Minggu, 11 Desember 2011

BELAJAR ALKITAB MAT 25


Mat 25 ayat 1- 13 GADIS2 YG BIJAKSANA DAN GADIS2 YG BODOH

"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama 10 gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
5 di antaranya bodoh dan 5 bijaksana.
Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
·        MINYAK –PELITA bicara roh kudus – firman tidak dapat dipisahkan, saya pribadi suka menggambarkan  firman = mobil, roh kudus=bensin, mobil tanpa bensin tidak berguna.

Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
·        Dalam satu penantian ; ada satu rentangan waktu, kita pasti lelah dan banyak sekali ujian, firman yang kita miliki tidak ada manifestasinya – kekuatanmya , tanpa  roh kudus ; jadi tidak boleh padam.

Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
·        Tidak akan cukup waktu kalo kita tidak mempersiapkan dari jauh2 hari.
·        Waktu dibatasi.

Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
·        Akhirnya kita tersisihkan, tidak terselamatkan.

Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

AYAT 14-30 PERUMPAMAAN TENTANG TALENTA

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberikannya 5 talenta, yang seorang lagi 2 dan yang seorang lain lagi 1, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
·        Talenta berbicara bakat, ketrampilan, modal.

Segera pergilah hamba yang menerima 5 talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba 5 talenta.
Hamba yang menerima 2 talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba 2 talenta.
Tetapi hamba yang menerima 1 talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
·        Jika kita tdk mempergunakan apa yang Tuhan berikan kepada kita , pada akhirnya kita tidak melakukan atau tidak menghasilkan apa2.
·        Banyak orang yang saya temukan seperti ini, saya katakan penakut, kurang beriman, ngak percaya Tuhan ;  why 21:8  penakut antrian no.1 masuk neraka.

Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Hamba yang menerima 5 talenta itu datang dan ia membawa laba 5 talenta, katanya: Tuan, 5 talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba 5 talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima 2 talenta itu, katanya: Tuan, 2 talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba 2 talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
·        Artinya Tuhan yang menciptakan kita sekaligus Dia bertanggung jawab atas hidup kita.

Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
·        Saya arti kan ; hamba ini tidak tahu terima kasih atau bersyukur dan malah berpikiran yang salah tentang Tuhan yang adil.
·        Tuhan mengecamnya “pemalas”,  alkitab bilang pemalas jangan dikasih makan. 2Tim 3:10  Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah iamakan.

Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
·        Banyak orang salah menafsirkan dengan menjalankan uang atau membungakan uang; karena penafsiran bahasa Indonesia yang kurang memadai.

Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai 10 talenta itu.
Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
·        Kita akan disamakan dengan orang yang tidak berguna “hidup sia-sia”
·        Akan dicampakan keneraka.

Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."