Senin, 29 Oktober 2012

TITANIC 2

Baca: Yeremia 17:5-10 Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! —Yeremia 17:5 Mark Wilkinson membeli sebuah kapal yang panjangnya 4,8 meter untuk aktivitas memancing dan rekreasi. Tampaknya ia bukan orang yang percaya takhayul, karena ia menamai kapalnya Titanic II, sama seperti nama kapal mewah malang yang menabrak gunung es dan tenggelam pada tahun 1912. Awalnya pelayaran perdana Titanic II dari pelabuhan di Dorset, Inggris, berjalan lancar. Namun ketika Wilkinson menempuh perjalanan pulang, kapalnya mulai kemasukan air. Tak lama kemudian ia ditemukan sedang berpegang erat pada sebuah tiang sambil menanti pertolongan. Konon Wilkinson berkata, “Betapa memalukannya, dan saya agak kesal dengan orang yang bertanya apakah saya telah menabrak gunung es.” Masih ditambah cerita dari seorang saksi mata yang mengatakan, “Itu bukan kapal yang sangat besar—kupikir sebutir es batu pun bisa menenggelamkannya!” Kisah Titanic II ini cukup ironis. Namun ini juga membuat saya berpikir tentang Titanic yang asli dan bahaya dari keyakinan yang salah tempat. Para pembuat kapal lintas lautan itu merasa sangat yakin jika kapal yang mereka bangun tidak dapat tenggelam. Namun betapa salahnya keyakinan mereka! Yeremia mengingatkan kita: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!” (Yer. 17:5). Kita semua tergoda untuk mencari rasa aman kita pada sesama manusia atau materi. Betapa seringnya kita perlu diingatkan kembali untuk mengabaikan keyakinan yang salah tersebut dan datang kembali kepada Allah. Apakah Anda mengandalkan sesuatu yang lain selain Allah? Saat kami mengandalkan-Mu, Tuhan, Kami akan seperti pohon yang tumbuh Di tepi air yang mengalir, Menghasilkan buah dan berdiri teguh. Orang yang mengandalkan Allah tidak akan pernah dikecewakan.