Rabu, 15 Februari 2012

RENUNGAN MENGHADAPI PERGUMULAN


KUATIR  
Mat 6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Bagi Anda yang suka pergi ke tempat fitness pasti tahu bahkan pernah memakai alat yang saya sebut "sepeda diam di tempat". Pembuat alat tersebut merancang sedemikian rupa supaya para pemakai seakan-akan merasakan sedang mengayuh sepeda di jalan yang menurun maupun menanjak. Pada intinya, setiap orang yang memakai sepeda tersebut bisa berolah raga supaya sehat. Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kalau kita kuatir kita seperti seorang yang sedang mengendarai "sepeda diam di tempat"  ARTINYA JALAN DITEMPAT.

Ketika dihimpit oleh berbagai masalah, kita kuatir, takut dan kondisi negatif itu mendorong kita berjuang sedemikian rupa supaya bisa keluar dari himpitan tersebut. Kita terus mengayuh "sepeda kehidupan kita" sampai keluar semua kekuatan, tapi tidak sadar bahwa kita sedang diam di tempat. Tuhan Yesus mengajarkan pada orang banyak pada waktu itu ada di bukit juga bahwa tidak perlu kuatir. Demikian juga hal itu diajarkan pada kita sekarang.

Kuatir tidak memberikan sedikitpun jalan keluar bagi kita ketika menghadapi masalah. Kuatir justru menambahkan banyak penyakit dalam diri kita karena jiwa yang tertekan. Mari kita minta kekuatan dari Allah, supaya tetap percaya kepada-Nya dengan segenap keberadaan kita!

Dalam kekuatiran tidak ada jalan keluar!





PENDERITAAN
2 Kor 11:30 Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

Penderitaan adalah topik yang rumit dalam ke-Kristenan. Pada satu sisi kita sering mendengar bahwa hidup ke-Kristenan adalah hidup penuh kemuliaan laksana anak Raja, penuh kemakmuran dan berkat berlipat-lipat. Di satu sisi, kita bahkan mendengar orang-orang yang sengaja menyiksa diri atau hidup dalam kemiskinan ekstrim sebagai bagian dari ibadah.

Alkitab sendiri dengan jelas menyatakan bahwa penderitaan adalah bagian dari hidup kita. Setiap kita tidak menyukai hidup menderita, tapi Allah melihatnya berbeda. Ia justru menghadirkan penderitaan untuk mengajar, mendidik dan mendisiplinkan kita. Ada beberapa penyebab mengapa kita menderita adalah:

·         Kita menderita karena dosa. Konsekuensi dosa adalah hukuman.
·         Kita menderita agar kita belajar untuk taat.
·         Kita menderita untuk Kristus. Kita diejek karena iman kita. Kita dikucilkan karena Firman Tuhan yang hendak kita taati. Kita dianiaya pada saat kita hendak menyatakan iman kita. Saat ini kita hidup di dunia, di mana aniaya karena iman, bukanlah hal yang asing lagi.

Penderitaan bukanlah selalu berarti hal yang buruk. Penderitaan jika dilihat dengan perspektif yang benar adalah bagian dari kehidupan kita dalam tuntunan Allah.

Kelemahan dan penderitaan merupakan tenunan tangan Allah untuk menguatkan kita.


Note : tolong bantu doa untuk setiap orang dalam kesulitan, sehingga tidak punya kebebasan untuk cari Tuhan Yesus. Padahal Yesus adalah jawaban setiap masalah hidup kita.
JANGAN MENYERAH

Yes 40:31 Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Di dalam kehidupan ini, Tuhan telah menyediakan begitu banyak kesempatan yang dapat kita pergunakan. Ada beberapa orang yang menganggap remeh tindakan yang harus diambil dan juga usaha yang harus dibayar, namun pada akhirnya menyesal karena tidak melakukannya. Hanya sedikit orang yang mempunyai keyakinan dan iman sambil terus bekerja sampai ia mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik. Kehidupan yang selama ini ia impikan.

·         Winston Churchill, perdana menteri Inggris yang sangat dikenal, pernah tinggal kelas pada saat kelas 6 SD.

·         Steven Spielberg dikeluarkan dari sekolah menengah atas dan tidak pernah kembali ke bangku sekolah. Bahkan sempat ditawarkan masuk sekolah luar biasa.

