CARA KITA MEMANDANG
Bil 13:30-31 “Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: ‘Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!’ Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: ‘Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.’”
Ketika dua belas pengintai kembali dari mengamati tanah perjanjian, mereka berkata, “Kita tidak akan sanggup melawan orang-orang disana, karena mereka lebih kuat daripada kita.”
Laporan itu yang mereka bawa kembali — setidaknya sepuluh dari mereka berkata demikian.
Laporan itu yang mereka bawa kembali — setidaknya sepuluh dari mereka berkata demikian.
2 lainnya, Yosua dan Kaleb, mengatakan ini, “Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” .
Mereka semua melihat hal yang sama di tanah Kanaan, melihat kesulitan dan kemustahilan, tetapi hanya Yosua dan Kaleb memilih untuk setuju dan sejalan dengan Tuhan. Sebelumnya Tuhan mengatakan kepada mereka bahwa Dia akan memberi mereka kemenangan dan mereka akan mampu mengusir penduduk negeri itu.
10 pengintai (bersama dengan seluruh Israel) mati tanpa pernah memiliki apa yang telah dijanjikan Tuhan pada mereka.
Hanya 2 orang dari generasi tersebut yang masuk ke Kanaan dan mengambil alih tanah perjanjian. Saya pikir Anda bisa menebak siapa mereka — Yosua dan Kaleb. Hanya 2 orang yang setuju dengan deklarasi Allah.
Hanya orang-orang yang setuju dan sejalan dengan Firman Tuhan akan dapat memiliki semua yang Tuhan telah janjikan. ***
PENGGALI - TAMBANG…..
Ada beberapa penggali tambang. Setiap hari mereka bekerja dalam tambang. Karena tambang itu kaya mineral alam, maka sudah beberapa tahun mereka tak pernah pindah tempat kerja. Jadi bisa dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam. Hari itu mereka berada di dasar terdalam dari tambang itu.
Secara tiba-tiba semua saluran arus listrik dalam tambang itu putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu, dan dalam sekejap terjadilah hirup pikuk di sana. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap gerakan mereka pasti berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau menabrak dinding tambang. Situasi bertambah buruk disebabkan oleh udara yang semakin panas karena ketiadaan AC.
Setelah capai bergulat dengan kegelapan, mereka semua duduk lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu angkat bicara: 'Sebaiknya kita duduk tenang dari pada secara hiruk-pikik mencari jalan keluar. Duduklah secara tenang dan berusahalah untuk merasakan hembusan angin. Karena angin hanya bisa berhembus masuk melalui pintu tambang ini.'
Mereka lalu duduk dalam hening. Saat pertama mereka tak dapat merasakan hembusan angin. Namun perlahan-lahan mereka menjadi semakin peka akan hembusan angin sepoi yang masuk melalui pintu tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu, mereka akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam gelap gulita itu.
Puzzle…
Seorang anak kecil, diberikan puzzle oleh Ibunya. Ibunya berkata kepada anaknya, “Nak, kalau kamu merangkainya dengan benar kamu akan mendapatkan gambar anak panda kesenanganmu. “
Sang anak mulai merangkainya sedikit demi sedikit dan sang ibu melihat disampingnya.
Sang Ibu memberikan nasihat-nasihat kepada anaknya tentang bagaimana merangkai puzzle yang benar. Tetapi dasar sang anak yang bandel, ia seenaknya sendiri menaruh potongan puzzle itu tidak pada tempatnya. Sedikit demi sedikit potongan itu dirangkai dengan seenaknya sendiri. Akhirnya puzzle itu jadi, tetapi terangkai berantakan. Sang anak tidak melihat sedikitpun gambar anak panda pada rangkaian puzzle-nya itu........ Sang anak pun mulai marah kepada ibunya.
Ia berkata dengan kasar, “Ibu bohong, aku sudah lama merangkai puzzle ini yang katanya dapat menjadi gambar anak panda kesayanganku tetapi lihatlah gambar apa ini??”
Sang ibu kemudian membongkar semua potongan puzzle yang dirangkai salah oleh anaknya itu. Saat itu sang anak pun tambah marah kepada ibunya, “Ibu jahat, mengapa ibu menyia-yiakan hasil karyaku.”
Ia kemudian membanting semua potongan puzzle itu ke lantai. Ibunya sangat sedih melihat hal itu. Tetapi ia kemudian mulai membujuk anaknya lagi dengan lembut.
“Nak mari ibu bantu menyusun yang benar.”
Sang anak pun sedikit demi sedikit menuruti ibunya. Memang kadang beberapa potongan dibongkar oleh ibunya dan sang anakpun mulai ngambek, tetapi karena ia mendengarkan nasihat ibunya maka ia pun mulai terhibur dan menyusun potongan-potongan itu sesuai dengan nasihat ibunya. Akhirnya jadilah puzzle itu. Sang anak melihat betapa indahnya gambar anak panda yang diberikan oleh ibunya yang terbentuk saat potongan puzzle terakhir diletakkan.
Akhirnya sang anak memeluk ibunya dan berkata “Terima kasih mama, aku mencintaimu mama.........................”
BERSABAR…..
“Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan!
Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi” Yak 5:7.
