Yang menjadi penghalang kegerakan
Penginjilan sedunia adalah:
Peraturan organisasi/manusiawi/duniawi dari gereja.
Tidak adanya kesatuan di dalam Tubuh Kristus.
Banyak Kristen yang belum dipenuhkan / dibaptis dengan
Roh Kudus.
Kegerakan penginjilan sedunia bisa
juga diartikan sebagai kegerakan rohani sedunia atau kegerakan memberitakan
kabar baik / firman Allah / kebenaran Allah ke seluruh penjuru dunia dengan
kuasa Roh Kudus.
Gereja di akhir jaman ini tidak boleh lupa / menyimpang dari misi utamanya.
Kebaktian persekutuan memang bagus dan perlu, tetapi yang jauh lebih penting
dari itu adalah kegerakan untuk menyebarkan kabar tentang Yesus Kristus ke
setiap orang di seluruh dunia, karena ini adalah misi utama dari Tuhan Yesus
kepada Gereja (Markus 16:15-18, Lukas 24:47-49, Matius 28:18-20). Karena satu
orang saja bertobat dan menerima Yesus kristus, maka jutaan malaikat dan umat
Allah di surga pasti bersorak sorai. (Lukas 15:10).
Apa arti Injil? Injil artinya kabar baik yang isinya adalah bahwa setiap orang
di dunia ini harus bertobat dari segala dosanya dan percaya kepada Yesus
Kristus sebagai Juruselamat, supaya dengan jalan orang tersebut boleh menerima
pengampunan dosa yang datangnya dari Allah.
Mengapa harus bertobat dari segala dosa dan percaya kepada Yesus? karena
undang-undang kerajaan Allah akan diterapkan secara penuh di bumi ini pada
waktu kedatangan Yesus Kristus kedua kali -kiamat. Siapa yang tidak percaya
pasti akan dihukum dengan hukuman kekal di neraka yang menyala-nyala.
Mengapa harus beriman kepada Yesus Kristus? karena Yesus Kristus telah
melakukan kehendak Allah untuk mati di kayu salib, dengan maksud, menjadi
korban sembelihan yang sanggup menyenangkan hati Allah sehingga Allah tidak
menjatuhkan murka-Nya kepada manusia yang berdosa. Ya... Yesus Kristus telah
menjadi Imam Besar, yakni Perantara antara Allah dan manusia, Dia telah menjadi
korban perdamaian yang menghalangi jatuhnya murka Allah kepada manusia, asal
manusia itu beriman kepada Yesus Kristus sebagai Penyelamat.
Sungguh, di akhir jaman ini, siapa yang dengan segera percaya kepada Injil
dialah yang berbahagia, mengapa berbahagia? karena dia menerima jaminan hidup
kekal dan janji-janji Allah yang luar biasa.
TIPS :
·GEREJA HARUS BERGERAK ARTINYA ADA POLA PEMURIDAN
·GEREJA HARUS MENERAPKAN KHOTBAH PENGAJARAN, PROGRAM
PEMURIDAN, PROSES PEMURIDAN
·PROGRAM LEWAT SEL –KELOMPOK , DAN PRIBADI.
·GEREJA SEPERTI INILAH
YANG AKAN BERTUMBUH SELARAS KWANTITAS DAN KWALITAS.
Mujizat Penginjilan
Ketika Allah berbicara tentang
menerbitkan panduan mujizat dalam penginjilan, pemikiran kita langsung tertuju
pada John Ezekiel dari Johor Bahru, Malaysia. Kami bertemu dengannya dalam perjalanan
pertama kami ke Malaysia pada tahun 1984 dan kita tidak pernah mengenal
pribadiyang mempunyai konsumsi yang lebih pada keinginannya untuk menjangkau
jiwa-jiwa bagi Yesus. Orang ke orang, memimpin grup dari gerejanya, atau
mengadakan pertemuan penginjilan yang besar, panggilannya sama – bagi
penginjilan.
Sejak pertemuan itu, kita telah
melayani bersama-sama keseluruh Barat dan Timur Malaysia, India, Pakistan,
Mauritius, Pulau Adaman, Finlandia, Korea dan Amerika.
Bersama-sama, kita telah melihat Kitab
Kisah Para Rasul menjadi hidup dengan ribuan orang datang kepada Yesus karena
Yesus terus menyatakan firman-Nya dengan tanda-tanda, keajaiban, dan mujizat penyembuhan.
Pelayanan Yohanes adalah menjamah orang-orang dari seluruh etnik dan latar belakang
agama karena mereka menyaksikan demonstrasi yang luar biasa dari kuasa kesembuhan
Tuhan.
Apa yang Yohanes telah tuliskan, telah
dia buktikan dalam hidupnya sendiri. Ini bukan
sekumpulan teori-teori, tetapi telah
dituliskan dari pembelajaran seumur hidup dan melakukan pekerjaan penginjilan.
Saat kamu mempelajari buku panduan ini, kamu akan gemetar oleh contoh-contoh
Alkitab tentang mujizat penginjilan dalam tindakan di dalam pertemuan
seharihari penginjilan pribadi dan dihadapan orang banyak.
Dari contoh tentang penginjilan dalam
pelayanan Yesus, murid-murid, dan orang-orang percaya mula-mula seperti Petrus,
Yohanes, Filipus dan Paulus, kita belajar penginjilan selalu diikuti oleh
mujizat. Tidak ada pola dalam Alkitab untuk penginjilan yang terpisah dari
mujizat penginjilan. Dalam seluruh kehidupan kita, Tuhan telah memulihkan
mujizat untuk penginjilan secara masal. Sekarang Dia memulihkan mujizat ke
dalam kesaksian sehari-hari orang-orang percaya.