·         Albert Einstein mendapatkan angka-angka yang jelek pada waktu bersekolah sampai-sampai gurunya meminta dia untuk berhenti sekolah karena dinilai tidak akan berhasil. Tokoh-tokoh besar tersebut mempunyai catatan yang mungkin lebih buruk daripada kita, namun kegagalan itu membuat mereka bangkit dan berhasil, karena karakter mereka yang pantang berhenti.

Seringkali komitmen terhadap sukses yang ingin diraih diuji oleh tantangan kehidupan. Sikap pantang menyerah adalah salah satu yang jelas membedakan antara sang juara dan sang pecundang. Kegagalan sering kali menghantui, sehingga kita tidak mencapai tujuan yang diinginkan. Tapi percayalah, apa pun hasilnya pasti lebih baik dibandingkan jika kita menyerah.

Seorang juara adalah ketika ia mau bangkit dari setiap kegagalannya.











JANJI PEMELIHARAAN-NYA  

Mat 6:25 Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Ada sebuah peringatan yang perlu diulang-ulang, yaitu "Kekhawatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan" serta keinginan akan hal-hal yang lain, akan mengimpit kehidupan Allah di dalam kita .Mat 13:2. Kita tidak pernah bebas dari gelombang penyerbuan yang datang bertubi-tubi ini. Jika serangan garis depannya bukan mengenai sandang pangan, maka itu mungkin mengenai uang atau kekurangan uang; tentang teman atau tidak adanya teman; atau tentang keadaan yang sulit. Ini merupakan serbuan gencar, dan hal-hal ini akan melanda bagaikan banjir, kecuali kita mengizinkan Roh Allah mengangkat panji dan melawannya.

"Aku berkata kepadamu: Janganlah khawatir tentang hidupmu..." Tuhan berkata agar kita berhati-hati tentang satu hal, yaitu hubungan kita dengan Dia. Akan tetapi, akal sehat kita menjerit dan berkata, "Itu konyol, aku harus memperhatikan bagaimana aku akan hidup, dan aku harus memikirkan hidangan yang akan aku makan dan minum." Yesus berkata, "Jangan." Jangan sekali-kali berpikir bahwa Dia mengucapkan hal ini tanpa memahami situasi Anda. Yesus Kristus lebih mengetahui situasi kita ketimbang diri kita sendiri, dan Dia melarang kita memikirkan hal-hal ini jika ini akan merupakan perhatian utama dalam hidup kita. Jika ada urusan-urusan yang timbul dalam hidup Anda, pastikanlah bahwa Anda selalu menempatkan hubungan Anda dengan Kristus di atas semuanya itu.

"Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari" Mat 6:34. ADA JANJI PEMELIHARAAN TUHAN YESUS , BAGI SETIAP YANG MENGASIHI DIA,

Kekuatiran tidak akan membawa anda keluar dari masalah.













PERCAYALAH KEPADA TUHAN YESUS       

Mark 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.

"Tuhan, bulan ini saya harus melunasi hutang buku-buku anak saya di sekolah", gumam seorang ibu beranak 2 sambil menyapu di teras rumah kontrakannya. Ia lalu duduk di kursi, menangis. Ia juga menahan sakit kepala yang sudah 2 minggu dia alami. Ibu ini begitu tertekan dengan hal yang menimpa keluarganya. Suaminya sudah 1 tahun terkena PHK karena tempat dia bekerja bangkrut dan belum mendapat pekerjaan pengganti. Mau usaha sendiri tidak punya modal, uang tabungan mereka yang tidak banyak semakin menipis dipakai untuk kehidupan sehari-hari. Padahal mereka keluarga yang setia pada Tuhan.

Kalau kita ada pada posisi ibu tersebut, kita bisa saja berkata bahwa Allah tidak sayang. Kita mungin bertanya, "Kok Tuhan Yesus tega membiarkan anak-anak-Nya susah padahal kita sudah setia pada-Nya?"

SAYA YAKIN,  Allah sangat sayang pada kita, dan pertolongan pasti tepat waktunya. Seperti Tuhan Yesus yang melihat murid-murid-Nya mendayung perahu di tengah angin sakal. Ketika mereka terlihat kepayahan, Yesus tidak tinggal diam membiarkan mereka tenggelam, tapi Dia menghampiri mereka dan akhirnya angin sakal reda. Mari tanamkan dalam hati kita bahwa Yesus Kristus berdaulat dalam hidup kita. Dia tahu kekuatan kita dalam menghadapi masalah-masalah. Kita tidak akan dibiarkan berjuang sendiri.

