Frekwensi Mammography dan Pemeriksaan Payudara
The American Cancer Society (ACS) merekomendasikan suatu mammogram garis dasar untuk semua wanita-wanita pada umur 40 tahun dan mammograms tahunan untuk wanita-wanita 40 tahun dan lebih tua selama mereka pada kesehatan yang baik. Pada wamita-wanita dengan "payudara yang bergumpal-gumpal" atau gejala-gejala payudara, dan juga pad wanita-wanita denga suatu risiko yang tinggi mengembangkan kanker payudara, kadangkala suatu mammogram garis dasar pada umur 35 tahun direkomendasikan. Rekomendasi ini sedikit banyaknya kontroversi, dan ada pandangan-pandangan lainnya.
Mammograms dan Wanita-Wanita Muda
Ada suatu persoalan khusus mengenai mammograms pada wanita-wanita muda. Karena wanita-wanita muda mempunyai jaringan kelenjar payudara yang padat, mammograms yang rutin mempunyai kesulitan menembus jaringan payudara yang padat. Oleh karenanya mammograms dapat tidak mampu mendeteksi kanker pada payudara karena jaringan payudara yang padat disekitar kanker mengaburkannya. Bagaimanapun, persoalan ini dapat sebagian diimbangi (offset) dengan penggunaan dari USG payudara yang khusus, yang kini adalah suatu teknik imaging tambahan yang sangat penting dan digunakan untuk melengkapi mammography pada kasus-kasus yang sulit. Ultrasound dapat membuat suatu benjolan yang tersembunyi diantara jaringan payudara yang padat terlihat. Ia dapat juga mendeteksi benjolan-benjolan dan kanker-kanker payudara dini ketika mammograms gagal untuk mengidentifikasi suatu persoalan. Ultrasound dapat juga membantu dokter-dokter menempatkan area-area khusus pada payudara untuk biopsi. Kadangkala dokter-dokter juga menganjurkan penggunaan dari screening magnetic resonance imaging (MRI) pada wanita-wanita lebih muda dengan jaringan payudara yang padat.Magnetic resonance imaging (MRI) scanning
Penelitan baru-baru ini telah menunjukan bahwa MRI scanning mungkin adalah suatu alat screening yang bermanfaat untuk kanker payudara pada populasi-populasi tertentu yang berisiko tinggi. Pada tahun 2004, suatu team dari peneliti-peneliti Belanda mempublikasikan suatu studi dari lebih dari 1900 wanita-wanita yang berada pada risiko tinggi untuk kanker payudara didalam jurnal kedokteran New England. Wanita-wanita ini menjalankan screening kanker payudara yang memasukkan pemeriksaan-pemeriksaan fisik setiap enam bulan bersama dengan mammograms dan scan MRI payudara-payudara tahunan. Ketika mammograpy konvensional mendeteksi banyak kanker-kanker pada suatu stadium awal, beberapa tumor-tumor diidentifikasikan oleh MRI yang tidak dideteksi oleh mammography. Keseluruhannya, MRI menjurus pada identifikasi dari 32 tumor-tumor, dimana 22 darinya tidak tampak pada mammogram yang berhubungan dengannya. Demikian juga, beberapa tumor-tumor yang tampak pada mammograms yang tidak terlihat pada scan MRI. Mammography mendeteksi suatu jumlah total dari 18 tumor-tumor, dimana delapan darinya tidak teridentifikasi oleh MRI.Penggunaan rutin dari MRI, bagaimanapun, mempunyai banyak keterbatasan-keterbatasan. Dimana ia memungkinkan deteksi dari beberapa tumor-tumor pada wanita-wanita berisiko tinggi, ia juga mendeteksi lebih banyak luka-luka yang tidak bersifat kanker, yang menjurus pada pemeriksaan-pemeriksaan lebih lanjut yang lebih banyak dan prosedur-prosedur medis yang tidak perlu secara potensi. Kenyataannya, MRI menjurus pada sebanyak dua kali pemeriksaan-pemeriksaan yang tidak perlu dan tiga kali operasi-operasi biopsi payudara yang tidak perlu dari pada screening dengan mammography saja. MRI juga adalah kira-kira 10 kali lebih mahal (biaya rata-rata $1000 sampai $1500) dari pada mammography.
Karena keterbatasan-keterbatasan ini, ahli-ahli percaya bahwa screening dengan MRI adalah tidak praktis untuk wanita-wanita yang tidak mempunyai suatu peningkatan risiko mengembangkan kanker payudara. Bagaimanapun, manfaat-manfaatnya melebihi keterbatasan-keterbatasannya pada populasi-populasi berisiko tinggi tertentu.
Pada bulan Maret tahun 2007, the American Cancer Society Breast Cancer Advisory Group mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi screening kanker payudara yang baru yang memasukkan MRI scanning bersama dengan mammography untuk wanita-wanita berumur 30-69 yang dipertimbangkan mempunyai suatu perkiraan risiko seumur hidup mengembangkan kanker payudara sebesar 20%-25%.
