilah Bileam bersama-sama
dengan Balak dan sampailah mereka ke Kiryat-Huzot.
Balak mengorbankan beberapa ekor lembu
sapi dan kambing domba dan mengirimkan sebagian kepada Bileam dan kepada
pemuka-pemuka yang bersama-sama dengan dia.
Keesokan harinya Balak mengambil
Bileam dan membawa dia mendaki bukit Baal. Dari situ dilihatnyalah bagian yang
paling ujung dari bangsa Israel.
Lalu berkatalah Bileam kepada Balak:
"Dirikanlah bagiku di sini 7 mezbah dan siapkanlah bagiku di sini 7 ekor
lembu jantan dan 7 ekor domba jantan."
Balak melakukan seperti yang dikatakan
Bileam, maka Balak dan Bileam mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor
domba jantan di atas setiap mezbah itu.
Sesudah itu berkatalah Bileam kepada
Balak: "Berdirilah di samping korban bakaranmu, tetapi aku ini hendak
pergi; mungkin TUHAN akan datang menemui aku, dan perkataan apapun yang
dinyatakan-Nya kepadaku, akan kuberitahukan kepadamu." Lalu pergilah ia ke
atas sebuah bukit yang gundul.
BILEAM MEMBERKATI ISRAEL
Maka Allah menemui Bileam, lalu Bileam
berkata kepada-Nya: "Ke 7 mezbah itu telah kuatur, dan kupersembahkan
seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah."
Kemudian TUHAN menaruh perkataan ke
dalam mulut Bileam dan berfirman: "Kembalilah kepada Balak dan katakanlah
demikian."
Ketika ia kembali, maka Balak masih berdiri
di situ di samping korban bakarannya, bersama dengan semua pemuka Moab.
Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya,
katanya: "Dari Aram aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari
gunung-gunung sebelah timur: Datanglah, katanya, kutuklah bagiku Yakub, dan
datanglah, kutuklah Israel.
Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak
diserapah Allah? Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN?
Sebab dari puncak gunung-gunung batu
aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa
yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung di antara bangsa-bangsa kafir.
Siapakah yang menghitung debu Yakub
dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan Israel? Sekiranya aku mati
seperti matinya orang-orang jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal
mereka!"
Lalu berkatalah Balak kepada Bileam:
"Apakah yang kaulakukan kepadaku ini? Untuk menyerapah musuhkulah aku
menjemput engkau, tetapi sebaliknya engkau memberkati mereka."
Tetapi ia menjawab: "Bukankah aku
harus berawas-awas, supaya mengatakan apa yang ditaruh TUHAN ke dalam
mulutku?"
Lalu Balak berkata kepadanya:
"Baiklah pergi bersama-sama dengan aku ke tempat lain, dan dari sana
engkau dapat melihat bangsa itu; engkau akan melihat hanya bagiannya yang
paling ujung, tetapi seluruhnya tidak akan kaulihat; serapahlah mereka dari
situ bagiku."
Lalu dibawanyalah dia ke Padang
Pengintai, ke puncak gunung Pisga; ia mendirikan 7 mezbah dan mempersembahkan
seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu.
Kemudian berkatalah ia kepada Balak:
"Berdirilah di sini di samping korban bakaranmu, sedang aku hendak bertemu
dengan TUHAN di situ."
Lalu TUHAN menemui Bileam dan menaruh
perkataan ke dalam mulutnya, dan berfirman: "Kembalilah kepada Balak dan
katakanlah demikian."
Ketika ia sampai kepadanya, Balak
masih berdiri di samping korban bakarannya bersama-sama dengan pemuka-pemuka
Moab. Berkatalah Balak kepadanya: "Apakah yang difirmankan TUHAN?"
Lalu diucapkannyalah sanjaknya,
katanya: "Bangunlah, hai Balak, dan dengarlah; pasanglah telingamu
mendengarkan aku, ya anak Zipor.
Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta
bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak
melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
·
Ketahuilah,
aku mendapat perintah untuk memberkati, dan apabila Dia memberkati, maka aku
tidak dapat membalikkannya.
Tidak ada ditengok kepincangan di
antara keturunan Yakub, dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel.
TUHAN, Allah mereka, menyertai mereka, dan sorak-sorak karena Raja ada di
antara mereka.
Allah, yang membawa mereka keluar dari Mesir,
adalah bagi mereka seperti tanduk kekuatan lembu hutan, sebab tidak ada mantera yang mempan terhadap
Yakub, ataupun tenungan yang mempan terhadap Israel. Pada waktunya akan
dikatakan kepada Yakub, begitu juga kepada Israel, keajaiban yang diperbuat
Allah:
Lihat, suatu bangsa, yang bangkit
seperti singa betina, dan yang berdiri tegak seperti singa jantan, yang tidak
membaringkan dirinya, sebelum ia memakan mangsanya dan meminum darah dari yang
mati dibunuhnya."
Lalu berkatalah Balak kepada Bileam:
"Jika sekali-kali tidak mau engkau menyerapah mereka, janganlah
sekali-kali memberkatinya."
·
Tetapi
Bileam menjawab Balak: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Segala yang
akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kulakukan."
Kemudian berkatalah Balak kepada
Bileam: "Marilah aku akan membawa engkau ke tempat lain; mungkin benar di
mata Allah bahwa engkau menyerapah mereka bagiku dari tempat itu."
Lalu Balak membawa Bileam ke puncak
gunung Peor, yang menghadap Padang Belantara.
Berkatalah Bileam kepada Balak:
"Dirikanlah bagiku di sini 7 mezbah dan siapkanlah di sini bagiku 7 ekor
lembu jantan dan 7 ekor domba jantan."
Lalu Balak melakukan seperti yang
dikatakan Bileam, maka ia mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba
jantan di atas setiap mezbah itu.
Ketika dilihat Bileam, bahwa baik di
mata TUHAN untuk memberkati Israel, ia tidak mencarikan pertanda lagi seperti
yang sudah-sudah, tetapi ia menghadapkan mukanya ke arah padang gurun.
·
Ketika
Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku
mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia.
Lalu diucapkannyalah sanjaknya,
katanya: "Tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka
matanya; tutur kata orang yang mendengar
firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun
dengan mata tersingkap.
·
Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel!
·
Sebagai
lembah yang membentang semuanya; sebagai taman di tepi sungai; sebagai pohon
gaharu yang ditanam TUHAN; sebagai pohon aras di tepi air.
·
Air
mengalir dari timbanya, dan benihnya mendapat air banyak-banyak. Rajanya akan
naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.
·
Allah,
yang membawa mereka keluar dari Mesir, adalah bagi mereka seperti tanduk
kekuatan lembu hutan. Bangsa-bangsa yang menjadi lawannya akan ditelannya
habis, dan tulang-tulang mereka akan dihancurkannya dan akan ditembaknya tembus
dengan panah-panahnya.
·
Ia
meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan, dan sebagai singa betina;
siapakah yang berani membangunkannya? Diberkatilah orang yang memberkati
engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!"
NUBUAT BILEAM
Lalu bangkitlah amarah Balak terhadap
Bileam dan dengan meremas-remas jarinya berkatalah ia kepada Bileam:
"Untuk menyerapah musuhku aku memanggil engkau, tetapi sebaliknya sampai 3
kali engkau memberkati mereka.
Oleh sebab itu, enyahlah engkau ke
tempat kediamanmu; aku telah berkata kepadamu aku telah bermaksud memberi
banyak upah kepadamu, tetapi TUHAN telah mencegah engkau memperolehnya."
Tetapi berkatalah Bileam kepada Balak:
"Bukankah telah kukatakan juga kepada utusan-utusan yang kaukirim
kepadaku:
Sekalipun Balak memberikan kepadaku
emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup melanggar titah TUHAN
dengan berbuat baik atau jahat atas kemauanku sendiri; apa yang akan
difirmankan TUHAN, itulah yang akan kukatakan.