Pejamkan mata Anda sejenak dan lihatlah betapa Ia berkuasa dalam hidup Anda.




TAHAN UJI
Rom 5:4 Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

Meski kadang terasa tidak mengenakkan, kita semua pasti mengalami ujian di setiap taraf pertumbuhan di sepanjang kehidupan. Misalnya, untuk bisa naik kelas dan lulus sekolah dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, harus ada ujian yang dihadapi. Untuk masuk sebuah perusahaan yang diidamkan, Anda harus melewati ujian psikotes, wawancara, tes kesehatan, dan lain-lain. Demikian juga dalam kehidupan. Ada berbagai macam tes yang harus dihadapi dan diselesaikan agar level kedewasaan rohani kita naik. Pendeknya, ujian biasanya mendahului peningkatan jenjang.

Sasaran kita adalah harus lulus dalam setiap ujian itu. Dalam Rom 5:4 dikatakan saat kita bertahan melewati semua ujian yang diwajibkan bagi kita, pada akhirnya kita akan mendapatkan pengharapan yang tidak akan pernah mengecewakan.  Karena pengharapan itu ada di dalam Kristus.

Karena sebagaimana sebuah produk tidak akan pernah dipakai sebelum diuji coba, demikianlah juga dengan kita. Jadi, mari kita hadapi ujian apapun yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita saat ini. Ingatlah, bahwa hal tersebut dibutuhkan agar kita siap dipakainya pada saat yang tepat. Setelah kita tahan uji, kita akan memperoleh kemenangan yang pasti dan pengharapan dalam Kristus yang tidak akan pernah mengecewakan.

Ujian akan membawa Anda kepada kaki-Nya. Tetaplah di sana, maka pengharapan itu sungguh ada.



KEBAHAGIAAN
Yak 1:2-3 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Mungkin anda pernah mendengar ilustrasi berikut: kentang, telur, dan bubuk kopi baru saja mengalami kemalangan yang sama. Yaitu, sama-sama dimasukkan dalam air mendidih. Yang berbeda adalah reaksi mereka masing-masing.
·         Kentang mula-mula keras, kuat dan tidak mau tunduk, tapi setelah melewati waktu yang cukup lama, ia menjadi lunak dan lemah.
·         Telur yang awalnya mudah pecah dan rapuh, akhirnya ia menjadi keras dan padat.
·         Lain halnya dengan bubuk kopi, semula ia tidak menarik, tapi ketika ia dimasukkan ke air panas, ia justru mampu mengubah air panas sekelilingnya menjadi kopi yang harum dan memikat.


Masuk ke kelompok mana anda dalam ilustrasi tersebut? Apa persoalan anda hari ini? Pengkhianatan, sakit penyakit, kegagalan. Selamat! Itu berarti anda masuk dalam panasnya air mendidih. Seperti ilustrasi di atas, hasil akhir ada di tangan anda, karena hal itu bergantung pada cara anda bereaksi terhadap masalah dan penyelesaiannya. Maju dan keluar sebagai pemenang atau mundur sebagai pecundang. Firman Tuhan dalam Yak 1:12 menegaskan orang yang bertahan dalam pencobaan akan menerima upahnya. Dan semua ujian itu akan menghasilkan ketekunan.

Respon positif dalam menghadapi masalah dapat menjadikan anda lebih dari seorang pemenang.






BERDIRI TEGUH
1 Kor 10:12  Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh.

Adalah fakta bahwa setiap manusia memiliki kelemahan-kelemahan, apakah kita menyadarinya atau tidak. Tapi seringkali kita tidak mau tahu kalau kita lemah. Kita menganggap diri kita kuat dan berkata: "Aku sanggup melakukannya sendiri, aku tidak perlu siapa-siapa!" Kita sombong dan mengandalkan kekuatan kita untuk melewati pencobaan-pencobaan, akibatnya kita seringkali stres dan jatuh, jatuh dan jatuh lagi untuk masalah yang sama.

