Senin, 27 Februari 2012

GEREJA HARUS BERGERAK -PERLU ADA PEMURIDAN


POLA PEMURIDAN
 

  Sejak zaman lahirnya gereja mula-mula, kualitas pemuridan selalu
  menjadi bahan sorotan yang sangat tajam dalam pertumbuhan gereja.
  Barnabas dan Paulus -- Paulus hasil dari pemuridan Barnabas --
  misalnya, merupakan cermin kesuksesan pemuridan. Ketika mereka
  memberitakan Injil di Listra, mereka berdua dipanggil dengan nama
  dewa-dewa.
·         kis 9:27  Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
·         kis 14:11  Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia."


  Kini di zaman teknologi informasi, pemuridan tetap menjadi suatu
  permasalahan para pelayan Kristus, terutama untuk para penginjil
  yang sedang merintis gereja. Sebab penginjilan merupakan tulang
  punggung berdirinya sebuah gereja.

  Tak heran bila program pemuridan seharusnya wajib menjadi jadwal
  kerja utama dalam sebuah gereja. Tetapi, banyak juga gereja yang
  mengabaikan, bahkan menganggap hal tersebut tidak perlu. Karenanya,
  gereja itu tidak mempunyai penginjil dan pelatihan pemuridan.



 PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN

  Yesus Kristus adalah teladan kekal yang bisa kita tiru dalam konsep-
  konsep pemuridan. Teladan saat Yesus memilih 12 murid-Nya lalu berkembang
  menjadi :
·         Luk 10:1  Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk 70 murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
 

  Apa yang dapat kita ambil dari teladan Yesus Kristus dalam
  pemilihan?
·         William Macdonald menegaskan ada 7 syarat menjadi
      murid Yesus, yaitu
-        kasih yang sebulat-bulatnya kepada Yesus Kristus
-       menyangkali diri sendiri
-       memikul salib dengan sepenuh hati
-       suatu penyerahan hidup sepenuhnya untuk mengikuti Kristus
-       kasih yang mendalam terhadap semua milik Kristus
-       berpegang teguh kepada perkataan
-       meninggalkan segala sesuatu karena mengikut Dia.

·         Sementara itu, Oswald mengatakan bahwa teladan Yesus Kristus dalam
      pemilihan itu:
-       berkenaan dengan kasih yang menguasai hatinya -kasih yang utuh
-       berkenaan dengan peri kehidupan – memikul salib tanpa berkeputusan
-       berkenaan dengan milik pribadi -- penyangkalan diri yang tidak bersyarat.

·         Konsep yg ditawarkan oleh Bruce juga tidak kalah pentingnya. Dasar pemikiran
      Bruce dapat dikembangkan sebagai berikut.
-       Pertama, pendekatan pribadi Yesus terhadap para murid. Untukmengambil seorang murid, Dia tidak melalui perantara. Dia langsung mengajak calon murid itu untuk mengikuti-Nya. Kita lihat Yesus mengajak Filipus, "Ikutlah Aku!" (Yoh 1:43) dan Filipus pun menjadi murid Yesus.
-       Begitu pula Filipus bertemu dengan Natanael, ia mengajak Natanael mengikuti Yesus (ay. 47).
-       Yesus juga mengatakan, "Mari ikutlah. Aku!" kepada Simon dan Andreas (Mat 4:19), dan Yakobus dan Yohanes (Mat 4: 22). Dalam Mat 4:19, Yesus
           berkata, "Aku akan menjadikan kamu penjala manusia!"

-       Kedua, Yesus tidak asal mengambil murid. Yesus sangat selektif. Karena Yesus Mahakuasa, Dia sudah tahu siapa orang yang berkualitas yang akan menjadi murid-Nya. Yesus menjadikan murid-murid-Nya sebagai bangsa pilihan. Ini terlihat ketika calon murid-Nya memuji Dia dan mengetahui bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah atau Mesias sehingga Yesus menerima calon murid tersebut sebagai murid-Nya.

  Contoh dari hal tersebut bisa dilihat di dalam
-       Yoh 1. Andreas memuji kemuliaan Yesus Kristus. Karena Yohanes Pembaptis memuji Yesus, "Dialah Anak Domba Allah!", Andreas pun mengikut Yesus , lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus mau menerima Simon karena Simon tahu bahwa Yesus adalah Mesias .
-       yoh 1:41  Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."

-       Ketiga, Yesus memilih murid-murid-Nya dari berbagai kepribadian.                          *  Ada Simon orang Zelot yang membenci orang Romawi yang menguasai 
               Palestina.
o Juga ada Matius pemungut cukai yang bekerja bagi kepala orang Romawi
o Ada penjala ikan. Dan berbagai kepribadian lainnya.