Dalam Amanat Agung, Yesus memperjelas
bahwa tanda-tanda akan mengikuti mereka yang percaya sewaktu mereka
memberitakan injil. Perkataan-Nya terus membawa kita kedalam tindakan harihari ini:
“Mereka akan meletakkan tangan atas orang-orang sakit, dan mereka akan sembuh.”
Tertantang, menjalankan amanat dan
menguatkan seperti orang-orang percaya mula-mula, kita akan mengalami sukacita
Allah bekerja bersama kita ketika kita menyatakan firman-Nya. “Merekapun
pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan
firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”
Sewaktu Petrus dan
Yohanes melayani penyembuhan kepada orang timpang yang terbaring di
di gerbang yang bernama Gerbang Indah,
orang-orang berkumpul. Petrus berkhotbah tentang Yesus, Sumber mujizat, dan
lima ribu orang mendengarkan firman itu dan percaya.
Filipus pergi ke Samaria dan waktu
orang banyak mendengar tentang Filipus dan melihat tandatanda mujizat yang dia
lakukan, mereka memperhatikan lebih dekat pada apa yang dikatakannya. Dengan
menderita, roh jahat keluar. Banyak orang lumpuh dan timpang disembuhkan.
Sehingga terjadilah sukacita di kota itu. Kejadian ini berlanjut, “Saat
rasul-rasul di Yerusalem mendengar bahwa Samaria telah menerima firman Tuhan
...” Terlihat bahwa seluruh kota telah menerima Yesus!
Paulus menuliskan, “Perkataanku dan
khotbahku bukan dengan kata-kata persuasif dari hikmat manusia, tetapi
merupakan demonstrasi dari Roh dan kuasa.” Khotbah dan pengajaran Paulus di Efesus
diikuti oleh mujizat. “Sekarang Allah mengerjakan mujizat yang luar biasa
melalui tangan Paulus, sehingga bahkan saputangan dan kain dibawa dari tubuhnya
kepada orang-orang sakit, dan penyakit meninggalkan mereka dan roh jahat keluar
dari mereka.” Kunci untuk menjangkau dunia dengan injil, apakah itu tetangga
kita atau pergi sampai ke ujung dunia, akan ditemukan dalam pelajaran yang
sangat berkuasa ini. Dimana mujizat penginjilan dipulihkan ke dalam tangan
setiap orang-orang percaya.
kutuk Allah terhadap bangsa Filistin, ketika mereka
merampas tabut perjanjian Tuhan dan menaruhnya di rumah berhala mereka, yang
bernama Dagon. Dan, ketika Tuhan memukul orang-orang Filistin, maka untuk
menyelamatkan diri, mereka bersedia mengeluarkan tabut Tuhan, dan mereka
melakukannya dengan cara yang luar biasa.
“Lembu-lembu itu langsung
mengikuti jalan yang menuju ke Bet-Semes; melalui satu jalan raya, sambil
menguak dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sedang raja-raja orang
Filistin itu berjalan di belakangnya sampai ke daerah Bet-Semes” (I Sam. 6:12).
Dan sekarang lihatlah
ayat 19, mereka dikatakan telah melanggar hukum Tuhan yang berkata, “Engkau
tidak diperbolehkan menjamah tabut perjanjian itu. Hal itu harus dibawa
dengan cara dipikul oleh para imam yang ditunjuk.” Tetapi, orang-orang
Bet-Semes itu bukan saja menjamah tabut TUHAN, namun rasa ingin tahu mereka
juga melihat ke dalamnya, dan sebagai akibatnya Tuhan membunuh orang-orang dari
rakyat itusebanyak
70 orang dari rakyat itu, karena mereka melihat ke dalam
tabut TUHAN yang walau pun sudah dilarang untuk menjamah dengan tangan manusia
dan juga dilarang untuk di lihat oleh mata manusia. Di sini kita melihat
mereka melakukan hal yang berlawanan dan berkata, “Mari kita singkirkan tabut
TUHAN ini. Kita tidak mau ini berada di rumah kita. Kita tidak mau
ini ada di kota dan di tanah kita. Dengan kata lain, mereka berbelok ke arah yang
ektrim.
Kita juga menemukan
contoh ini dalam sikap Petrus ketika Tuhan Yesus hendak mencuci kaki
murid-muridNya. Simon Petrus berkata, “Tuhan, Engkau tidak akan membasuh
kakiku. Dan, sesaat kemudian, ia berkata, “Tuhan, bukan saja tangan dan
kakiku, tetapi juga kepalaku. Basuhlah aku seluruhnya.”
Atau kita juga bisa
melihat pada sikap Elia. Ketika ia berada di Gunung Karmel, ia sama
sekali tidak merasa takut dengan nabi-nabi Baal dan raja dan seluruh orang yang
menyembah berhala, namun hari berikutnya, ia duduk di bawah pohon, karena lari
untuk menyelamatkan hidupnya dari Izebel.
Sebagai manusia kita
memang lucu. Satu hari panas, dan satu hari dingin. Satu hari kita
berapi-api, dan hari berikutnya kita menjadi padam, dan jadi debu api.
Kita beralih dari satu ektrim kepada keektriman yang lainnya.
“Datanglah dan ambilah
tabut itu dari kami.” Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang dan
mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke rumah Abinadab yang di atas
bukit. Sejak saat itu tabut TUHAN itu tinggal di Kirya-Yearim selama 20
tahun (I Sam 7:1). Jadi, selama 20 tahun tabut Tuhan tidak pernah ada
beritanya, terkecuali sekali secara kebetulan disebutkan, hingga Daud menerima utusan dan membawanya ke kota Daud.
Dan kemudian, karena pelanggaran umatNya maka akhirnya tabut itu di
pindahkan ke sorga. Kita diberitahukan bahwa Yohanes melihat peti
perjanjian itu dalam penglihatannya.why 11:19Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut
perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan
gempa bumi dan hujan es lebat.
