Sabtu, 09 Maret 2013

BERTANDINGLAH SAMPAI AKHIR

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetaPi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1Kor 9:24-27) Melihat suatu pertandingan Iari, pasti sudah tidak asing bagi setiap kita. Ada banyak orang berlari tetapi hanya satu yang menjadi pemenang. Banyak dari kita berlari tetapi tidak semua bisa sampai garis finish. Sama halnya seperti bangsa Israel yang berlari menuju Kanaan, tetapi yang masuk ke tanah perjanjian hanya dua orang, yaitu Yosua dan Kaleb. Lot, ia mendapat tanah yang baik tetapi karena tidak setia kepada Tuhan, ia akhimya berselingkuh dengan anaknya sendiri. Lot gagal mencapai garis finish. Didalam 1 Kor 10 dijelaskan bahwa walaupun bangsa Israel melihat mujisat Al1ah setiap hari (mendapat makanan dari langit, mendapat air dari batu karang, melihat Laut Merah terbelah), tetapi mereka tetap tidak setia kepada Tuhan. Mereka menyembah berhala (ay.7), bercabul (ay.8),mencobai Tuhan (ay.9), bersungut-sungut (ay10). Bangsa Israel berlari keluar dari Mesir, tetapi mereka tidak sampai garis finish, tanah Kanaan. Ada 4 hal supaya kita tidak mundur ditengah jalan: 1. Menguasai dirl dalam segala hal. Seorang pelari, juara adalah orang yang bisa menguasai diri dengan baik. Bayangkan jika waktu ia berlari dalam satu pertandingan, ada banyak orang yang memuji dia lalu ia menoleh ke samping dan meladeni orang-orang itu, apa yang terjadi?? Pelari-pelari lain pasti akan menyusul dia dan. ..ia pasti kalah! Didalam mengikut Yesus, kita harus mengusai diri. Tanpa penguasaan diri, perjalanan kita akan terputus! Waktu Maria mencium kaki Yesus, Ia berkata bahwa wanita ini akan selalu diingat dimanamana. Tetapi waktu Yudas mencium pipi Yesus, akhirnya Yudas menjual Yesus. Penguasaan diri adalah salah satu buah Roh Kudus. Kita perlu meminta Roh Kudus memimpin kita. Berserah total kepada Tuhanlah yang memampukan kita untuk menguasai diri kita. Bangsa Israel sudah merasa dipirnpin oleh Tuhan sehingga mereka menjadi sombong, akhirnya mereka menyembah berhala. 2. Bertanding untuk mendapatkan mahkota yang abadi. Mereka berhuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk mem peoleh suatu suatu mahkota yang abadi.” Kepuasan dari dunia itu hanya sementara, tetapi Alkitab berkata, jika kita minum air dari Tuhan, kita tidak akan haus Iagi. Tahukah saudara, jika Tuhan menolong/memberi, Dia akan menolong/memberi dengan berlebihan? Allah kita adalah Allah yang baik! Waktu Tuhan memberi makan 5000 orang, mereka semua dikatakan makan sampai kenyang (bukan hanya menggancal perut) bahkan berlebihan 12 bakul. Mari kita mengejar Tuhan! Flp 3:12 berkata, ” Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya…” Mari kita kejar ibadah, doa puasa, pujian, penyembahan kita! Saudara sadarlah bahwa kita bukan lari 10Om tetapi kita sedang lari marathon. 3. lkuti peraturan yang ada. ” Aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul” Didalam setiap pertandingan pasti ada aturan mainnya sendiri-sendiri dan syarat untuk menang salah satunya, kita harus mengikuti peraturan yang ada! Didalam pertandingan irnan kita, firman Tuhan adalah ”aturan main” yang harus kita ikuti dan taati. Saudara yang terkasih, percaya Tuhan itu tidak usah bayar, ikut Tuhan itu harus bayar harga, tetapi untuk melayani Tuhan… kita harus bayar segalanya! Didalam pertandingan hendaklah kita tidak bersungut-sungut. 4. Latihlah dirimu. “Tetapi aku melatih tubuhku. ..” lbr 12 berkata supaya kita menanggalkan semua beban yang merintangi didalam perlombaan. Seorang yang sedang bertanding tidak akan memusingkan kead3an sekelilingnya. Kita harus menahan nafsu/segala godaan yang bisa menghambat kita! Seorang atlet yang baik, ia akan menjaga stamina. Berat badannya dijaga, makanannya dijaga, demikian juga hidup kita, harus dijaga jangan sampai dosa masuk. ” Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” 2 Tim 4:7. Saudara, adalah kerinduan hati Allah untuk melihat setiap kita bisa mengakhiri pertandingan dengan baik. Adalah rencana Tuhan untuk melihat bangsa Israel masuk ke tanah Perjanjian, tetapi yang menentukan didalam satu pertandingan itu adalah si atlet itu sendiri, jika ia mengikuti peraturan dengan benar dan bertanding dengan baik maka ia akan menang. Mari kita semua bertanding dengan segenap kekuatan kita dan berharap sepenuhnya kepada Dia yang memberi kekuatan!