Kamis, 26 April 2012

KELUARGA

Pelajaran 05 - RUMAH TANGGA KRISTEN
DAFTAR ISI
  1. ORANG TUA DALAM RUMAH TANGGA KRISTEN
    Ayat Hafalan
    1. Karunia Tuhan
    2. Rencana Untuk Mereka
    3. Mengajar Mereka
    4. Merawat dan Memelihara Mereka
    5. Mengasuh Mereka
    6. Membimbing Mereka
    7. Bersaksi bagi Mereka
    8. Mengasihi Mereka
  2. ANAK-ANAK DALAM KELUARGA KRISTEN
    1. Ketaatan
    2. Kasih Allah Kepada Anak-Anak
    3. Allah Ada di Atas Para Orang tua
    4. Ketika Anak-Anak Menjadi Dewasa
DOA
RUMAH TANGGA KRISTEN
A. ORANG TUA DALAM RUMAH TANGGA KRISTEN
Ayat Hafalan:
"Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitlah amarah di hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Ef. 6:4.
1. KARUNIA TUHAN
Anak-anak yang diberikan kepada suami dan istri merupakan karunia Tuhan. Ketika Esau bertanya kepada Yakub tentang orang-orang yang bersama-sama dengan dia, Yakub berkata bahwa mereka adalah "Anak-anak yang telah dikaruniakan Allah kepada hambamu ini." Kej. 33:5. Beberapa tahun kemudian, ketika Yusuf ada di Mesir, dia menunjukkan dua anaknya kepada Yakub yang sudah tua dan berkata, "Inilah anak-anakku yang telah diberikan Allah kepadaku di sini." Kej. 48:9.
Pemazmur menulis,"Sesungguhnya anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah." Maz. 127:3. Dalam Perjanjian Lama, orang-orang umumnya hanya berbicara tentang anak-anak lelaki. Mereka kadang-kadang melupakan nilai dari anak-anak perempuan. Kristus datang ke dunia dalam bentuk manusia untuk memulihkan umat manusia ke dalam rencana Allah yang mula-mula. Sungguh dalam Kristus "tidak ada laki-laki atau perempuan" Gal. 3:28. Karunia Allah adalah anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.
Renungkan kembali tentang rencana Allah yang indah dalam pernikahan antara seorang pria dan wanita yang saling mengasihi dan menghormati Tuhan. Ingatlah kembali bahwa anak-anak adalah merupakan karunia Tuhan. Tuhan memberikan karunia berupa anak-anak di dalam beberapa rumah tangga; di beberapa rumah tangga yang lain yang juga dikasihi-Nya, Dia memberikan karunia yang lain. Kita akan mempelajari lebih banyak tentang rumah tangga tanpa anak dalam pelajaran berikutnya. Sekarang marilah kita mempelajari tanggung jawab dari orang tua terhadap anak-anak sebagai karunia yang indah.
2. RENCANA UNTUK MEREKA
Tanggung jawab apa yang dimiliki oleh orang tua dalam merencanakan besar kecilnya keluarga mereka? Apakah mereka seharusnya memunyai anak sebanyak mungkin menurut kekuatan tubuh mereka? Dalam beberapa masyarakat tradisional, tiap keluarga ingin memunyai anak sebanyak mungkin. Anak-anak merupakan kebanggaan keluarga; mereka diperlukan sebagai para pekerja. Banyak anak yang meninggal sebelum usia dewasa. Ada banyak faktor di Indonesia sekarang yang membuat pemerintah memikirkan program yang sungguh-sungguh mengenai keluarga berencana. Hal ini termasuk perlunya memikirkan tingginya biaya untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anak yang sering tidak sebanding dengan pendapatan keluarga. Angka kelahiran yang tinggi juga telah menambah masalah di Indonesia, misalnya kelaparan, kekurangan gizi, terbatasnya sekolah dan pengobatan, dll.. Alkitab memerintahkan untuk bertanggung jawab dalam merencanakan keluarga yang baik. "Tetapi jika ada orang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman." (1 Tit. 5:8). Orang tua Kristen perlu berdoa untuk mempertimbangkan jumlah anak yang bisa mereka asuh.