Maka Samuel berkata,
“Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para
allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada
TUHAN dan beribadahlah hanya kepadaNya; maka Ia akan melepaskan kamu dari
tangan orang Filistin” (I Sam. 7:3).
Sekarang, saya mau Anda
melihat apa yang dilakuakan Samuel. Dalam I Samuel 7:5 kita
membaca, “Lalu berkatalah Samuel: Kumpulkanlah segenap orang Israel
ke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN.” Di sini ada satu
prinsip yang baik. Pertama berdoa, kemudian pelayanan firman Tuhan: “supaya
kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman” (Kis.
6:4)
Berdoa dan berkhotbah;
berdoa dan menyembah; berdoa dan melayani Allah; merupakan hal yang pertama
untuk memohon Allah memberkatinya. Jadi Samuel berkata, “Aku akan berdoa
untuk kamu kepada TUHAN.” Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air
dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Itu merupakan satu tanda
kelemahan-kelemahan mereka.
Lalu mereka berkata,
“Kami telah berdosa kepada TUHAN” (I Sam. 7:6). “Sesudah itu Samuel
mengambil seekor anak domba yang menyusui lalu mempersembahkan seluruhnya
kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada
TUHAN bagi Israel, maka TUHAN menjawab dia” (I Sam. 7:9).
Perhatikan apa yang
terjadi. Dalam I Samuel 7:10 kita membaca, “Sedang Samuel mempersembahkan
korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel.” Jadi
di sini kita melihat bahwa ketika umat Tuhan sedang menyembah Tuhan, sedang
menatap ke sorga, pada saat orang-orang Filistin datang untuk membunuh dan
menghancurkan. Namun demikian, Allah tidak tinggal diam. Segera
ketika orang-orang Filistin maju untuk menyerang, “TUHAN mengguntur dengan
bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka
terpukul kalah oleh orang Israel” (ayat 10b). Selanjutnya, untuk menunjukkan
rasa terima kasih atas apa yang Allah telah lakukan, Samuel memanggil
orang-orang Israel untuk berkumpul dan kemudian ia mengambil sebuah batu dan
mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Ebenhaezer,
katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita
FILIPUS
SEORANG PENGINJIL
Kis8:5-8Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan
memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu
mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka
semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari
banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru
dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang
disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu
Ada satu alasan mengapa
Filipus pergi ke Samaria, di mana di Yerusalem terjadi penganiayaan yang hebat
terhadap gereja di sana. Dan orang-orang Kristen Yahudi yang berbahasa
Yunani (Kristen Helenistik), mereka tersebar ke seluruh daerah Yudea dan
Samaria. Saulus yang memimpin penganiayaan itu, membawa malapetaka yang
hebat bagi gereja. Kemudian kita menemukan bahawa dalam peristiwa itu
Filipus dikatakan meninggalkan Yerusalem dan pergi ke Samaria.
Ada 2 alasan kebangunan rohani besar di bawah pelayanan
Filipus di Samaria.
·Alasan
pertama adalahkarena orang-orang Samaria memandang orang-orang Yahudi
dengan jijik dan penuh kebencian. Imam agung di Yerusalem tidak ada
yurisdiksi atau hak hukum atas Samaria. Ketika Filipus pergi ke Samaria,
ia memiliki kesempatan terbuka secara penuh untuk memberitakan Injil Kristus
kepada mereka.
·Alasan
kedua yang menyebabkan terjadinya kebangunan rohani besar di Samaria adalah karena pelayanan mula-mula dari Tuhan Yesus di
daerah tersebut. Anda mungkin ingat Yohanes berkata tentang Yesus, “Ia
harus melintasi daerah Samaria” (Yoh. 4:4). Di Samaria Yesus berbicara
kepada perempuan Samaria dan seluruh penduduk Sikhar datang menemui Dia dan
percaya kepadaNya. Jadi, dengan demikian, Filipus memperoleh pintu
terbuka untuk memberitakan Injil Yesus Kristus di daerah Samaria.
Tentang Filipus, saya
ingin mencatat beberapa pokok penting.
Dalam pasal yang sama,
Roh Kudus yang mengutus Filipus ke jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza, dan
ketika berdiri di sana, tiba-tiba lewatlah sida-sida dari Etiopia dengan
mengendarai keretanya. Kemudian Allah berkata kepada Filipus, “Pergilah
ke situ dan dekatilah kereta itu!” Dan pada saat itu Filipus
mendapai bahwa sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya 53:7-8.
Setalah Filipus mendengar sida-sida itu membaca kitab Yesaya tersebut, ia
bertanya kepadanya, “Mengertikah tuan apa yang tuan baca?” Jawabnya:
“Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?”
Setalah selesai membaca kitab Yesaya 53 itu, sida-sida itu bertanya kepada
Filupus, “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian?
Tentang dirinya atau tentang orang lain?” Menjawab pertanyaan itu, “Maka
mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Inji Yesus
Kristus kepadanya” (Kis. 8:26-35).
Bukankah itu satu cerita
yang menarik tentang seseorang yang bertugas menyampaikan berita Injil?
Apakah dia di atas mimbar atau sedang bersaksi di pinggir jalan, atau bersaksi
kepada temannya. Dua kali dicatat oleh Lukas tentang Flipus memberitakan
Yesus Kristus (Kis. 8:5; 35). Memberitakan Injil Yesus Kristus adalah
satu perkara yang indah dan mulia.
Untuk memberitakan
Kristus adalah satu kehormatan yang luar biasa mulianya. Berita itu akan
menjadi manna (roti) untuk jiwa yang lapar, dan merupakan air hidup bagi hati
yang dahaga. Kedahsyatan dari Roh Allah yang bekerja dalam khotbah yang
meninggikan Yesus Kristus.
seseorang
tergantung di atas kayu salib,
Dalam kepedihan dan berlumuran darah,
Dengan mata lesu Ia menatap aku,
Sesungguhnya, sampai akhir nafasku,
Tidak akan kulupakan tatapan itu;
Ia membayar
aku dengan kematianNya,
Walaupun Ia tidak berbicara sepatah kata pun.