-       Keempat, ada sebuah proses seleksi. Meskipun calon murid itu sudah
           diajak mengikuti Yesus -- "Marilah ikut Aku!" -- tetapi Yesus tidak langsung   
         memberitahu bahwa mereka adalah murid-murid-Nya. Calon  murid dibiarkan
         mengenal diri-Nya. Mereka dibiarkan untuk memasuki proses pendewasaan iman.
         Karena itu, Yesus tidak berkata kepada  calon-calon murid-Nya, "Marilah menjadi
         murid-Ku!"

  ­- Kelima, ada proses pergumulan.Yesus berdoa sepanjang malam untuk itu . Semua     
    perkara yang dialami Ia serahkan kepada Bapa di surga yang
    Mengurus dan merestui apa yang dilakukan Yesus. Jadi, Yesus tidak mau asal
    mengambil orang sebagai murid-Nya. Ada kesepakatan antara Yesus  dengan Bapa-
    Nya di surga. Ada dialog antara Ayah dengan Anak.
-       Luk 6:12  Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
-       Luk 6:13  Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:

  ­- Keenam, dasar pemilihan adalah
·         ulet, kerja keras, dan wataknya bisa dibentuk.
·         Yesus memilih mereka -- orang-orang kasar dan orang-orang desa dari Galilea. Mereka adalah orang-orang yang dianggap agak kedesa-desaan.
·         Tetapi mereka adalah pekerja keras. Dan kita tahu bahwa orang-orang tipe inilah yang bisa bertahan dalam pelayanan bersama Yesus -- berjalan sepanjang hidup, tidak ada fasilitas kemewahan, serta banyak cacian atau makian orang.
·         Dan sifat yang tidak kalah pentingnya dari mereka ialah karena mereka mau menerima Yesus. Mereka menerima ajaran-ajaran Yesus dengan ketulusan, kepolosan, dan kesungguhan.





  PELATIHAN KEDUA BELAS RASUL

  Ada beberapa cara melatih pemimpin. LeRoy Eims menawarkan hal-hal
  berikut.

  (1) Mengembangkan kehidupan rohani yang mendalam.
  (2) Menemukan pekerjaan dan karunia-karunianya.
  (3) Mengembangkan kekuatannya.
  (4) Melatih dia dalam kepemimpinan.
  (5) Mengambil langkah-langkah untuk penambahan imannya.
  (6) Menghaluskan kemampuan pelayanannya.
  (7) Mengarahkan dia agar menjadi bijaksana.
  (8) Mengajarkan kemahiran berkomunikasi.
  (9) Menanamkan dasar atas kepercayaan yang kuat.

  Bruce melihat masalah pelatihan ke-12 rasul adalah proses
  kelanjutan setelah pemilihan murid.
  Proses pelatihan tersebut mencakup,
·         pertama, mendengar dan melihat -- menjadi saksi mata dan
      pelayan Firman (Luk 1:1-4). Orang banyak datang untuk mendengar
      Dia; karena ucapan-ucapan Yesus (Luk 6:17-49). Ucapan Yesus adalah
      ucapan-ucapan bahagia dan peringatan (perumpamaan) -- berbahagialah
      mata yang melihat dan telinga yang mendengar karena banyak nabi dan
      orang benar yang ingin melihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin
      mendengar, tapi tidak mendengarnya (Luk 6:29-49; Mat 5-7; 13:1-
      52). Mereka memang mempunyai telinga dan mereka mendengar. Tetapi,
      mereka tidak tahu apa artinya (Luk 10:23,24; Mat 13:16-17). Dan
      hanya kepada murid-murid-Nya sajalah Yesus mengutarakan artinya
      (Mark 4:33,34).

·         Kedua, berdoa. Kita berdoa kepada Bapa di surga. Doa tersebut tidak
      bertele-tele. Kita tidak usah mengenakan pakaian yang mencolok. Kita
      tidak berdoa di tempat-tempat yang mencolok. Kita harus berdoa
      dengan tidak jemu-jemu (Mat 6:5-13; Luk 11:1-3;18:1-5). Dengan
      demikian, doa kita pasti akan dikabulkan. Firman Allah berkata,
      "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
      mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap
      orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat
      dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan (Mat 7:7-8)."

·         Ketiga adalah pengutusan pemberitaan Injil (Mark 3:14). Mat
      28:19-20 berbunyi: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
      murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
      Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
      Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
      senantiasa sampai kepada akhir zaman."