Seorang penulis dari Afrika, John S. Mbiti, mengatakan, "menjadi orang tua adalah suatu tanggung jawab yang besar. Anda melecehkan kesempatan dan kepercayaan itu jika Anda menjalaninya dengan ceroboh, jika Anda menjalankannya dengan cara dimana Anda hanya membuat anak-anak merana, lapar, berpakaian yang tidak layak, tidak berpendidikan, dan merasa rendah diri di masyarakat. Hal utama yang harus diketahui orang tua sekarang ini adalah berapa jumlah anak yang bisa diasuh dengan layak sehingga nantinya menjadi pribadi yang sehat, bahagia, berkembang dengan baik, dan bisa menjadi bagian yang memberkati masyarakat dan bangsa."
3. MENGAJAR MEREKA
Supaya bisa diterima masyarakat dan bangsa dengan baik, orang tua Kristen hendaknya membimbing perkembangan anak-anak mereka ke dalam jalan-jalan Tuhan. "Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya." (Kej. 18:19). Ayat ini menyebutkan tentang perintah Allah yang harus diikuti Abraham sehingga Allah dapat membawa Abraham ke tanah yang sudah dijanjikan-Nya. Apakah dua hal yang harus dilakukan anak-anak dan seisi rumah Abraham dilakukan untuk "berjalan menurut jalan Tuhan?"
Mungkinkah Allah membuat bangsa yang besar dari anak-anak Abraham jika mereka tidak melakukan yang benar dan adil? Bagaimana mungkin anak-anak Anda menggenapi rencana Allah bagi mereka jika Anda tidak mengajarkan kepada mereka untuk menurut jalan-jalan Tuhan? Tuhan memberikan janji ini: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan itu." (Ams. 22:6).
"Sesungguhnya diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis." kata Yesus (Mat. 11:11). Bacalah Luk. 1:6 untuk mempelajari macam lingkungan rumah tangga yang disediakan Zakharia dan Elisabet bagi Yohanes. Dapatkah Anda mengikuti contoh yang diberikan Zakharia dan Elisabet? Alkitab mengatakan bahwa mereka "keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat."
4. MERAWAT DAN MEMELIHARA MEREKA
Alkitab memberikan perintah yang khusus kepada orang tua. Paulus menggambarkan hubungannya dengan orang-orang Kristen di Korintus dengan mengatakan, "Karena bukan anak-anak yang mengumpulkan harta untuk orangtuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya." (1 Kor. 12:14). Paulus mengatakan bahwa dengan sukacita ia akan memberikan apa yang dia punya untuk orang-orang Korintus. Haruskah orang tua mempunyai permintaan terhadap anak-anaknya yang menyebabkan kesulitan keuangan yang besar? Permintaan-permintaan tersebut termasuk pesta, pesta pernikahan, hadiah yang mahal, dll.. Sebagai orang yang baru dewasa, Anda mungkin tidak bisa mengubah cara yang dipakai orang tua Anda. Tapi Anda harus belajar mengikuti ajaran-ajaran Kristen ketika Anda menjadi orang tua.
5. MENGASUH MEREKA
Paulus memberikan suatu perintah yang pasti kepada para orang tua. "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Ef. 6:4.
Musa telah memimpin bangsa Israel sampai diusia tuanya. Dalam pidato perpisahannya, dia memberikan perintah yang terakhir dari Tuhan. Bacalah Ul. 6 untuk mempelajari perintah-perintah yang penting ini. Bagaimana bangsa Israel mengatakan kebenaran-kebenaran ini kepada anak-anak mereka? Lihatlah ayat Ul. 6:6-9.
Ayat Ul. 6:4 memberikan perintah Allah yang Agung. Saat Anda membaca ayat Ul. 6:7 carilah beberapa "waktu untuk pengajaran firman Allah" yang bisa dipakai oleh seluruh keluarga untuk mengajar anak-anak. Perhatikan bagaimana Allah menjadi pusat bagi keluarga pada masa itu. Anak-anak diajarkan tentang Firman Tuhan dengan rajin dan rutin.