Aku melihat ,
Ia membasuh dosaku dgn
darahNya
Agar aku
memiliki kehidupan
“John Newton, pernah
sebagai orang kafir dan orang yang jangak (tidak menghormati wanita), seorang
pelayan dari para budak di Afrika karena kekayaan anugerah dari Tuhan dan
Juruselamat Yesus Kristus, telah menyelamatkan, memulihkan, mengampuni dan
akhirnya ditunjuk untuk memberitakan iman yang telah lama dengan rela untuk
dihancurkan.”
“Mereka melanjutkan
perjalanan mereka, dan tiba di satu tempat yang ada air. Lalu kata
sida-sida itu: “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku
dibaptis?” [Sahut Filipus: “Jika tuan percaya dengan segenap hati,
boleh.” Jawabnya: Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak
Allah.”] Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan
keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus
membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba
melarikan Filpus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan
perjalanannya dengan sukacita” (Kis. 8:36-39).
Dan Tuhan Yesus
memerintahkan hal itu dalam Amanat AgungNya, “Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus” (Mat. 28:19). Dan para murid Yesus dengan setia dan penuh ketaatan
menjalankan perintah itu.
Salah satu dari gereja
kami di desa, ada seorang bapak memiliki toko umum. Ia bukan seorang
Kristen. Saya mengunjungi dia dan berdoa kepadanya, bebicara dengannya,
membaca Alkitab dengannya, mengundang dia untuk menerima Kristus. Pada satu
hari Minggu, ia meresponi undangan untuk menerima Tuhan. Ketika saya memberi
undangan kepada jemaat untuk menerima Tuhan, saya melihat ia berdiri di bagian
belakang kursi gereja. Saya akhirnya turun dari mimbar dan memberi salam
kepadanya. Dan ia berkata kepada saya, “Saya menerima Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat saya. Saya memohon Yesus mengampuni dosa-dosa saya. Dan
saya mau menjadi orang Kristen.”
Menanggapi
pernyataannya, saya berkata “Indah sekali.” Setelah itu saya mengundang
dia untuk duduk di kursi depan. Akan tetapi ia menolak dan berkata,
“Tidak. Sebagai orang berdosa, saya telah memutuskan bahwa sepanjang
hidup saya, saya tidak akan duduk di kursi depan, dan saya tidak akan mau
dibaptis.”
Bila seseorang memiliki
hati yang tulus di hadapanNya dan memberikan hatinya kepada Yesus, dan datang
ke depan di hadapan jemaat, di hadapan para malaikat, dan mau menerima baptisan, itu adalah
sesuatu yang dirindukan hatinya, dan hal itu satu mujizat. Setelah
beberapa saat bergumul, akhirnya bapak itu mau maju kedepan, dan Tuhan Yesus
telah memenangkan jiwanya. Selanjutnya saya berdoa untuk dia dan sesudah
itu saya memperkenalkan dia kepada jemaat sebagai petobat baru dan calon
baptisan. Kali terakhir saya bertemu dengannya, ia sudah menjadi pemimpin
Sekolah Minggu di gereja tersebut.
Roh Tuhan menguasai Filipus; Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu
tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita” (Kis.
8:39).
Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi,
beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang
Ruben, mengajak orang-orang untuk
memberontak melawan Musa, beserta 250 orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu,
yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan.
Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa
dan Harun, serta berkata kepada keduanya: "Sekarang cukuplah itu! Segenap
umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka.
Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?"
·Ketika
Musa mendengar hal itu, sujudlah ia. Dan ia berkata kepada Korah dan segenap
kumpulannya: "Besok pagi TUHAN akan memberitahukan, siapa kepunyaan-Nya,
dan siapa yang kudus, dan Ia akan memperbolehkan orang itu mendekat kepada-Nya;
orang yang akan dipilih-Nya akan diperbolehkan-Nya mendekat kepada-Nya.
Perbuatlah begini: ambillah
perbaraan-perbaraan, hai Korah, dan kamu segenap kumpulannya, bubuhlah api ke dalamnya dan taruhlah ukupan
di atasnya, di hadapan TUHAN pada esok hari, dan orang yang akan dipilih TUHAN,
dialah yang kudus. Cukuplah itu, hai orang-orang Lewi!"
Lalu berkatalah Musa kepada Korah:
"Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
·Belum
cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan
diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah
Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka, dan bahwa engkau
diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan
sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imam lagi?
Sebab itu, engkau ini dengan segenap
kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu
bersungut-sungut kepadanya?"
Adapun Musa telah menyuruh orang untuk
memanggil Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, tetapi jawab mereka: "Kami
tidak mau datang.
Belum cukupkah, bahwa engkau memimpin
kami keluar dari suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya untuk
membiarkan kami mati di padang gurun, sehingga masih juga engkau menjadikan
dirimu tuan atas kami?
Sungguh, engkau tidak membawa kami ke
negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ataupun memberikan kepada kami
ladang-ladang dan kebun-kebun anggur sebagai milik pusaka. Masakan engkau dapat
mengelabui mata orang-orang ini? Kami tidak mau datang."
·Lalu
sangat marahlah Musa dan ia berkata kepada TUHAN: "Janganlah perhatikan
segala persembahan mereka. Belum pernah kuambil satu ekor keledaipun dari
mereka, dan belum pernah kulakukan yang jahat kepada seseorangpun dari
mereka."
Lalu berkatalah Musa kepada Korah:
"Engkau ini dengan segenap kumpulanmu harus menghadap TUHAN, engkau dan
mereka dan Harun, pada esok hari.