Dan sekarang, aku ini sudah hendak
pergi kepada bangsaku; marilah kuberitahukan kepadamu apa yang akan dilakukan
bangsa itu kepada bangsamu di kemudian hari."
·
Lalu
diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Tutur kata Bileam bin Beor, tutur
kata orang yang terbuka matanya; tutur
kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang beroleh pengenalan akan Yang
Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun
dengan mata tersingkap.
Aku melihat dia, tetapi bukan
sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari
Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis
Moab, dan menghancurkan semua anak Set.
Maka Edom akan menjadi tanah pendudukan
dan Seir akan menjadi tanah pendudukan--musuh-musuhnya itu. Tetapi Israel akan
melakukan perbuatan-perbuatan yang gagah perkasa, dan dari Yakub akan timbul seorang penguasa,
yang akan membinasakan orang-orang yang melarikan diri dari kota."
Ketika ia melihat orang Amalek,
diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Yang pertama di antara bangsa-bangsa
ialah Amalek, tetapi akhirnya ia akan sampai kepada kebinasaan."
Ketika ia melihat orang Keni,
diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Kokoh tempat kediamanmu, tertaruh di
atas bukit batu sarangmu, namun orang
Keni akan hapus; berapa lama lagi maka Asyur akan menawan engkau?"
Diucapkannyalah juga sanjaknya,
katanya: "Celaka! Siapakah yang akan hidup, apabila Allah melakukan hal
itu?
Tetapi kapal-kapal akan datang dari
pantai orang Kitim, mereka akan menindas Asyur dan menindas Heber, lalu iapun
juga akan sampai kepada kebinasaan."
Lalu bersiaplah Bileam dan pulang ke
tempat kediamannya; dan Balakpun pergilah juga.
ISRAEL MENYEMBAH BAAL – PEOR
Sementara Israel tinggal di Sitim,
mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.
Perempuan-perempuan ini mengajak
bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan
dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.
Ketika Israel berpasangan dengan
Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel; lalu berfirmanlah TUHAN
kepada Musa: "Tangkaplah semua orang yang mengepalai bangsa itu dan
gantunglah mereka di hadapan TUHAN di tempat terang, supaya murka TUHAN yang
bernyala-nyala itu surut dari pada Israel."
Lalu berkatalah Musa kepada
hakim-hakim Israel: "Baiklah masing-masing kamu membunuh orang-orangnya
yang telah berpasangan dengan Baal-Peor."
Kebetulan datanglah salah seorang
Israel membawa seorang perempuan Midian kepada sanak saudaranya dengan dilihat
Musa dan segenap umat Israel yang sedang bertangis-tangisan di depan pintu
Kemah Pertemuan.
Ketika hal itu dilihat oleh Pinehas,
anak Eleazar, anak imam Harun, bangunlah ia dari tengah-tengah umat itu dan
mengambil sebuah tombak di tangannya, mengejar
orang Israel itu sampai ke ruang tengah, dan menikam mereka berdua, yakni orang
Israel dan perempuan itu, pada perutnya. Maka berhentilah tulah itu menimpa
orang Israel.
Orang yang mati karena tulah itu ada dua
puluh empat ribu orang banyaknya.
TUHAN berfirman kepada Musa:
"Pinehas, anak Eleazar, anak imam
Harun, telah menyurutkan murka-Ku dari pada orang Israel, oleh karena ia begitu
giat membela kehormatan-Ku di tengah-tengah mereka, sehingga tidaklah Kuhabisi
orang Israel dalam cemburu-Ku.
Sebab itu katakanlah: Sesungguhnya Aku
berikan kepadanya perjanjian keselamatan yang dari pada-Ku
untuk menjadi perjanjian mengenai
keimaman selama-lamanya bagi dia dan bagi keturunannya, karena ia telah begitu
giat membela Allahnya dan telah mengadakan pendamaian bagi orang Israel."
