Kwalitas - reputasi
Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?- Galatia 3:3
Karena untuk membangun reputasi dibutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang, itu alasan mengapa reputasi adalah sesuatu yang sangat berharga dan mahal. Sudah selayaknya sesuatu yang berharga dan mahal itu dijaga sedemikian rupa. Sayangnya, banyak orang melakukan kebodohan dengan menghancurkan reputasinya sendiri. Seperti yang kita tahu, satu-satunya orang yang bisa menghancurkan reputasi kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Meski ada orang mencoba menghancurkan reputasi kita dengan gosip, fitnah, atau berita-berita murahan, reputasi kita akan tetap terjaga.
Sebagai seorang penginjil , saya membangun diri saya diatas reputasi yang baik dan berkwalitas, memiliki intregritas yang tinggi. Dan jujur saja godaan jatuh dalam dosa itu, sangat besar peluangannya. Tetapi ketika saya melihat saya sudah membangunnya seperti membangun tembok sudah sangat tinggi, saya berpikir ulang, ketika tembok reputasi ini runtuh, akan sangat melelahkan untuk membangun dari dasar lagi.
Reputasi Daud sebagai raja yang bijak, yang pemberani, yang disertai Allah sudah tidak bisa diragukan lagi. Namun reputasi yang dibangun bertahun-tahun seolah-olah menguap saat ia memutuskan untuk berzinah dengan Batsyeba dan membunuh Uria dengan cara yang sangat licik.
Membangun reputasi itu butuh proses yang lama, sedangkan untuk menghancurkannya butuh waktu sekejap. Pikirkan ini, maka kita akan lebih bijak dan berhati-hati untuk tidak menghancurkan reputasi kita sendiri.
LEBIH DARI
YANG KITA PIKIRKAN
Apa yang tidak pernah dilihat
oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul
di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah ... - I Korintus 2:9
Salah satu kunci meraih kebahagiaan di dalam dunia ini adalah dengan
memberikan lebih dari yang diharapkan. Untuk bisa melakukan hal ini, jelas kita
harus bebas dari sifat egois dan kikir. Ini semakin mempertegas mengapa orang
yang pelit tidak akan pernah merasa berbahagia di dalam hidupnya. Kita mulai
dari Allah. Seandainya Dia hanya memberikan kepada kita anugerah keselamatan,
saya rasa itu lebih daripada cukup. Namun tak hanya itu, berkat-berkat lain
juga diberikan kepada kita. Bahkan, apa yang tidak pernah kita lihat, apa yang
tidak pernah kita dengar, dan apa yang tidak pernah timbul dari hati kita, itu
semua disediakan Allah bagi kita. Jelas Dia memberikan lebih dari yang kita
butuhkan dan lebih dari yang kita harapkan. Perusahaan yang sukses biasanya selalu memberi “nilai tambah” kepada klien atau konsumennya. Yang jelas, mereka tidak hanya memberi seperti yang diharapkan, tapi memberi lebih dari itu. Pekerja yang sukses dalam karir juga selalu memberi kontribusi lebih dari yang diharapkan perusahaan. Pasangan yang sukses membangun rumah tangga juga pasangan yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian lebih dari yang diharapkan oleh pasangannya.
Michael Jordan, legendaris basket dunia, pernah ditanya kunci keberhasilannya, dan dia menjawab seperti ini, “Saya memiliki harapan yang lebih besar daripada harapan orang lain terhadap diri saya. Ketika pelatih meminta saya berlatih 3 X seminggu, saya akan berlatih 5 X kali. Ketika pelatih berharap saya dapat mencetak 15 angka dalam setiap pertandingan, saya akan mencetak 36 angka! Itu sebabnya saya menjadi yang terbaik di dunia.
YAKINLAH KITA BISA MEMBERI YANG TERBAIK BUAT ORANG LAIN , KARENA KITA SUDAH MENERIMANYA LEBIH DAHULU .
Penyakit yang
menakutkan “Menunda”
Harapan yang tertunda
menyedihkan hati ...- Amsal 13:12
Kerjakanlah apa yang bisa Anda kerjakan hari ini! Jika tidak,
Anda akan membayar mahal di kemudian hari. saya harus membayar dengan mahal akibat dari penundaan yang pernah
saya lakukan. Saya lebih mudah jadi stress ketika melihat
setumpuk pekerjaan yang tidak ada hentinya. Saya makin frustasi
ketika waktu terus bergulir mendekati dead-line yang sudah
ditentukan. Waktu-waktu itulah saya berubah jadi mahkluk yang sangat
sensitif. Jangan coba macam-macam dengan saya. Sedikit kata gurauan bisa
berarti ucapan
serius di telinga saya.Pekerjaan yang saya lakukan pun tak ubahnya dengan kegiatan rodi yang sangat menyiksa. Saya kehilangan taste dari setiap pekerjaan yang saya lakukan. Saya sama sekali tidak bisa menikmati pekerjaan di saat terburu-buru seperti itu. Itu semua bermula dari sebuah penundaan yang saya lakukan.