Baiklah kamu masing-masing membawa
perbaraannya membubuh ukupan di atasnya, lalu kamu mempersembahkan
masing-masing perbaraannya ke hadapan TUHAN, 250 perbaraan; juga engkau ini dan
Harun masing-masing harus membawa perbaraannya."
Maka mereka masing-masing membawa
perbaraannya, membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu
berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.
Ketika Korah mengumpulkan segenap umat
itu melawan mereka berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan
TUHAN kepada segenap umat itu.
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan
Harun:
Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah
umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata."
Tetapi sujudlah mereka berdua dan
berkata: "Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja
berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?"
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Katakanlah kepada umat itu: Pergilah dari sekeliling tempat kediaman
Korah, Datan dan Abiram."
Lalu pergilah Musa kepada Datan dan
Abiram, dan para tua-tua Israel mengikuti dia.
Berkatalah ia kepada umat itu:
"Baiklah kamu menjauh dari kemah orang-orang fasik ini dan janganlah kamu
kena kepada sesuatu apapun dari kepunyaan mereka, supaya kamu jangan mati
lenyap oleh karena segala dosa mereka."
Maka pergilah mereka dari sekeliling
tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram. Keluarlah Datan dan Abiram, lalu
berdiri di depan pintu kemah mereka bersama-sama dengan isterinya, para anaknya
dan anak-anak yang kecil.
Sesudah itu berkatalah Musa:
"Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa aku diutus TUHAN untuk melakukan
segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri:
jika orang-orang ini nanti mati seperti
matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka
aku tidak diutus TUHAN.
·Tetapi,
jika TUHAN akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah
mengangakan mulutnya dan menelan mereka beserta segala kepunyaan mereka,
sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu,
bahwa orang-orang ini telah menista TUHAN."
Baru saja ia selesai mengucapkan
segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, dan bumi
membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua
orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Demikianlah mereka dengan semua orang
yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi
mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.
Dan semua orang Israel yang di
sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab kata mereka:
"Jangan-jangan bumi menelan kita juga!"
·Lagi
keluarlah api, berasal dari pada TUHAN, lalu memakan habis ke 250 orang yang
mempersembahkan ukupan itu.
TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada Eleazar, anak imam
Harun, supaya ia mengangkat perbaraan-perbaraan dari antara kebakaran itu, lalu
hamburkanlah api itu jauh-jauh, karena semuanya itu kudus, yakni perbaraan orang-orang berdosa yang telah
membayarkan nyawanya, kemudian semuanya itu harus ditempa tipis-tipis menjadi
salut mezbah, sebab telah dibawa ke hadapan TUHAN oleh orang-orang itu, jadi
semuanya itu kudus; dengan demikian hal itu menjadi tanda bagi orang
Israel."
Maka imam Eleazar mengambil
perbaraan-perbaraan tembaga yang telah dibawa oleh orang-orang yang terbakar
itu, lalu ditempa menjadi salut mezbah.
Itu menjadi suatu peringatan bagi
orang Israel, supaya jangan tampil orang awam yang bukan dari keturunan Harun
untuk membakar ukupan di hadapan TUHAN, dan jangan ia menjadi seperti Korah dan
kumpulannya--seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya dengan perantaraan Musa.
·Tetapi
pada keesokan harinya bersungut-sungutlah segenap umat Israel kepada Musa dan
Harun, kata mereka: "Kamu telah membunuh umat TUHAN."
Ketika umat itu berkumpul melawan Musa
dan Harun, dan mereka memalingkan mukanya ke arah Kemah Pertemuan, maka
kelihatanlah awan itu menutupinya dan tampaklah kemuliaan TUHAN. Lalu pergilah Musa dan Harun ke depan Kemah
Pertemuan.
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah dari tengah-tengah umat ini,
supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." Lalu sujudlah mereka.
Berkatalah Musa kepada Harun:
"Ambillah perbaraan, bubuhlah api ke dalamnya dari atas mezbah, dan
taruhlah ukupan, dan pergilah dengan segera kepada umat itu dan adakanlah
pendamaian bagi mereka, sebab murka TUHAN telah berkobar, dan tulah sedang
mulai."
Maka Harun mengambil perbaraan,
seperti yang dikatakan Musa, dan berlarilah ia ke tengah-tengah jemaah itu, dan
tampaklah tulah telah mulai di antara bangsa itu; lalu dibubuhnyalah ukupan dan
diadakannyalah pendamaian bagi bangsa itu.
Ketika ia berdiri di antara orang-orang mati
dan orang-orang hidup, berhentilah tulah itu.
Dan mereka yang mati kena tulah itu
ada 14.700 ratus orang banyaknya, belum terhitung orang-orang yang mati karena
perkara Korah.
Ketika Harun kembali kepada Musa di
depan pintu Kemah Pertemuan, tulah itu telah berhenti.
TONGKAT HARUN BERBUNGA
TUHAN berfirman kepada Musa:
Katakanlah kepada orang Israel dan
suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua
pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya 12 tongkat.
Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya.
Pada tongkat Lewi harus kautuliskan
nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus ada satu tongkat.
Kemudian haruslah kauletakkan semuanya
itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu
dengan kamu.
Dan orang yang Kupilih, tongkat orang
itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang
diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."
Setelah Musa berbicara kepada orang
Israel, maka semua pemimpin mereka memberikan kepadanya satu tongkat dari
setiap pemimpin, menurut suku-suku mereka, 12 tongkat, dan tongkat Harun ada di
antara tongkat-tongkat itu.
Musa meletakkan tongkat-tongkat itu di
hadapan TUHAN dalam kemah hukum Allah.
Ketika Musa keesokan harinya masuk ke
dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah
bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam.
Kemudian Musa membawa semua tongkat
itu keluar dari hadapan TUHAN kepada seluruh orang Israel; mereka melihatnya
lalu mengambil tongkatnya masing-masing.
