Kamis, 11 Agustus 2011

P A N K R E A S - 4


Gejala-Gejala Pankreatitis Kronis

Kebanyakan orang dengan pankreatitis kronis mempunyai sakit abdomen (perut), walaupun beberapa orang tidak mempunyai sakit sama sekali. Sakitnya mungkin dapat memburuk ketika makan atau minum, menyebar ke punggung, atau menjadi menetap dan melumpuhkan. Pada kasus-kasus tertentu, sakit abdomen hilang ketika kondisi berlanjut, mungkin karena pankreas tidak menghasilkan lagi enzim-enzim pencernaan. Gejala-gejala lain termasuk mual, muntah, kehilangan berat badan, dan kotoran (feces) yang berlemak.
Orang-orang dengan penyakit kronis seringkali kehilangan berat badan, bahkan ketika nafsu makan dan kebiasaan makannya normal. Kehilangan berat badan terjadi karena tubuh tidak cukup mengeluarkan enzim-enzim pankreas untuk memecah makanan, sehingga nutrisi-nutrisi tidak dapat diserap secara normal. Pencernaan yang buruk menjurus pada pengeluaran dari lemak, protein, dan gula kedalam kotoran (feces). Jika sel-sel pankreas yang memproduksi insulin (islet cells) telah dirusak, diabetes juga dapat berkembang pada tingkat ini.

Mendiagnosis Pankreatitis Kronis

Diagnose mungkin sulit, namun teknik-teknik baru dapat membantu. Tes-tes fungsi pankreas membantu seorang dokter memutuskan apakah pankreas masih cukup menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Dengan menggunakan ultrasonic imaging, endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP), dan CAT scans, seorang dokter dapat melihat persoalan-persoalan yang mengindikasikan pankreatitis kronis. Persoalan-persoalan seperti itu termasuk kalsifikasi pankreas (calcification of the pancreas), dimana jaringan-jaringan mengeras dari endapan-endapan garam-garam kalsium yang tidak dapat larut. Pada tingkatan yang lebih lanjut dari penyakit, ketika terjadi diabetes dan malabsorpsi, seorang dokter dapat menggunakan sejumlah tes-tes darah, air seni, dan kotoran (feces) untuk membantu mendiagnosis pankreatitis kronis dan memonitor kemajuannya.

Merawat Pankreatitis Kronis

Membebaskan dari sakit adalah langkah pertama dalam merawat pankreatitis kronis. Langkah berikutnya adalah merencanakan diet yang tinggi karbohidratnya dan rendah lemaknya.
Seorang dokter mungkin dapat meresepkan enzim-enzim pankreas yang diminum bersama dengan makanan jika pankreas tidak mengeluarkan yang cukup dari punyanya sendiri. Enzim-enzim harus diminum dengan setiap makanan untuk membantu tubuh mencerna makanan dan memperoleh kembali beberapa berat badan. Kadangkala insulin atau obat-obatan lain diperlukan untuk mengontrol gula darah (blood glucose).
Pada beberapa kasus-kasus, operasi diperlukan untuk membebaskan dari sakit. Operasi mungkin melibatkan pengaliran suatu saluran pankreas yang membesar atau mengangkat bagian dari pankreas.
Untuk serangan-serangan yang lebih ringan dan lebih sedikit, orang-orang dengan pankreatitis harus berhenti meminum alkohol, patuh pada diet yang diresepkan, dan minum obat-obatan yang tepat.

Pankreatitis pada Anak-Anak

Pankreatitis kronis adalah jarang pada anak-anak. Luka berat (trauma) pada pankreas dan pankreatitis warisan adalah dua penyebab yang diketahui pada pankreatitis masa kanak-kanak. Anak-anak dengan cystic fibrosis, suatu penyakit paru-paru yang berlanjut, melumpuhkan, dan tidak dapat diobati, mungkin dapat juga mempunyai pankreatitis. Namun lebih sering penyebabnya tidak diketahui.