Tuhan terkadang mengijinkan kita untuk diuji di tempat-tempat di mana kita lemah. Bukan karena Ia ingin kita jatuh dalam dosa, tetapi karena Ia ingin kita menyadari kebutuhan rohani kita dan datang kepada-Nya minta pertolongan. Kalau kita mengalami situasi seperti itu, ingatlah suatu kebenaran dalam I Kor 10:13, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

Akuilah kelemahan-kelemahan kita dan bergantunglah kepada-Nya. Andalkan Dia untuk setiap masalah kita karena Ia akan memberikan jalan keluar, sehingga bersama Dia kita menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang. Ingatlah bahwa pencobaan adalah alat yang dipakai Tuhan untuk membuat kita menyadari akan kelemahan kita sehingga kita terus bergantung dan mengandalkan Dia.

Tuhan memberikan kekuatan di saat masalah menghampiri hidupmu.









TUHANLAH SUMBER PENGHIBURAN


2 Kor 1:3  Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan

Anda mungkin tidak akan pernah tahu, kapan Anda sangat memerlukan penghiburan dari Tuhan. Saat-saat untuk bisa menapaki hari esok, kita tergantung sepenuhnya hanya pada belas kasihan Tuhan.

Meidy lahir tanpa saluran empedu yang mengakibatkan lever-nya tidak berfungsi dengan baik. Para dokter spesialis anak menawarkan untuk melakukan pembedahan membentuk saluran empedu dan kedua orang tuanya setuju.

Saat ada di atas meja operasi, pembedahan tidak dapat diselesaikan karena menurut dokter, lever Meidy sudah tidak bagus jadi percuma saja jika dilakukan pembedahan. Penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan dokter dengan suara sendu hanya mengatakan bahwa anak ini diharapkan akan bertumbuh sendiri tanpa adanya saluran empedu dan lever yang tidak baik.

Ada alternatif lain, yakni dibawa ke luar negeri untuk transplantasi atau cangkok lever yang akan menghabiskan biaya ratusan juta sampai milyaran rupiah.

Ayah ibunya dipenuhi dengan kesedihan besar. Mereka mencari jawaban. Mengapa? Apakah Allah membuat kekeliruan? Apakah mereka mengalami ketidakadilan Tuhan?

Di saat mereka bergumul, Tuhan secara pribadi membawa mereka kepada satu pengertian bahwa ada rencana indah yang Tuhan siapkan bagi anak perempuan mereka. Saat ini mereka belum tahu, apa rencana dan rancangan-Nya. Belum mengerti! Tapi satu hal mereka yakini, Allah baik. Ada rencana dalam kehidupan anak ini, ayah dan ibunya.

Apakah Anda memiliki masalah yang kelihatannya terlalu besar, dahsyat dan tak kuat dihadapi? Letakkan tangan Anda dalam tangan-Nya. Biarlah Allah, sumber segala penghiburan memimpin jalan hidup anda.







SEPERTI BAPA SAYANG ANAKNYA ..

Maz 103:13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

Seorang hamba Tuhan sedang dalam perjalanan menghadiri sebuah pertemuan sebagai pembicara tapi dia harus berhadapan dengan kemacetan yang menjengkelkan. Sebuah doa dinaikkan olehnya agar ditibakan tepat pada waktunya. Ternyata ia tiba beberapa menit sebelum acara dimulai -puji Tuhan.  Setibanya di sana, tidak ada lahan parkir yang tersedia, dan dia berdoa lagi. Saat berdiri di muka peserta, komputer yang harus digunakan tiba-tiba bermasalah, doa dinaikkan lagi. Pada penghujung hari, sambil duduk mengerjakan setumpuk urusan yang tertunda, terbesitlah rasa ‘kurang enak' dalam hatinya, mengarah pada rasa bersalah. Sepanjang hari mendoakan hal-hal yang remeh. Bukankah urusan Allah adalah perkara yang besar, yang dahsyat? Buat repot saja?

Keesokan harinya, puteri kecilnya (murid Taman Kanak-Kanak) datang dengan setumpuk masalahnya kepada sang ayah. Semua masalah yang kecil, urusan anak-anak. Pensil yang tidak dapat diserut tajam - rambut boneka kusut tidak bisa disisir - bahkan punggung yang gatal dan putrinya tidak dapat menggaruknya sendiri! Iapun melayani puterinya dengan penuh kasih dan kelembutan. Teringatlah ia akan
Sungguh, seperti apa yang dilakukan kepada anaknya, seperti itu pula yang dilakukan Bapa di Surga untuknya.