Rekomendasi-rekomendasi screening sebelumnya mengenai pemeriksaan-pemeriksaan sendiri payudara, pemeriksaan-pemeriksaan payudara secara klinis, dan mammograms tidak dirubah pada rekomendasi-rekomendasi screening tahun 2007. Menambahkan suatu MRI payudara tahunan direkomendasikan untuk wanita-wanita yang:
- mempunyai suatu mutasi BRCA1 atau BRCA2, indikasi dari suatu risiko kanker payudara yang diwariskan yang kuat,
- mempunyai seorang saudara tingkat satu dengan suatu mutasi BRCA1 atau BRCA2 namun belum dites untuk mutasinya, atau
- menerima radiasi dada untuk merawat penyakit Hodgkin atau kanker-kanker lainnya, misalnya berumur antara 10 dan 30.
Adalah penting untuk mencatat bahwa MRI jangan dipertimbangkan sebagai suatu pengganti dari mammography yang reguler, dan mammography adalah satu-satunya alat screening untuk mana suatu pengurangan pada angka kematian dari kanker payudara telah dibuktikan.
Pemeriksaan-Pemeriksaan sendiri payudara dan pemeriksaan-pemeriksaan payudara oleh dokter anda
- Semua wanita-wanita berumur lebih dari 20 tahun harus melaksanakan pemeriksaan sendiri payudara setiap bulan.
- Mereka yang berumur lebih dari 40 tahun harus juga mempunyai pemeriksaan-pemeriksaan payudara tahunan oleh dokter-dokter mereka.
- Mereka yang lebih muda dari 40 tahun dapat mempunyai pemeriksaan-pemeriksaan payudara oleh dokter-dokter mereka setiap tiga tahun.
- Untuk wanita-wanita dengan risiko yang lebih tinggi dari normal, suatu program yang baik akan memasukkan pemeriksaan sendiri payudara setiap bulan dan dua kali setiap tahun yang terfokus pada pemeriksaan dokter. Perubahan-perubahan apa saja yang jelas pada payudara-payudara memerlukan evaluasi lebih lanjut dengan mammography dan ultrasound.
Pelaksanaan suatu pemeriksaan sendiri payudara
Pemeriksaan sendiri payudara adalah terlaksana paling baik ketika stimulasi hormon dari payudara paling sedikit. Ini secara khas terjadi tujuh sampai 10 hari setelah start dari suatu siklus haid (atau tiga hari setelah satu periode). Pada saat itu, penyimpanan cairan dari payudara dan proliferasi sel adalah paling rendah. Suatu keadaan yang ideal untuk melaksanakan pemeriksaan ini adalah waktu mandi.1. Dengan tangan dan payudara dibasahi dengan sabun, mulai dengan jari-jari yang diratakan bersama dan bekerja menyusuri dari bagian luar ke tengah payudara. Adalah bermanfaat untuk membagi secara mental daerah yang akan diperiksa kedalam kwadran-kwadran dan bekerja sekitar kwadran-kwadran secara sekuen. Kwadran atas luar harus secara mental diperluas kedalam ketiak bersama dinding dada. Area ini harus secara hati-hati dimasukkan kedalam pemeriksaan.
2. Proses diulang dalam urutan yang sama dengan jari-jari bergerak dalam suatu gerakan yang bergetar (fluttering motion). Gerakan-gerakan yang berbeda ini, flat fingered stroking dan fluttering fingertips, mengizinkan deteksi dari sedikit banyaknya kelainan-kelainan jaringan yang berbeda.
3. Pemeriksaan dengan merasakan payudara ini (palpation) harus ditemani oleh suatu pemeriksaan visual yang singkat. Dengan tangan-tangan disamping melihat kedalam sebuah cermin, perhatikan simetrinya. Kemudian naikkan tangan-tangan secara perlahan keatas kepala, periksa area-area yang kulitnya tertarik kedalam apa saja atau benjolan-benjolan atau distorsi yang terlihat .
Proses pemeriksaan seluruhnya dapat dilakukan dalam waktu beberapa menit. Perubahan yang terdeteksi apa saja dari penampilan atau perasaan yang biasa harus dilaporkan kepada dokter. Jika ada area-area yang dikhwatirkan yang dapat dirasakan (jelas) dan mammogram tidak menunjukan suatu kelainan, maka suatu USG payudara yang khusus dapat sangat bermanfaat.
Untuk wanita-wanita yang khwatir mereka mempunyai payudara-payudara yang berbenjol dan tidak dapat mengerti pemeriksaan mereka, adalah paling baik melakukan suatu pemeriksaan yang hati-hati setelah suatu pemeriksaan dokter. Ini melayani sebagai garis dasar untuk benjolan-benjolan yang normal. Pemeriksaan ini harus diulang beberapa hari berturut-turut sehingga penemuan-penemuan diingat kembali secara jelas. Sesudah itu, jika suatu perubahan yang baru atau progresif berkembang, ia lebih mungkin terdeteksi. Tujuannya adalah mempertahankan suatu derajat yang sesuai dari kesiap-siagaan tanpa menciptakan ketakutan yang terus menerus. Lakukan pemeriksaan dan singkirkan secara mental sampai waktu berikutnya.