KEUANGAN
Firman hari ini luar biasa...terutama buat mereka yang sedang mengalami pergumulan di masalah keuangan. Apalagi menurut survey, 50% angka kematian dan perceraian akibat dari masalah ekonomi. Di berita-berita sudah terjadi beberapa kali ibu yang bunuh diri bersama dengan anak (anak-anaknya)...sungguh berita yang mengenaskan.
Yesus sendiripun lebih banyak membahas soal yang menyangkut uang daripada soal Surga, karena Yesus melihat bahwa Mamon ini berbahaya...Orang lebih mencintai uang, mereka lebih ingin memiliki. Tetapi di Pengkotbah 6:1-2 "Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia. Orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit."
Jadi menurut Pengkotbah, lebih baik punya kuasa untuk menikmati dari kuasa untuk memiliki.
Yesus sendiripun lebih banyak membahas soal yang menyangkut uang daripada soal Surga, karena Yesus melihat bahwa Mamon ini berbahaya...Orang lebih mencintai uang, mereka lebih ingin memiliki. Tetapi di Pengkotbah 6:1-2 "Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia. Orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit."
Jadi menurut Pengkotbah, lebih baik punya kuasa untuk menikmati dari kuasa untuk memiliki.
Tuhan ingin kita jujur dan mengelola uang dengan baik, artinya Tuhan tidak anti dengan kekayaan. Karena kekayaan adalah berkat yang Tuhan berikan. Mzm 37:21 "Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah."
ciri-ciri orang yang menjadi hamba uang adalah :
ciri-ciri orang yang menjadi hamba uang adalah :
1. Tidak membayar persepuluhan, Perpuluhan itu bukan perintah yang ada di perjanjian lama saja, di perjanjian baru Mat 23:23 "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.", jadi yang satu harus dilakukan yaitu perpuluhan... Karena banyak orang bilang, "ah itu kan jaman perjanjian lama", tapi kenyataannya di perjanjian baru ada. Orang yang membayar perpuluhan, berkat akan mengalir. Setialah dalam perkara kecil, hormati DIA dengan melakukan perintahNYA.
2. Tidak mengatur keuangan dengan baik, investasi yang buruk karena tergiur dengan bujukan-bujukan atau karena sedang trend, pemakaian kartu kredit yang tidak benar, meminjam sembarangan, pemborosan sumber keuangan
3. Tidak menahan diri dalam berbelanja, Pengkotbah 2:10 "Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku." Kita kadang membanding-bandingkan dengan hal yang sebenarnya tidak perlu dibandingkan. Kita juga sering menentukan harga diri kita dari merek barang, kadang orang sampai akhirnya membeli barang yang aspal (asli tapi palsu) karena tergiur oleh merek nya dan ingin jaga gengsi. Ingat Lukas 3:14b "Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."" Mungkin orang sulit untuk bilang "enough is enough", gaji berapa pun kadang terasa kurang.
Tuhan bukan tidak mau kita kaya, tetapi Tuhan ingin kita taat, Tuhan ingin kita dapat mengelola nya, Tuhan ingin kita untuk menjaga hati kita....