Yes 49 mengingatkan kita, bahwa bisa saja seorang ibu lupa mengasihi anaknya. Tetapi Allah tidak pernah lupa mengasihi kita anak-anak-Nya. Allah meyakinkan kita, nama kita ada di telapak tangan-Nya. Terukir dan tetap ada di sana.



TUHAN ADA DIDALAM BADAI  
Rom 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Seorang ayah menyaksikan anaknya lahir dengan kelainan. Kakinya bengkok ke dalam, sehingga telapak kakinya tidak membentuk sudut 90 derajat. Untuk memulihkannya, dokter menyarankan agar begitu lahir, kakinya diurut dan dipaksa diputar ke posisi normal.

Ketika sang ayah melakukannya, tentu saja si bayi menangis keras-keras, karena rasa sakit yang luar biasa. Tapi tidak ada pilihan lain, karena jika tidak dilakukan dia akan tumbuh menjadi anak cacat dan pincang. Sang ayah menangis saat memaksakan tangannya melengkungkan telapak kaki si bayi, sementara dia meronta-ronta dan menangis kesakitan. Yang lebih menyakitkan adalah terapi itu dilakukan 3 kali sehari untuk waktu yang lama, sampai telapak kakinya lurus.

Kebanyakan dari kita tidak akan mengerti mengapa kesakitan begitu menusuk hidup sampai kita menggelepar-gelepar. Mungkin bukan hanya sesaat, tapi untuk waktu yang lama. Hanya Tuhan yang tahu, yang merancangkan segala sesuatu untuk kebaikan kita, menahan air mataNya, demi masa depan kita. Dia membiarkan kesakitan sementara, agar kita memperoleh sukacita abadi dan hidup yang penuh arti. Seperti sang bayi itu yang tidak mengerti, kita juga seringkali tidak mengerti bahwa kesakitan kita yang disertai air mata Bapa adalah demi kebaikan kita.

Bapa kadang merancangkan "kepedihan" kita untuk kebaikan kita.


PENGORBANAN

Kol 4:5 Hiduplah dengan penuh hikmat.., pergunakanlah waktu yang ada.”


Seorang musisi kawakan tahu bahwa penderitaan mendahului kemuliaan dan pujian. Ia mengalami masa-masa latihan yang berat dan melelahkan serta pengorbanan diri yang mendahului satu jam waktu pertunjukkan di mana segala jerih payahnya mendapat sambutan meriah.

Seorang murid tahu bahwa sebelum ia lulus dengan nilai yang baik, ia telah belajar, menyangkal diri, dan berkomitmen selama bertahun-tahun.

Para astronot meluangkan waktu latihan bertahun-tahun sebelum menempuh sebuah penerbangan pendek yang mungkin hanya selama beberapa hari.

Alkitab mengajarkan bahwa pengorbanan dan disiplin diperlukan apabila kita ingin menjadi hamba Tuhan yang setia. Paulus menulis, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah aku memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” I Kor 9:27.

Disiplinkan waktu Anda.. disiplinkan mata Anda.. disiplinkan pikiran Anda.. disiplinkan tubuh Anda.. semua demi Kristus.

Tidak akan ada yang namanya kemenangan tanpa sebuah pengorbanan.



TUNTUNAN TUHAN


Maz 107:30 Dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka”

Mazmur 107 menceritakan tentang “orang-orang yang mengarungi laut dengan kapal-kapal” ayt 23. Sepanjang perjalanan mereka di laut, mereka melihat Allah sebagai Pribadi yang berada di balik badai yang bergelora dan Pribadi yag menenangkan badai tersebut. Di dunia kapal layar, ada dua ketakutan besar, yaitu angin ribut yang menakutkan dan tidak ada angin sama sekali.

Di dalam puisi yang berjudul ‘The Rime of the Ancient Mariner’, penyair Inggris, Samuel Taylor Celeridge (1772-1834) menggambarkan badai dan kesunyian di laut. Dua kalimat dari puisi tersebut telah sangat terkenal.
·         air di mana-mana
·         Dan tak setetes pun dapat menghapus dahaga.”