Kadangkala kita juga melakukan hal yang sama, melakukan penundaan demi penundaan dengan sebuah pemikiran, “ Aku toh bisa mengerjakan keesokan harinya.” Tanpa kita tahu bahwa hari esok sudah memiliki kesibukannya sendiri. Bagi banyak orang hal ini mungkin dianggap sangat sepele, tapi bukankah kadangkala kita kehilangan kesempatan-kesempatan berharga itu berlalu begitu saja. karena setiap waktu yang terlewati , tidak akan kembali.
Jangan pernah menunda apa yang bisa kita kerjakan pada hari ini. Ini adalah salah satu prinsip kesuksesan yang sangat penting. Biasakanlah diri untuk selalu menunda-nunda, maka kesuksesan yang kita impikan juga akan tertunda. Napoleon Hill, seorang motivator berkata, “Yang berarti bukan apa yang akan Anda kerjakan melainkan apa yang sedang Anda kerjakan sekarang.” Banyak orang tidak meraih kemenangan demi kemenangan, karena menunda baca alkitab, menunda pergi ibadah, menunda bertobat.
Apa yang bisa kita kerjakan pada hari ini adalah anugerah Tuhan yang harus kita responi dengan cepat. Jika kita menunda untuk melakukannya, ada kalanya itu berarti kita secara tidak sengaja menolak berkat dan keberhasilan yang diberikan oleh Tuhan bagi kita pada hari ini. Jadi, jangan biasakan untuk melakukan penundaan dan terjangkit dengan penyakit suatu hari.
GUNAKAN TALENTA MU
Tetapi hamba yang menerima satu
talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang
tuannya.- Matius 25:18
Oliver Wendell Holmes pernah berkata, “Tragedi terbesar di dunia ini
bukanlah pembuangan besar-besaran sumber daya alam, walaupun ini memang tragis.
Tragedi terbesar adalah pembuangan sia-sia sumber daya manusia.” Holmes masih
melanjutkan bahwa orang rata-rata masuk liang kubur dengan musik masih ada di
dalam dirinya. Jadi, sayang sekali, lagu yang paling indah di antara semuanya
adalah lagu yang tidak pernah dimainkan. Para ahli psikologi meneliti dan menyimpulkan bahwa sebenarnya manusia hanya menggunakan 2-5% dari seluruh kemampuan yang ada di dalam dirinya. Sebetulnya ada potensi besar di dalam diri kita, namun itu tidak pernah tergali dan terpendam begitu saja. Percuma Tuhan mempercayakan kepada kita potensi yang besar kalau itu tidak pernah digunakan. Seperti halnya Reuben Siverling berkata, “Uang 5 sen dan uang emas $ 20 sama nilainya kalau keduanya berkarat di dasar laut.” Perbedaan dalam nilai hanya akan dinyatakan jika kita mengangkat kedua keping logam tersebut dan menggunakannya. Demikian juga nilai kita akan menjadi nyata kalau kita berhasil menggali, memaksimalkan dan menggunakan potensi kita tersebut dengan sebaik-baiknya.
Membiarkan potensi terpendam begitu saja adalah dosa besar di hadapan Tuhan. Lihatlah tentang perumpamaan talenta. Hamba yang dipercayakan satu talenta tidak mau berbuat apa-apa dan ia justru memendam talenta tersebut. Meski talenta tersebut dikembalikan kepada tuannya masih dalam keadaan utuh dan tidak berkurang sedikitpun juga, tuan tersebut murka besar. Sehingga hamba tersebut tidak hanya dikatakan malas, tapi juga jahat!
Galilah potensi anda , kembangkan talenta anda, asah skill anda dan maksimalkan hidup anda untuk kemuliaan-Nya.
MENUNDA PEKERJAAN-TANGGUNG JAWAB
Apabila engkau bernazar kepada TUHAN, Allahmu, janganlah engkau menunda-nunda memenuhinya.....- Ulangan 23:21
W. M. Lewis berkata, “Tragedi kehidupan adalah bukan karena hidup berakhir sedemikian cepat, tetapi karena kita menunggu demikian lama untuk memulainya.” Ya, kita tak akan pernah tahu bila kita tak pernah memulai. Orang yang menunda bertindak sampai semua faktor mendukung sebenarnya tidak akan mengerjakan apa pun. Bila dalam menghadapi tanggung jawab kita sering berkata, “Nanti saja, tidak perlu terburu-buru, masih ada hari esok, dsb.” Waspadalah, karena masalah besar sedang mengintai di depan mata. “Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.” Pkh. 11:4
Jangan pernah menunda apa yang seharusnya kita lakukan hari ini. Jangan sampai bahwa pada akhirnya yang datang hanyalah penyesalan tiada akhir. Anda tidak perlu menunggu berhasil untuk melakukan sesuatu, sebab Anda tidak akan berhasil jika tidak mulai melakukan sesuatu. Segera lakukan apa yang bisa Anda lakukan saat ini juga, sehingga Anda tidak perlu berkata, “Ah, seandainya sudah kulakukan sejak dulu.”