YESAYA 9 AYAT 1-6
KELAHRAN RAJA DAMAI
Tetapi tidak
selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN
merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan
memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa
lain.
·
Nubuat kelahiran Tuhan Yesus “sebagai terang yang
bersinar” yang memberi harapan
Bangsa yang
berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam
di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.
Engkau telah
menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan.
Sebab kuk
yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah
Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian.
Sebab setiap
sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan
menjadi umpan api.
·
Nubuatan Tuhan di sesah….
Sebab
seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita;
lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang:
Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
AYAT 7-20 Murka
Tuhan terhadap Efraim
Besar
kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud
dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan
keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN
semesta alam akan melakukan hal ini.
Tuhan telah
melontarkan firman kepada Yakub, dan firman-Nya itu menimpa Israel.
Biarlah
seluruh bangsa itu mengetahuinya, yakni Efraim dan penduduk Samaria, yang
berkata dengan congkaknya dan tinggi hatinya:
·
SAMARIA gambaran dunia
"Tembok
batu bata jatuh, akan kita dirikan dari batu pahat; pohon-pohon ara ditebang,
akan kita ganti dengan pohon-pohon aras."
Maka TUHAN
membangkitkan para panglima Rezin melawan mereka, dan menggerakkan musuh-musuh
mereka:
Orang Aram
dari timur, dan orang Filistin dari barat, mereka menelan Israel dengan mulut
yang lebar. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan
tangan-Nya masih teracung.
Tetapi
bangsa itu tidak kembali kepada Dia yang menghajarnya, dan mereka tidak mencari
TUHAN semesta alam.
Maka TUHAN
mengerat dari Israel kepala dan ekor, batang dan ranting pada satu hari juga.
Tua-tua dan
orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah
ekor.
·
Dimana ada kebenaran – disitu ada kejahatan
Sebab
orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang
dikendalikan mereka menjadi kacau.
Sebab itu
Tuhan tidak bersukacita karena teruna-teruna mereka, dan tidak sayang kepada
anak-anak yatim dan janda-janda mereka, sebab sekaliannya mereka murtad dan
berbuat jahat, dan setiap mulut berbicara bebal. Sekalipun semuanya ini
terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.
Sebab
kefasikan itu menyala seperti api yang memakan habis puteri malu dan rumput,
lalu membakar belukar di hutan sehingga tonggak asap berkepul-kepul ke atas.
Oleh karena
murka TUHAN semesta alam, terbakarlah tanah itu, dan bangsa itu menjadi makanan
api; seorangpun tidak mengasihani saudaranya.
·
Murka Allah – meluap2
Mereka
mencakup ke sebelah kanan, tetapi masih lapar, mereka memakan ke sebelah kiri,
tetapi tidak kenyang, setiap orang memakan daging temannya:
Manasye
memakan Efraim, dan Efraim memakan Manasye, dan bersama-sama mereka melawan
Yehuda. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya
masih teracung.