Pada posisi garis lintang tertentu, angin benar-benar berhenti bertiup sehingga kapal layar tidak bergerak. Kapten dan awak kapal “terjebak” tanpa bantuan. Akhirnya, tanpa adanya angin yang bertiup, persediaan air mereka pun habis.

Kadang kala kehidupan menuntun kita untuk bertahan di dalam badai. Namun pada kesempatan yang lain, kita juga diuji di dalam kejemuan. Kita mungkin merasa terjebak. Sesuatu yang sangat kita idam-idamkan, sama sekali tidak dapat kita raih. Akan tetapi, sekalipun kita berada di dalam keadaan krisis atau berada di sebuah tempat di mana “angin” rohani telah diambil dari pelayaran kita, sangatlah penting bagi kita untuk mempercayai tuntunan Allah. Tuhan yang bertakhta atas situasi yang berubah-ubah, pada akhirnya akan menuntun kita menuju pelabuhan kesukaan kita . AYT 30.

Allah menentukan perhentian sekaligus perjalanan kita.






TUHAN BERJALAN DIDEPAN KITA

Ul 31:8  Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."”

Suatu kali, kira-kira beberapa tahun yang lalu, Billy Graham mengalami masa-masa yang gelap dalam hidupnya. Meskipun ia telah berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang ia alami, namun ia merasa langit seperti menjadi tembaga baginya. Tuhan seolah-olah telah menghilang dari hidupnya dan ia sendirian bersama pencobaan dan bebannya.

Billy Graham akhirnya menulis surat pada ibunya mengenai pengalamannya itu. Beberapa hari kemudian, ia pun mendapat surat balasan dari ibunya yang isinya sebagai berikut: “Nak, ada saatnya ketika Allah menarik diri-Nya untuk menguji imanmu. Dia ingin kau mempercayai Dia dalam kegelapan. Sekarang, raihlah dengan iman melewati kabut dan kau akan menemukan bahwa tangan-Nya ada di sana.”

Selesai membaca surat dari ibunya tersebut, tiba-tiba air mata keluar dari mata Billy Graham. Sambil berlutut di sisi tempat tidur, ia pun mulai menangis dan hadirat Allah yang melimpah dengan sekejap ia rasakan. Hari itu sungguh menjadi hari yang tidak pernah ia lupakan hingga saat ini.

Entah kita merasakan atau tidak merasakan hadirat Allah di saat jalan kita gelap, namun tetap berimanlah bahwa Dia ada disana. Jangan ragukan firman-Nya yang berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” karena memang itulah kebenaran yang sesungguhnya.

Allah selalu ada bersama Anda dan dalam keadaan apapun Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda seorang diri.





BERSERULAH

Maz 50:15  Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku”

Suatu hari seorang pria dari suku Indian yang telah bertobat ditanya oleh sahabatnya, “Mengapa kamu selalu membicarakan dan menyebut nama Yesus?” Mendapat pertanyaan tersebut, pria Indian ini terdiam sebentar. Bukan langsung menjawab, ia malah mengambil sejumlah ranting dan rumput yang kering dan dibuatnya menjadi lingkaran. Setelah jadi, ia pun membakarnya. Namun sebelum itu, ia sudah meletakkan seekor ulat di tengah-tengah api.

Api semakin besar, tetapi belum ada satu patah kata pun keluar dari pria Indian tersebut. Justru ia dan sahabatnya menyaksikan bagaimana ulat yang ditaruh di tengah-tengah api itu menggeliat dan ingin segera keluar dari sana. Tidak lama kemudian, ia pun lalu mengeluarkan jari tangannya dan dengan segera si ulat merambat naik dengan selamat.

“Seperti itulah yang dilakukan Tuhan Yesus ketika saya tidak berdaya, berada di tengah-tengah bahaya, saya berseru mohon pertolongan pada-Nya. Dia mendengarkan saya dan memberi pertolongan,” kata pria Indian setelah menolong ulat keluar dari lingkaran api.