6. MEMBIMBING MEREKA
Luk. 2:52 menyebutkan kepada kita bahwa Yesus "makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia." Dengan menggunakan empat bidang berikut ini, pikirkanlah sikap-sikap dan kecakapan-kecakapan yang ingin anak-anak Anda miliki jika mereka dewasa nantinya. Bagaimana cara terbaik yang bisa Anda tempuh untuk mengembangkan kecakapan dan sikap mental anak-anak? Pendidikan apa yang Anda inginkan bagi anak-anak Anda? Pikirkanlah juga perkembangan secara fisik. Apa yang perlu diketahui anak-anak Anda mengenai tubuh mereka agar mereka bisa memperlakukan tubuh mereka dengan benar sebagai Bait Roh Kudus? Apa yang perlu diketahui, dialami, dilakukan anak-anak untuk bisa bertumbuh secara rohani? Apa yang seharusnya menjadi ciri hubungan mereka dengan Allah? Bagaimana mereka perlu berhubungan dengan orang lain - dengan orang Kristen dan non-Kristen?
7. BERSAKSI BAGI MEREKA
Ceritakan pada anak-anak Anda tentang pekerjaan Tuhan dalam hidup Anda. Ceritakan kepada mereka pada waktu Tuhan menyembuhkan Anda, atau ketika Allah dengan ajaib menyediakan makanan bagi Anda saat Anda tidak mempunyai uang. Ceritakan kepada mereka bagaimana perbuatan Tuhan selama ini kepada Anda. Maz. 78:4, "Kami tidak hendak sembunyikan terhadap anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya dan perbuatan- perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya." Ambil Alkitab Anda sekarang dan bacalah Maz. 78:1-7. Ceritakan tentang kebaikan Tuhan kepada anak-anak Anda. Maka, mereka juga akan menaruh kepercayaan mereka terhadap Tuhan.
8. MENGASIHI MEREKA
Tunjukkan kedekatan Anda kepada anak-anak. Jika mereka melakukan sesuatu yang baik, berikan pujian, ungkapkan, "Aku mengasihi engkau," dalam perkataan dan perbuatan. Dorong dan bimbing serta ajar mereka secara pribadi. Ada saatnya tiap orang tua meluangkan waktu sendiri dengan tiap anaknya.
Ajarkan kepada anak-anak Anda tentang firman Tuhan dan berdoalah dengan anak-anak Anda. Firman Tuhan dapat memberikan hikmat kepada anak-anak Anda menuju kepada keselamatan melalui iman dalam Yesus Kristus.
B. ANAK-ANAK DALAM KELUARGA KRISTEN
Ayat Hafalan:
"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian." Ef. 6:1
"Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu. Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu." Ams. 6:20-21. Allah memberikan kepada Musa sepuluh perintah, ya hanya sepuluh peraturan yang paling penting untuk menuntun hidup kita. Perintah yang kelima adalah, "Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." Ul. 5:16. Paulus menyebutkan perintah ini dengan suatu janji, Ef. 6:2.
1. KETAATAN
"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan." (Kol. 3:20). Alasan apa yang diberikan oleh Paulus agar mentaati orang tua dalam segala hal?
"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu - ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Ef. 6:1-3). Paulus menuliskan ayat-ayat ini dalam sebuah surat ketika dia sudah tua dan ada di dalam penjara. Dia bukanlah seorang penjahat; dia salah satu murid Tuhan Yesus yang sejati. Paulus melayani dengan nasihat-nasihat yang penuh kasih kepada semua orang. Dalam tes ini dia mengikutsertakan anak-anak dan orang tua. Bacalah Rom. 1:30 dan 2 Tit. 3:2. Apakah Anda memerhatikan bahwa ketidaktaatan kepada orang tua adalah termasuk sebagai dosa yang paling jahat? Baik ayah maupun ibu, keduanya harus dihormati.