·TUHAN
berfirman kepada Musa: "Kembalikanlah tongkat Harun ke hadapan tabut hukum
untuk disimpan menjadi tanda bagi orang-orang durhaka, sehingga engkau
mengakhiri sungut-sungut mereka dan tidak Kudengar lagi, supaya mereka jangan
mati."
Dan Musa berbuat demikian; seperti
yang diperintahkan TUHAN kepadanya, demikianlah diperbuatnya.
Tetapi orang Israel berkata kepada
Musa: "Sesungguhnya kami akan mati, kami akan binasa, kami semuanya akan
binasa.
Siapapun juga yang mendekat ke Kemah
Suci TUHAN, niscayalah ia akan mati. Haruskah kami habis binasa?"
KEWAJIBAN DAN PENGHASILAN IMAM DAN ORANG LEWI
TUHAN berfirman kepada Harun:
"Engkau ini dan anak-anakmu beserta seluruh sukumu haruslah menanggung
akibat setiap kesalahan terhadap tempat kudus; sedang hanya engkau beserta
anak-anakmulah yang harus menanggung akibat setiap kesalahan yang dilakukan
dalam jabatanmu sebagai imam.
Suruhlah juga saudara-saudaramu, suku
Lewi, suku bapa leluhurmu, mendekat bersama-sama dengan engkau, supaya mereka
menggabungkan diri kepadamu dan melayani engkau, apabila engkau ini beserta
anak-anakmu ada di depan kemah hukum.
Mereka harus melakukan kewajiban
mereka kepadamu, dan kewajiban mereka mengenai kemah seluruhnya; hanya kepada
perkakas tempat kudus dan kepada mezbah janganlah mereka mendekat, nanti mereka
mati, baik mereka maupun kamu.
Mereka harus menggabungkan diri
kepadamu dan melakukan kewajiban mereka mengenai Kemah Pertemuan sesuai dengan
segala pekerjaan pada kemah itu; tetapi orang awam jangan mendekat kepadamu.
Dan kamu ini haruslah melakukan
kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu mengenai mezbah, supaya orang
Israel jangan lagi tertimpa oleh murka.
Sesungguhnya Aku ini telah mengambil
saudara-saudaramu, orang Lewi, dari tengah-tengah orang Israel sebagai
pemberian kepadamu, sebagai orang-orang yang diserahkan kepada TUHAN, untuk
melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan; tetapi engkau ini beserta anak-anakmu
harus memegang jabatanmu sebagai imam dalam segala hal yang berkenaan dengan
mezbah dan dengan segala sesuatu yang ada di belakang tabir, dan kamu harus
mengerjakannya; sebagai suatu jabatan pemberian Aku memberikan kepadamu
jabatanmu sebagai imam itu; tetapi orang awam yang mendekat harus dihukum
mati."
Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Harun:
"Sesungguhnya Aku ini telah menyerahkan kepadamu pemeliharaan
persembahan-persembahan khusus yang kepada-Ku; semua persembahan kudus orang
Israel Kuberikan kepadamu dan kepada anak-anakmu sebagai bagianmu; itulah suatu
ketetapan untuk selama-lamanya.
Inilah bagianmu dari segala
persembahan-persembahan yang maha kudus itu, yaitu dari bagian yang tidak harus
dibakar: segala persembahan mereka yang berupa korban sajian, korban penghapus
dosa dan korban penebus salah, yang dibayar mereka kepada-Ku; itulah bagian
maha kudus yang menjadi bagianmu dan bagian anak-anakmu.
Sebagai bagian maha kudus haruslah
kamu memakannya; semua orang laki-laki boleh memakannya; haruslah itu bagian
kudus bagimu.
Dan inipun adalah bagianmu:
persembahan khusus dari pemberian mereka yang lain, termasuk segala persembahan
unjukan orang Israel; semuanya itu Kuberikan kepadamu dan kepada anak-anakmu
laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan engkau; itulah suatu ketetapan
untuk selama-lamanya. Setiap orang yang tahir dari seisi rumahmu boleh
memakannya.
·Segala
yang terbaik dari minyak dan segala yang terbaik dari anggur dan dari gandum,
yakni yang sebagai hasil pertamanya dipersembahkan mereka kepada TUHAN, Aku
berikan kepadamu.
·Hulu
hasil dari segala yang tumbuh di tanahnya yang dipersembahkan mereka kepada
TUHAN adalah juga bagianmu; setiap orang yang tahir dari seisi rumahmu boleh
memakannya.
Semua yang dikhususkan bagi TUHAN di
antara orang Israel menjadi bagianmu.
Semua yang terdahulu lahir dari
kandungan segala yang hidup, yang dipersembahkan mereka kepada TUHAN, baik dari
manusia maupun dari binatang, adalah bagianmu; hanya haruslah kamu menebus anak
sulung manusia, juga anak sulung binatang yang najis haruslah kamu tebus.
Mengenai uang tebusannya, dari sejak
berumur satu bulan haruslah kautebus menurut nilainya, yakni 5 syikal perak
ditimbang menurut syikal kudus; syikal ini 20 gera beratnya.
Tetapi anak sulung lembu, domba atau
kambing janganlah kautebus; semuanya itu kudus; darahnya haruslah kausiramkan
pada mezbah dan lemaknya kaubakar sebagai korban api-apian menjadi bau yang
menyenangkan bagi TUHAN; tetapi
dagingnya adalah bagianmu sama seperti dada persembahan dan paha kanan.
Segala persembahan khusus, yakni
persembahan kudus yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN, Aku berikan
kepadamu dan kepada anak-anakmu laki-laki dan perempuan bersama-sama dengan
engkau; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya; itulah suatu perjanjian
garam untuk selama-lamanya di hadapan TUHAN bagimu serta bagi keturunanmu."
TUHAN berfirman kepada Harun: "Di
negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh
bagian di tengah-tengah mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di
tengah-tengah orang Israel.