Dalam hidup ini, yakinlah bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita, tangannya senantiasa terulur untuk menolong dan menyelamatkan kita. Dia adalah menara perlindungan, kota benteng, gunung batu dan perisai keselamatan umat-Nya. Sudah selayaknya untuk kita memercayakan seluruh hidup kita kepada-Nya. Namun sayangnya, kadang kala kita mendapati orang-orang percaya mengharapkan pertolongan di luar Tuhan, meski sebenarnya mengerti siapa yang dapat menolongnya. Hanya Allah yang menjadi sandaran dan kepercayaan kita.

Di saat segala sesuatu tampaknya sulit, bahkan seakan tembok tebal menghalangi kita, jawabannya hanya satu, berserah penuh kepada kuasa Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita. Ingatlah bahwa tangan kasih-Nya senantiasa terulur untuk menolong, memberi jalan keluar dan memimpin seluruh hidup kita. Mari berserah pada-Nya.

Disaat Anda merasa tidak berdaya dan memiliki kekuatan apa-apa, Allah justru menunjukkan kuasa-Nya.



KASIH KARUNIA TUHAN  
Flp 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga menderita untuk Dia.”

Ketika orang-orang mengatakan kepada saya bahwa hidup itu susah, saya selalu menjawab demikian, “Tentu saja.” Saya rasa jawaban tersebut lebih memuaskan daripada jawaban lain yang dapat saya utarakan.
·         Penulis Charles Williams berkata, “Dunia ini memang menyengsarakan dalam segala hal. Akan tetapi sungguh tak tertahankan apabila seseorang mengatakan bahwa kita diciptakan untuk menyukai hal tersebut.”

Jalan yang ditunjukkan kepada kita, kerap kali, tampaknya menjauhkan kita dari apa yang dianggap baik, sehingga kita percaya bahwa kita salah jalan dan tersesat. Hal itu terjadi karena banyak di antara kita telah diajar untuk memercayai bahwa jika kita berada di jalur yang benar, maka kebaikan Allah itu sama artinya dengan hidup yang tanpa masalah.

Namun, itu merupakan angan-angan yang sangat berbeda dengan pandangan alkitab. Kasih Allah sering memimpin kita melalui jalan yang menjauhkan kita dari kenyamanan duniawi. Paulus berkata, “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia” . Apabila kita telah sampai di ujung lembah kekelaman, kita akan mengerti bahwa setiap keadaan diizinkan terjadi demi kebaikan kita.

“Tidak ada jalan yang seaman dan sepasti jalan yang telah kita lewati,” kata seorang pengajar Alkitab, F.B Meyer. “Jika saja kita dapat melihat jalan tersebut sebagaimana Allah selalu melihatnya, maka kita pun pasti akan memilih jalan yang dipilih Allah bagi kita.”

Tidak ada pencobaan yang dapat membuat kita putus asa jika kita memahami alasan Allah mengizinkannya terjadi.






TUHAN MERANCANGKAN KEBAIKAN

Yos 2:4 Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu”

Pada tahun 1803, Thomas Jefferson memerintahkan Lewis and Clark untuk memimpin suatu ekspedisi melintasi bagian Amerika yang belum terjelajahi sampai ke Pantai Pasifik. Ekspedisi ini dinamai Corps of Discovery -Satuan Penemuan,  sesuai dengan namanya. Ekspedisi itu mendata 300 spesies baru, mengidentifikasi hampir 50 suku Indian, dan menjelajahi medan yang belum pernah disaksikan orang Eropa sebelumnya.

Dalam perjalanan, mereka bergabung dengan seorang pedagang bulu dari Perancis dan istrinya, Sacajawea. Mereka segera menyadari bahwa sang istri berperan sangat penting sebagai pemandu dan penerjemah.

Dalam perjalanan itu, Sacajawea bertemu dengan keluarganya. Kakak laki-lakinya telah menjadi seorang kepala suku, dan ia membantu mereka mendapatkan kuda dan peta daerah Barat yang belum tergambar. Tanpa bantuan tak terduga dari Sacajawea dan saudaranya, ekspedisi itu belum tentu berhasil.

Alkitab menceritakan sebuah ekspedisi yang bisa mendapat pertolongan yang tak terduga. Orang-orang Israel mengirimkan mata-mata memasuki Yerikho, sebuah kota yang berada di tanah yang dijanjikan kepada mereka. Disana, mata-mata Israel tinggal di rumah Rahab, seorang perempuan sundal. Wanita itu setuju untuk menjamin keluar mereka asalkan ia dan keluarganya dilindungi saat kota tersebut diruntuhkan. Para mata-mata ini setuju dengan syarat yang diajukan Rahab.

