Daya Elastisitas
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Mazmur 37:23,24
Salah satu permainan yang sedang populer belakangan ini adalah bungee jumping. Pemain melompat dari ketinggian (biasanya beberapa ratus meter) dengan kaki atau badan diikat pada salah satu ujung seutas tali, sedangkan ujung tali lainnya terikat di titik lompatan. Kunci permainan ini adalah pada daya elastisitas tali yang terbuat dari bahan semacam karet; berfungsi bukan hanya untuk menahan si pemain agar tidak jatuh, melainkan juga melambungkannya kembali ke atas.
Manusia sebenarnya memiliki daya elastisitas. Daya ini akan terlihat pada waktu kita mengalami keterpurukan. Orang yang memiliki daya elastisitas yang baik tidak akan mudah patah serta siap dalam menghadapi keterpurukan, sedangkan orang dengan daya elastisitas rendah akan tampak lebih rapuh, rentan, dan mudah patah kala menghadapi keterpurukan. 4 orang kusta dalam bacaan hari ini adalah sekelompok orang yang memiliki daya elastisitas yang baik. Mereka hidup pada zaman perang yang menghasilkan kesulitan dan kelaparan. Namun, kesulitan hidup tersebut tidak membuat mereka duduk diam dan menyerah. Mereka justru berpikir bagaimana caranya agar mereka tetap bertahan hidup; dan keberanian serta ide kreatif mereka itulah yang akhirnya menyelamatkan, bukan hanya mereka berempat, melainkan juga seluruh Samaria.
Harus diakui bahwa kesulitan, bencana, atau krisis, acap kali memaksa kita terpuruk. Namun, cara untuk menghadapi keterpurukan bukanlah dengan duduk diam dan menyerah dengan keadaan, melainkan tidak menyerah dan berpikir kreatif untuk sebuah solusi. Dan, yakinlah bahwa langkah orang benar ditetapkan oleh Tuhan.
JADILAH SEPERTI BOLA KARET: SEMAKIN DIPUKUL KE BAWAH, IA SEMAKIN MEMANTUL TINGGI, 2 raja 7:3-11