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku
berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel
sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka,
pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
Maka janganlah lagi orang Israel
mendekat kepada Kemah Pertemuan, sehingga mereka mendatangkan dosa kepada
dirinya, lalu mati; tetapi orang Lewi,
merekalah yang harus melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan dan mereka harus
menanggung akibat kesalahan mereka; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya
bagimu turun-temurun. Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di tengah-tengah
orang Israel, sebab persembahan
persepuluhan yang dipersembahkan orang Israel kepada TUHAN sebagai persembahan
khusus Kuberikan kepada orang Lewi sebagai milik pusakanya; itulah sebabnya Aku
telah berfirman tentang mereka: Mereka tidak akan mendapat milik pusaka di
tengah-tengah orang Israel."
TUHAN berfirman kepada Musa:
"Lagi haruslah engkau berbicara
kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak
orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka
sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari
padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan
persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu,
dan persembahan itu akan
diperhitungkan sebagai persembahan khususmu, sama seperti gandum dari tempat
pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat pemerasan anggur.
·Secara
demikian kamupun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN
sebagian dari segala persembahan 1/10 yang kamu terima dari pihak orang Israel.
Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN
haruslah kamu serahkan kepada imam Harun.
Dari segala yang diserahkan kepadamu,
yakni dari segala yang terbaik di antaranya, haruslah kamu mempersembahkan
seluruh persembahan khusus kepada TUHAN, sebagai bagian kudus dari padanya.
Lagi haruslah engkau berkata kepada
mereka: Apabila kamu mengkhususkan yang terbaik dari padanya, maka bagi orang
Lewi haruslah hal itu dihitungkan sebagai hasil tempat pengirikan dan hasil
tempat pemerasan anggur; kamu boleh
memakannya di setiap tempat, kamu dan seisi rumahmu, sebab upahmulah itu, untuk
membalas pekerjaanmu di Kemah Pertemuan.
Dan dalam hal itu kamu tidak akan
mendatangkan dosa kepada dirimu, asal kamu mengkhususkan yang terbaik dari
padanya; demikianlah kamu tidak akan melanggar kekudusan
persembahan-persembahan kudus orang Israel, dan kamu tidak akan mati."
TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
Inilah ketetapan hukum yang
diperintahkan TUHAN dengan berfirman: Katakanlah kepada orang Israel, supaya
mereka membawa kepadamu seekor lembu betina merah yang tidak bercela, yang
tidak ada cacatnya dan yang belum pernah kena kuk.
Dan haruslah kamu memberikannya kepada
imam Eleazar, maka lembu itu harus dibawa ke luar tempat perkemahan, lalu
disembelih di depan imam.
·Kemudian
imam Eleazar harus mengambil dengan jarinya sedikit dari darah lembu itu, lalu
haruslah ia memercikkan sedikit ke arah sebelah depan Kemah Pertemuan sampai 7
kali.
Sesudah itu haruslah lembu itu dibakar
habis di depan mata imam; kulitnya, dagingnya dan darahnya haruslah dibakar
habis bersama-sama dengan kotorannya.
Dan imam haruslah mengambil kayu aras,
hisop dan kain kirmizi dan melemparkannya ke tengah-tengah api yang membakar
habis lembu itu.
Kemudian haruslah imam mencuci
pakaiannya dan membasuh tubuhnya dengan air, sesudah itu masuk ke tempat
perkemahan, dan imam itu najis sampai matahari terbenam.
Orang yang membakar habis lembu itu
haruslah mencuci pakaiannya dengan air dan membasuh tubuhnya dengan air, dan ia
najis sampai matahari terbenam.
Maka seorang yang tahir haruslah
mengumpulkan abu lembu itu dan menaruhnya pada suatu tempat yang tahir di luar
tempat perkemahan, supaya semuanya itu tinggal tersimpan bagi umat Israel untuk
membuat air pentahiran; itulah penghapus dosa.
Dan orang yang mengumpulkan abu lembu
itu haruslah mencuci pakaiannya, dan ia najis sampai matahari terbenam. Itulah
suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi orang Israel dan bagi orang asing
yang tinggal di tengah-tengahmu.
Orang yang kena kepada mayat, ia najis
7 hari lamanya. Ia harus menghapus dosa dari dirinya dengan air itu pada hari
yang ketiga, dan pada hari yang ke 7 ia tahir. Tetapi jika pada hari yang
ketiga ia tidak menghapus dosa dari dirinya, maka tidaklah ia tahir pada hari
yang ke 7.
·Setiap
orang yang kena kepada mayat, yaitu tubuh manusia yang telah mati, dan tidak
menghapus dosa dari dirinya, ia menajiskan Kemah Suci TUHAN, dan orang itu
haruslah dilenyapkan dari Israel; karena air pentahiran tidak disiramkan
kepadanya, maka ia najis; kenajisannya masih melekat padanya.
·Inilah
hukumnya, apabila seseorang mati dalam suatu kemah: setiap orang yang masuk ke
dalam kemah itu dan segala yang di dalam kemah itu najis 7 hari lamanya; setiap
bejana yang terbuka yang tidak ada kain penutup terikat di atasnya adalah
najis.
Juga setiap orang yang di padang, yang
kena kepada seorang yang mati terbunuh oleh pedang, atau kepada mayat, atau
kepada tulang-tulang seorang manusia, atau kepada kubur, orang itu najis 7 hari
lamanya.
Bagi orang yang najis haruslah diambil
sedikit abu dari korban penghapus dosa yang dibakar habis, lalu di dalam bejana
abu itu dibubuhi air mengalir.
