SEBUAH KEHIDUPAN ………………………..
Saudara saya melayani
sebuah keluarga ; didalam keluarga ini ada seorang nenek, seorang ibu yang
cacat fisik, seorang ibu janda dengan orang anak perempuannya.
Dalam hari2 hidupnya
secara lahiriah saya melihat “sebuah keluarga yg sederhana –kekurangan –miskin
tetapi setia beribadah, bahkan semua
ibadah diikuti”
Ketika saya masuk
kedalam keluarga ini; satu - persatu karakter kehidupan pribadi keluarga ini
Tuhan perlihatkan kepada saya , saya melihat ada seorang ibu hidup dengan dosa
perzinahan, setengah umurnya ia lalui dengan dosa, tidak mengalami pertumbuhan,
tidak menikmati janji2 Tuhan, bahkan pada setengah umurnya mengalami
kecelakaan, jatuh dari mobil , mengalami gegar otak menghabiskan dana sekitar
ratusan juta, yg dibayar lunas oleh adik laki2nya yang kaya.
Saya melihat ada seorang
ibu yang cacat fisik dengan karakter yang tidak terpuji - jahat “memarahi ibu
nya dengan memaki dan menunjuk2 dengan jarinya” dalam pikiran saya “bagaimana
bisa seorang yg cacat tapi rajin kegereja, tapi tidak mempunyai teladan -
karakter Kristus? , jadi dari mana ia belajar karakter yang buruk??????
Akhirnya saya mendapat jawaban ketika saya melihat “karakter nenek, dan anak2 nya yang berdebat
hal2 duniawi-makanan-duit, hal2 perkataan-juga hal yang sepele”
Saya melihat keluarga
ini hidup tidak tertib “ tidak tertib berdoa, tidak tertib baca alkitab, tidak
melakukan firman Tuhan, mereka melakukan ibadah hanya lahiriah saja.
Saya melihat seorang
nenek dengan kelakuan yang sangat memalukan, dia punya anak laki2 kaya, seharusnya tiap2 hari bisa menikmati makan enak,
disayang anak-mantu “jalan2 keluar kota
– keluar negeri” tetapi nenek ini lebih
memilih hidup miskin dan dengan pikiran yang bodoh tidak menikmati janji2
Tuhan, nenek ini selalu bermasalah ribut soal makanan, yang alkitab katakan
dicari oleh bangsa2 yang tidak mengenal Tuhan, dan karena makanan alkitab
memberi contoh Esau dengan nafsu yang rendah. Sungguh bodoh sekali……dan sangat memalukan……
Saya bingung….bagaimana
keluarga ini bisa memenangkan jiwa, bagaimana bisa menjadi saksi kristus,
bagaimana bisa jadi contoh membawa keturunan2 – anak –cucu- kepada Tuhan Yesus
dalam artinya menjadi Kristen yang saleh –sejati.
Sampai disini saya pun ,
belum mengerti dan semakin bingung, seorang anak perempuan bungsunya yang
menikah dengan seorang hamba Tuhan “tidak jadi berkat, buat nenek ini, bahkan
anak bungsunya ini pun sering selisih paham karena “kata2 – pembicaraan2 yang
saling menyinggung dan menyakiti, hingga saling melukai-dan akhirnya terluka,
bahkan di cap egois-tidak peduli “pelit”. Bingungkan ??????
Tapi inilah kehidupan
yang Tuhan bentangkan di hadapan saya.
Kemudian anak
laki2nya “sial-sue-apes, atau apapun
sebutan “setiap bulan kewajiban bukan hanya menafkai keluarga nenek-mamanya,
tetapi harus menanggung biaya pengobatan ratusan juta buat kakaknya dan
ponakannya, yang menurut saya seharusnya bisa dinikmati keluarganya, tetapi
dimakan ngengat dan karat”
Selidik
….selidik….mereka masih Kristen ktp, bukan Kristen sejati, tapi belum peka –
paham- mengerti, Tuhan menegur mereka , Tuhan punya rencana yang indah bagi
pribadi dan keluarganya”
Dan herannya keluarga
nenek yang lebih memiliki hidup dalam kemiskinan dan keluarga hamba Tuhan –
tidak mengakui pertolongan-pembebasan –penebus dari si anak yang kaya artinya
“bersyukur-berterima kasih atau mengakui keberadaan mereka yang tidak ada
kemampuan”
Ada banyak kebodohan2
lain, sikaya ini saya umpamakan adalah
penebus “seperti cerita Boas dalam kitab Rut, harusnya anak2nya dari sijanda
bisa menikmati janji Tuhan “dengan bekerja dengan paman mereka –yang seperti
ayah sendiri”
Saudara ku, jika engkau
baca tulisan ini pelajari seksama, janganlah engkau bodoh. Marilah kita belajar
berpatokan firman Tuhan dan bimbingan Roh Kudus, sehingga kita bukan hanya
mengalami pertumbuhan rohani, tetapi meraih-menggenapi- dan menikmati janji2
Tuhan, jadi bukan Cuma dengar-dengar –dengar saja.
Percayalah , ternyata
benar Tuhan menjadikan kita “kepala bukan ekor, Tuhan menghimpun kekayaan orang
yang tidak percaya “diberikan kepada kita, benar anak-cucu orang benar “tidak
meminta-minta”.
Ternyata benar ketika
kita menjaga hati – dan kata2 kita “kita akan melihat hari2 hidup kita baik”. Kembali isi hatimu “dgn firman
Tuhan, maka akal budimu, dan kata2mu juga “firman yang keluar”.