2. KASIH ALLAH KEPADA ANAK-ANAK
Kasih Allah kepada anak-anak merupakan alasan yang utama mengapa Dia menekankan ketaatan kepada orang tua. Tuhan berfirman kepada kita untuk menghormati orang tua, "supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." Ef. 6:3. Anak-anak tidak bisa secara alamiah mengetahui untuk "menolak yang jahat dan memilih yang baik." Mereka mesti bertumbuh dalam hikmat ini, mereka mesti diajarkan pengetahuan ini. Orang tua adalah guru kedua yang penting setelah Tuhan sendiri. Bacalah masa kecil Yesus dalam Luk. 2:41-51. Sebagai anak kecil, bagaimana Yesus melaksanakan perintah taurat yang kelima ini?
Ef. 5 berbicara tentang para istri yang harus merendahkan diri/taat kepada suami mereka. Dalam Ef. 6, suami dan istri sekarang disebut orang tua. Anak-anak hendaknya mentaati orang tua mereka. Tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa salah satu orang tua berhak atas penghormatan yang lebih besar dari yang lain.
3. ALLAH ADA DI ATAS PARA ORANG TUA
Kis. 5:29 menunjukkan suatu masa dimana ditunjukkan sikap agar kita lebih mengasihi Tuhan dari pada yang lain. "Kita harus mentaati Allah lebih daripada manusia" Jika orang tua kita meminta agar kita berbuat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, kita harus mentaati Allah. Allah berbicara kepada anak-anak, dan kehendak Allah harus menjadi yang pertama, bahkan sebelum kehendak orang tua. Samuel hanyalah seorang anak kecil ketika dengan cara yang ajaib Tuhan datang pada malam hari di tempat tidurnya dan berbicara kepadanya. Lihatlah dalam 1 Sam. 3.
Bahkan ketika maksud untuk mentaati Tuhan bertentangan dengan kehendak orang tua, kita tidak boleh begitu saja meremehkan keinginan orang tua kita. Kita harus berusaha sedemikian untuk mencapai suatu persetujuan. Kita tidak boleh marah terhadap mereka, atau membuat mereka marah. Kita hendaknya menunjukkan kepada mereka segala bentuk kasih dan penghormatan meskipun mereka menentang kehendak Tuhan.
Petrus mengingatkan kepada kita bahwa seorang Kristen harus rendah hati dalam semua hubungan. "Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: 'Allah menentang orang-orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.'" (1 Pet. 5:5). Ketika kehendak orang tua bertentangan dengan perintah Tuhan, seorang Kristen memilih jalan Tuhan dengan kelembutan dan kerendahan hati.
4. KETIKA ANAK-ANAK MENJADI DEWASA
Orang dewasa pun harus terus menghormati orang tua mereka. Seorang anak yang telah dewasa mungkin hidup jauh dari orang tua dan harus membuat sebagian besar keputusan sendiri. Perpisahan ini dapat menyebabkan kekuatiran bagi orang tua mereka. Mereka mungkin akan merasa ditinggalkan atau bahkan ditolak kalau anak-anak mereka yang telah "modern" tidak menjaga suatu hubungan yang dekat. Selalu ada perbedaan dalam tiap generasi dari umat manusia. Hal ini nyata khususnya di negara-negara dimana gaya hidup berubah dengan cepat. Anak-anak yang sudah dewasa perlu untuk menjaga hubungan yang dekat dengan orang tua mereka, untuk memberitahu mereka bahwa mereka masih dikasihi dan dihormati.
Usia tua sering membawa masalah yang memerlukan perhatian yang penuh kasih dari anak-anak yang sudah dewasa. Dalam Mark. 7 Yesus menegur para pemimpin agama pada masa itu karena melaksanakan tradisi mereka namun tidak betul-betul memerhatikan kebutuhan orang tua dan menghormati mereka. Di dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia dalam rumahnya (Yoh. 19:25-27). Ayat ini menceritakan bagaimana Yesus membuat suatu rencana untuk merawat ibunya bahkan ketika Dia hampir mati di atas kayu salib. Seperti Yesus yang menunjukkan penghormatan dan perhatian untuk ibunya selama hidupnya, orang-orang Kristen saat ini perlu memegang perintah Tuhan untuk menghormati orang tua mereka.