Jumat, 02 Desember 2011

BELAJAR ALKITAB MAT 22


Mat  22 ayt 1-14 pereumpamaan tentang perjamuan kawin

Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
·        Banyak sekali undangan supaya kita datang kegereja, tapi kita suka cuek, ngak mau dengar nasehat.

Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
·        Undangan itu datang lagi, datang lagi – tidak hanya sekali, bisa lewat hamba Tuhan, teman2 kita, keluarga kita, orang tua kita;  sebetulnya Tuhan memberi prioritas “bahwa kita layak jadi anak-Nya, jadi umat-Nya,  jadi orang2 pilihan-Nya”
·        Tapi banyak orang bukan hanya cuek, tapi juga berdalih dengan berbagai alasan, bahkan ada yang berbuat jahat, hamba Tuhan dianiaya.

Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
·        Akan ada pembalasan dari Tuhan , dan sekaligus pembelaan untuk hamba Tuhan, karena Tuhan itu adil, tidak dapat dipermainkan.

Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
·        Undangan itu pun akhirnya diberlakukan kepada orang2 yang dianggap “tidak layak “, memang akhirnya banyak yang datang , tetapi sayang mereka tidak mengerti bahwa untuk menghadiri pesta harus dengan pakaian peseta, hingga mereka tidak layak juga “tidak memenuhi persyaratan untuk masuk dipesta itu “
Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
·        Pelajari firman Tuhan baik2 , untuk masuk kepesta kerajaan surga;
-         Pakaian ; karakter kita, kehidupan yang kudus, segala aspek hidup kita yang disebut, bait Allah, atau mempelai.

Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."


Ayat 15-22 tentang membayar pajak kepada Kaisar

Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.
Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.
Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?"
·        Manusia memang cenderung berbuat jahat; setiap hukum atau tata tertib Negara harus kita taati atau bayarkan, dalam kenyataan ada banyak bisnisman orang yang mengaku mencintai Tuhan Yesus membuat “5 buah pembukuan yang berbeda, untuk diri sendiri, untuk kantor, untuk rekan bisnis-join, untuk pemerintah-bayar pajak, untuk ……????
·        Tuhan menyebutnya munafik; saya percaya jika kita bayarkan dengan kejujuran : Tuhan pasti memperhitungkan, hasil dari berdusta, ujung2nya duit habis dimakan ngengat dan karat, dan juga menjadi batu sandungan buat pekerja-pengawainya.
·        Bagaiman bisa memenangkan jiwa……….??????

Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?
Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.
Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"
·        Kebenaran pastilah lebih menang.

Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."
Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.



Ayat 23-33 pertanyaan orang saduki tentang kebangkitan

Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
"Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
Tetapi di antara kami ada 7 orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
Demikian juga yang ke-2 dan yang ke-3 sampai dengan yang ke-7.
·        Orang dunia – orang yang tidak percaya Kristus akan sulit memahami tentang kebangkitan-kehidupan kekal.

Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
Siapakah di antara ke-7 orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
·        Surga tidak lagi menceritakan soal kawin – mengawini , siap istri dan siapa suami.

Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda:
Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
·        Kita orang Kristen : ada janji kebangkitan dan hidup kekal disurga, itu kelebihannya jadi Kristen.
Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.



Ayat 34-40 hukum yang terutama

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
·        Hukum yang utama adalah mengasihi Tuhan
·        Hukum kedua kasihi sesama “saat kita memberi makan, minum, atau pakaian, kepada salah seorang anak Tuhan sama dengan memberi kepada Tuhan Yesus, artinya , jadi ke-2 hukum ini sangat penting.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."



Ayat 41-46 hubungan antara Yesus dan Daud

Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:
"Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud."
·        Kita bisa baca dikitab matius “silsilah”, artinya Tuhan –Bapa disorga jauh sebelum Tuhan Yesus lahir kedunia, sudah mempersiapkan keluarga2  yang menjadi silsilah keturunan sampai kepada Tuhan Yesus.
Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata:
Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"
·        Hanya karena silsilah keturunan, sedangkan Tuhan Yesus lahir karena ROH KUDUS, dan alkitab mencatat banyak hal membuktikan Yesus berasal dari surga, bukan dari dunia.

Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.