Nama orang Israel yang mati terbunuh
bersama-sama dengan perempuan Midian itu ialah Zimri bin Salu, pemimpin salah
satu puak orang Simeon, dan nama
perempuan Midian yang mati terbunuh itu ialah Kozbi binti Zur; Zur itu adalah
seorang kepala kaum--yaitu puak--di Midian.
Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada
Musa:
"Lawanlah orang Midian itu, dan
tewaskanlah mereka, sebab mereka telah
melawan kamu dengan daya upaya yang dirancang mereka terhadap kamu dalam hal
Peor dan dalam hal Kozbi, saudara mereka, yakni anak perempuan seorang pemimpin
Midian; Kozbi itu mati terbunuh pada waktu turunnya tulah karena Peor
itu."
BILANGAN 36
Mendekatlah kepala-kepala puak dari
kaum bani Gilead bin Makhir bin Manasye, salah satu dari kaum-kaum keturunan
Yusuf, dan berbicara di depan Musa dan pemimpin-pemimpin, kepala-kepala suku
orang Israel, kata mereka: "TUHAN
telah memerintahkan tuanku untuk memberikan tanah itu kepada orang Israel
sebagai milik pusaka dengan membuang undi, dan oleh TUHAN telah diperintahkan
kepada tuanku untuk memberikan milik pusaka Zelafehad, saudara kami, kepada
anak-anaknya yang perempuan.
Tetapi seandainya mereka kawin dengan
salah seorang anak laki-laki dari suku lain di antara orang Israel, maka milik
pusaka perempuan itu akan dikurangkan dari milik pusaka bapa-bapa kami dan akan
ditambahkan kepada milik pusaka suku yang akan dimasukinya, jadi akan dikurangkan
dari milik pusaka yang diundikan kepada kami. Maka apabila tiba tahun Yobel bagi orang
Israel, milik pusaka perempuan itu akan ditambahkan kepada milik pusaka suku
yang akan dimasukinya dan akan dikurangkan dari milik pusaka suku nenek moyang
kami."
Lalu Musa memerintahkan kepada orang
Israel sesuai dengan titah TUHAN: "Perkataan suku keturunan Yusuf itu
benar.
Inilah firman yang diperintahkan TUHAN
mengenai anak-anak perempuan Zelafehad, bunyinya: Mereka boleh kawin dengan
siapa saja yang suka kepada mereka, asal mereka kawin di lingkungan salah satu
kaum dari suku ayah mereka.
·
Sebab
milik pusaka orang Israel tidak boleh beralih dari suku ke suku, tetapi orang
Israel haruslah masing-masing memegang milik pusaka suku nenek moyangnya.
Jadi setiap anak perempuan di antara
suku-suku orang Israel yang telah mewarisi milik pusaka, haruslah kawin dengan
seorang dari salah satu kaum yang termasuk suku ayahnya, supaya setiap orang
Israel mewarisi milik pusaka nenek moyangnya.
Sebab milik pusaka itu tidak boleh beralih
dari suku ke suku, tetapi suku-suku orang Israel haruslah masing-masing
memegang milik pusakanya sendiri."
Seperti yang diperintahkan TUHAN
kepada Musa, demikianlah diperbuat anak-anak perempuan Zelafehad.
·
Maka
Mahla, Tirza, Hogla, Milka dan Noa, anak-anak perempuan Zelafehad, kawin dengan
anak-anak lelaki dari pihak saudara-saudara ayah mereka; mereka kawin dengan laki-laki dari kaum-kaum
bani Manasye bin Yusuf, sehingga milik pusaka mereka tetap tinggal pada suku
kaum ayahnya.
Itulah perintah dan peraturan yang
diperintahkan TUHAN kepada orang Israel dengan perantaraan Musa di dataran Moab
di tepi sungai Yordan dekat Yerikho.