Kemudian seorang yang tahir haruslah
mengambil hisop, mencelupkannya ke dalam air itu dan memercikkannya ke atas
kemah dan ke atas segala bejana dan ke atas orang-orang yang ada di sana, dan
ke atas orang yang telah kena kepada tulang-tulang, atau kepada orang yang mati
terbunuh, atau kepada mayat, atau kepada kubur itu;
orang yang tahir itu haruslah memercik
kepada orang yang najis itu pada hari yang ketiga dan pada hari yang ketujuh,
dan pada hari yang ketujuh itu haruslah ia menghapus dosa orang itu; dan orang
yang najis itu haruslah mencuci pakaiannya dan membasuh badannya dengan air,
lalu ia tahir pada waktu matahari terbenam.
Tetapi orang yang telah najis, dan
tidak menghapus dosa dari dirinya, orang itu harus dilenyapkan dari
tengah-tengah jemaah itu, karena ia telah menajiskan tempat kudus TUHAN; air
pentahiran tidak ada disiramkan kepadanya, jadi ia tetap najis.
Itulah yang harus menjadi ketetapan
bagi mereka untuk selama-lamanya. Orang yang menyiramkan air penyuci itu, ia
harus mencuci pakaiannya, dan orang yang kena kepada air penyuci itu, ia
menjadi najis sampai matahari terbenam.
Segala yang diraba orang yang najis
itu menjadi najis dan orang yang kena kepadanya menjadi najis juga sampai
matahari terbenam."
MIRYAM MATI
Kemudian sampailah orang Israel, yakni
segenap umat itu, ke padang gurun Zin, dalam bulan pertama, lalu tinggallah
bangsa itu di Kadesh. Matilah Miryam di situ dan dikuburkan di situ.
DOSA MUSA DAN HARUN
Pada suatu kali, ketika tidak ada air
bagi umat itu, berkumpullah mereka mengerumuni Musa dan Harun, dan bertengkarlah bangsa itu dengan Musa,
katanya: "Sekiranya kami mati binasa pada waktu saudara-saudara kami mati
binasa di hadapan TUHAN!
Mengapa kamu membawa jemaah TUHAN ke
padang gurun ini, supaya kami dan ternak kami mati di situ?
·Mengapa
kamu memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membawa kami ke tempat celaka ini,
yang bukan tempat menabur, tanpa pohon ara, anggur dan delima, bahkan air
minumpun tidak ada?"
Maka pergilah Musa dan Harun dari umat
itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN
kepada mereka.
TUHAN berfirman kepada Musa:
·"Ambillah
tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul;
katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya;
demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi
minum umat itu serta ternaknya."
Lalu Musa mengambil tongkat itu dari
hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.
Ketika Musa dan Harun telah
mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka:
"Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus
mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
Sesudah itu Musa mengangkat tangannya,
lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya 2 kali, maka keluarlah banyak
air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
·Tetapi
TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya
kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah
sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan
kepada mereka."
Itulah mata air Meriba, tempat orang
Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara
mereka.
EDOM MENOLAK PERMINTAAN ORANG Israel melalui
negerinya
Kemudian Musa mengirim utusan dari
Kadesh kepada raja Edom dengan pesan: "Beginilah perkataan saudaramu
Israel: Engkau tahu segala kesusahan yang telah menimpa kami, bahwa nenek moyang kami pergi ke Mesir, dan
kami lama diam di Mesir dan kami dan nenek moyang kami diperlakukan dengan
jahat oleh orang Mesir;
bahwa kami berteriak kepada TUHAN, dan
Ia mendengarkan suara kami, mengutus seorang malaikat dan menuntun kami keluar
dari Mesir. Sekarang ini kami ada di Kadesh, sebuah kota di tepi perbatasanmu.
·Izinkanlah
kiranya kami melalui negerimu; kami tidak akan berjalan melalui ladang-ladang
dan kebun-kebun anggurmu dan kami tidak akan minum air sumurmu; jalan besar
saja akan kami jalani dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sampai
kami melalui batas daerahmu."
Tetapi orang Edom berkata kepada
mereka: "Tidak boleh kamu melalui daerah kami, nanti kami keluar menjumpai
kamu dengan pedang!"
Lalu berkatalah orang Israel
kepadanya: "Kami akan berjalan melalui jalan raya, dan jika kami dan
ternak kami minum airmu, maka kami akan membayar uangnya, asal kami diizinkan
lalu dengan berjalan kaki, hanya itu saja."
·Tetapi
jawab mereka: "Tidak boleh kamu lalu." Maka keluarlah orang Edom
menghadapi mereka dengan banyak rakyatnya dan dengan tentara yang kuat.
Ketika orang Edom tidak mau
mengizinkan orang Israel lalu dari daerahnya, maka orang Israel menyimpang
meninggalkannya.
HARUN MATI
Setelah mereka berangkat dari Kadesh,
sampailah segenap umat Israel ke gunung Hor.
Lalu berkatalah TUHAN kepada Musa dan
Harun dekat gunung Hor, di perbatasan tanah Edom:
·Harun
akan dikumpulkan kepada kaum leluhurnya, sebab ia tidak akan masuk ke negeri
yang Kuberikan kepada orang Israel, karena kamu ber 2 telah mendurhaka kepada
titah-Ku dekat mata air Meriba.
Panggillah Harun dan Eleazar, anaknya,
dan bawalah mereka naik ke gunung Hor;
tanggalkanlah pakaian Harun dan
kenakanlah itu kepada Eleazar, anaknya, kemudian Harun akan dikumpulkan kepada
kaum leluhurnya dan mati di sana."
Lalu Musa melakukan seperti yang
diperintahkan TUHAN. Mereka naik ke gunung Hor sedang segenap umat itu
memandangnya.
Musa menanggalkan pakaian Harun dan
mengenakannya kepada Eleazar, anaknya. Lalu matilah Harun di puncak gunung itu,
kemudian Musa dengan Eleazar turun dari gunung itu.
Ketika segenap umat itu melihat, bahwa
Harun telah mati, maka seluruh orang Israel menangisi Harun 30 hari lamanya.