Seorang pemuda Kristen mendatangi pendetanya minta didoakan. “Maukah Pak Pendeta berdoa buat saya agar saya memiliki kesabaran?” Sang pendeta itu mau, lalu mereka sama-sama berlutut. Mulailah bapak pendeta itu berdoa, “Tuhan, kirimkanlah kepada anak muda ini pencobaan pada pagi hari; kirimkanlah pencobaan pada siang hari; kirimkanlah….. “ Seketika itu juga anak muda tersebut berteriak, “Bukan, bukan, saya tidak meminta Pak Pendeta berdoa untuk pencobaan. Aku ingin Bapak berdoa untuk kesabaran buat saya.”
“Oh…..,” kata pendeta itu, “Hanya melalui pencobaan kita belajar tentang kesabaran.”
Berapa berat persoalan yang Anda hadapi tetapi tanpa kesabaran? Berapa banyak di antara Anda mau membayarkan harganya supaya mempunyai kesabaran? Kita minta kesabaran kepada Tuhan, tetapi Anda berdoa seperti ini, “Tuhan, berikan aku hatiyang sabar, tetapi berikanlah SEKARANG ini juga!”
Hanya melalui proses yang disebut persoalan, Tuhan akan membentuk kita menjadi manusia yang sabar.
Yakobus memberikan ilustrasi mengenai hal ini dengan perumpamaan seorang petani yang bersabar menunggu hujan. Ketika petani menanam benihnya, ia tidak langsung menuai dari hasilnya keesokan harinya atau beberapa hari lagi. Ia bersabar sampai hujan turun dan memberikan nutrisi pada tanah itu, lalu beberapa lama kemudian barulah ia menuai hasilnya. Saat panen itulah saat ia menuai dari hasil kesabarannya.
Inti dari pembicaraan ini adalah bersabar hingga kedatangan Tuhan. Anda adalah petani itu. Anda menanam kebaikan, membagikan kasih, dan berkorban, sepertinya tidak ada artinya. Seluruh penderitaan yang Anda alami tidak serta merta menuai hasilnya. Kadang kita harus menunggu sampai Yesus datang untuk mempermuliakan kita. Tetapi ada banyak petani yang akhirnya putus asa lalu menjadi tidak sabar. Mereka kembali lagi kepada cara-cara duniawi yang mempermalukan nama Tuhan.
Ketika anda ditolak
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Kol 3:13
Rasanya sulit jika Anda ditolak, terutama bila yang menolak adalah seseorang yang Anda cintai. Mungkin salah satu dari anak-anak Anda, pasangan Anda, atau teman dekat.
Tetapi Alkitab mengatakan Anda perlu mengampuni orang itu karena Allah sudah lebih dulu mengampuni Anda.
Tetapi Alkitab mengatakan Anda perlu mengampuni orang itu karena Allah sudah lebih dulu mengampuni Anda.
Kunci untuk mampu mengampuni orang lain ada dalam ayat hari ini. Kuncinya adalah dengan mengingat apa yang Tuhan sudah lakukan bagi Anda. Bila Anda ingat apa yang Yesus Kristus lakukan untuk Anda, maka Anda memiliki kekuatan untuk memaafkan orang lain.
Jika Anda berpegang pada rasa sakit, maka itu hanya akan berakhir dengan menyakiti diri Anda sendiri. Bila Anda tidak mengampuni orang lain, Anda menciptakan kepahitan dan kemarahan dalam diri Anda. Ini akan menggerogoti Anda dari dalam dan menguras energi Anda, membuat Anda lelah sepanjang waktu. Setiap kali Anda mulai merasa kepahitan terhadap seseorang, ingatlah apa yang Yesus lalukan di kayu salib, bagaimana Dia mengasihi Anda dan Dia rela untuk memberikan nyawa-Nya sehingga dosa-dosa Anda dapat diampuni. Dia ditolak dan dihina saat Dia tergantung di sana, tapi Dia melihat semua orang dan berdoa, “Bapa, ampunilah mereka. Mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”Luk 23:34
Dalam kelemahlembutan dan kerendahan hati yang lengkap, Yesus memberikan nyawa-Nya karena Dia mencintai Anda. Dia tidak memikirkan diri-Nya sendiri, Dia sedang memikirkan Anda. Petrus berkata, “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.” 1 Ptr 2:23
Definisi pengampunan ditemukan dalam dua kata dalam ayat itu: “menyerahkannya kepada Dia.” Anda membiarkan Tuhan bekerja dan membuat hal-hal menjadi benar. Pengampunan bukan tentang mempercayai orang itu lagi atau melupakan segala sesuatu yang terjadi. Ini tentang menempatkan situasi di tangan Tuhan, bukan mencari kesempatan untuk balas dendam atau menyimpan dendam. Dalam kelemahlembutan dan kerendahan hati yang lengkap, Yesus memberikan nyawa-Nya karena Dia mencintai Anda.
Rencana kedepan
Saya pernah mengingat nasehat papa, “Jika engkau merencanakan hidup untuk
· 1-2 hari ke depan, tanamlah toge.
· Jika engkau merencanakan hidupmu untuk 2-3 bulan ke depan, tanamlah jagung.
· Jika engkau merencanakan hidupmu 3-4 tahun ke depan, tanamlah mangga.
· Jika engkau merencanakan hidupmu puluhan tahun ke depan, tanamlah pohon jati.
· Dan jika engkau menginginkan hidupmu kekal dan bahagia, tanamlah kebajikan! Namun, jika engkau tidak menanam apa-apa, jangan mengharapkan menuai kebajikan! Pay now, play later or play now pay later!”