Singkat cerita, mata-mata Israel berhasil lolos dari Yerikho dan kembali kepada Yosua. Mereka pun menceritakan segala sesuatu yang mereka alami disana kepada Yosua. Saat tiba penghancuran Yerikho, kedua pengintai ini pun menyelamatkan Rahab beserta orang-orang yang ada di dalam rumahnya tepat seperti yang mereka janjikan. Yosua dan bangsa Israel pada akhirnya berhasil memperoleh kemenangan besar seperti yang Allah janjikan kepadanya.

Dari kisah diatas, kita dapat melihat bagaimana Allah memakai Rahab sebagai sumber bantuan untuk menggenapi janji-Nya kepada Yosua dan bangsa Israel. Sebuah pertolongan yang yang manusia se-pintar apapun belum tentu bisa merancangkannya.

Allah yang kita sembah adalah Allah yang penuh kuasa. Dia dapat membuka jalan bagi setiap persoalan kita walaupun sepertinya semua jalan itu telah tertutup




BERTANYALAH PADA TUHAN
Hak 20:27 Dan orang-orang Israel bertanya kepada Tuhan -- pada waktu itu ada di sana tabut perjanjian Allah.”

Bulan Maret 2009 lalu, publik Inggris dikejutkan dengan kemenangan dramatis Amir Khan atas sang legenda tinju Meksiko, Marco Antonio Barrera. Petinju asal Inggris ini dinyatakan menang KO setelah wasit menghentikan pertarungan pada ronde kelima. Saat konferensi pers berlangsung, Khan mengungkapkan rahasia keberhasilannya. “Mengejutkan memang. Namun semua terjadi karena saya menuruti nasihat Manny Pacquiao. Cara yang saya gunakan serupa dengan cara Manny menaklukkan Barrera beberapa waktu lalu. Manny benar-benar membuat semuanya lebih mudah. Ia bilang, ‘pukul dan bergerak, pukul dan bergerak.’ Menurut Manny, itulah cara mengalahkan Barrera. Memang bermanfaat mengikuti saran orang yang tepat,” katanya.

Ada pepatah Cina yang berbunyi, “Percakapan pribadi dengan seorang yang bijaksana sama berharganya dengan sebulan mempelajari buku-buku.” Ya, dua cara terbaik untuk menghindari kegagalan adalah bekerja sama dengan orang yang kompeten, dan meminta saran dari mereka yang lebih berpengalaman. Saya pun belajar menerapkannya, ketika bingung harus membuat keputusan atau melakukan sesuatu, saya akan bertanya pada orangtua, abang, atau orang tua, bahkan sampai kakak rohani. Harus diakui, saat mengalami masalah, telinga kita menjadi kurang tajam untuk mendengar suara Tuhan. Partner yang takut akan Tuhanlah yang sangat berperan membantu kita menemukan solusi yang Alkitabiah.

Saat berhadapan dengan masalah, meminta nasihat dan pertimbangan orang-orang tepat yang ada di sekitar Anda adalah kunci terbaik untuk keluar dari sana.

NANTIKAN TUHAN

Yoh 3:3 Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Dalam Yohanes pasal tiga, Yesus mengajarkan bahwa kelahiran baru adalah sesuatu yang Allah kerjakan bagi kita, saat kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya dan meletakkan iman serta percaya kita di dalam Kristus. Diri kita tidak memiliki benih kehidupan baru; ini harus datang dari Allah.

Suatu hari seekor ulat bulu yang buruk memanjat sebuah pohon dan merajut sarang sutra untuk dirinya. Kemudian ia tidur, dan dalam beberapa minggu keluarlah seekor kupu-kupu yang indah.

Ketika merasa kecewa, tidak bahagia, bersalah, bingung, depresi, kita dapat datang dengan iman kepada Kristus dan muncul sebagai pribadi yang baru. Kita dapat dilahirkan kembali! Kedengarannya luar biasa, bahkan mustahil – namun itulah yang sesungguhnya terjadi! Kita menjadi anggota keluarga Allah, menanti-nantikan rumah abadi kita di Surga.

Kristus bri kemenangan yang pasti kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya.