Rabu, 11 Januari 2012

RENUNGAN ROHANI 2012


PEMIKIRAN YANG POSITIF
Kej 45:5 “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku kesini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.”

Menurut Diana Kirschner, Ph.D., psikolog dan ahli komunikasi, rasa cemburu adalah suatu bentuk pemikiran negatif yang datang dari dalam sendiri. Melalui penelitian, terbukti bahwa rasa cemburu bisa menimbulkan ketegangan dan depresi. Sebagaimana diketahui, rasa cemburu bisa berujung pada sakit hati, curiga, ledakan amarah, bahkan kemunduran kualitas dalam berhubungan.

Ketika rasa cemburu mulai merayapi pikiran, sadari bahwa anda harus mengubah pemikiran itu kearah positif – bukan kearah negatif, dan mengambil tindakan  mendekati pasangan anda dan katakan betapa “anda sangat menyayangi dia”- bukan di karyakan iblis ; anda mencurigai hal-hal yang buruk.

Di kehidupan ini kadang kita tidak tidak bisa memilih. Suka atau tidak, kita harus belajar untuk menerima segala sesuatu apa adanya. Kenyataan di depan kita adalah fakta tak terbantahkan dan kita tidak memiliki alternatif lain. Jika hal seperti ini terjadi, apakah kita harus marah dengan situasi yang ada? Marilah kita belajar dari Yusuf.

Yusuf adalah pemuda yang harus kehilangan kemerdekaan dan harkat sebagai orang merdeka karena dijual para saudaranya yang iri kepadanya. Berbagai pengalaman berat setelah itu pun harus ia alami. Yusuf tidak  menyerah, dan tidak menyalahkan saudaranya-dengan pertolongan Allah, ia berhasil menghadapi semua rintangan di jalan kehidupannya ; sebagai kesempatan –saya sebut sekolah Tuhan.  Dan  akhirnya diangkat oleh Firaun sebagai penguasa kedua di Mesir.

Pengenalan diri yang diselaraskan dengan Firman Tuhan akan membuahkan keberhasilan sejati.

 






HIDUP BARU DIDALAM TUHAN
Yoh 3:3 “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kelahiran baru adalah sesuatu yang Allah kerjakan bagi kita, saat kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya dan meletakkan iman serta percaya kita di dalam Kristus. Untuk  memiliki  kehidupan baru; kita harus datang dari Allah.

Suatu hari seekor ulat bulu yang buruk memanjat sebuah pohon dan merajut sarang sutra untuk dirinya. Kemudian ia tidur, dan dalam beberapa minggu keluarlah seekor kupu-kupu yang indah.

Ketika merasa kecewa, tidak bahagia, bersalah, bingung, depresi, kita dapat datang dengan iman kepada Kristus dan muncul sebagai pribadi yang baru. Kita dapat dilahirkan kembali-hati kita diubahkan ; kita bias bersukacita, merasa tenang, bahagia dan semangat.  Kedengarannya luar biasa, bahkan mustahil – namun itulah yang sesungguhnya terjadi.

Apakah Anda merasa seperti di dalam sebuah kepompong? Dalam keadaan yang tidak enak , merasa terbelenggu oleh masalah beban yang berat sekalipun, datanglah kepada Kristus dan mintalah Dia untuk memberikan sayap- dan membawa kita terbang membubung  tinggi mengatasi badai.  

Kristus bri kemenangan yang pasti kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya.




















GUNAKAN KATA-KATA YANG TEPAT

Yer 1:9 “Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu.”

Pada tahun 1975 seorang petani Indiana, Amerika Serikat  bernama Frosty Hofmann didiagnosis dokter mengalami sakit ginjal yang parah. Usinya ketika itu baru 35 tahun, tetapi karena penyakitnya begitu parah ia pun harus merelakan diri menjalani perawatan dialysis. Dengan dibantu istrinya, Jane, ia melakukan perawatan dialysis di rumah mereka selama 2 ½ tahun.
Pada tahun 1978, saudara laki-laki dari Frosty memberinya karunia hidup, yakni sumbangan sebuah ginjal. Ia pun akhirnya bisa tinggal di dunia ini selama kurang lebih 25 tahun dan menjadi pasien transplantasi ginjal yang hidup terpanjang di AS. Ia wafat pada tahun 2002.
Selama 15 tahun terakhir, Frosty menjalani profesi baru yakni sebagai artis panggung. Bersama sang istri, Mereka memiliki aturan tidak tertulis selama di panggung, yakni mereka tidak boleh mengatakan masalah kesehatan yang mereka alami kepada para penonton. "Kami tidak ingin memanfaatkan atau membuat orang merasa kasihan pada kami," kata Jane. "Tapi hanya satu kali saya melanggar aturan, yakni saat membuat komentar tentang transplantasi ginjal yang dilakukan Frosty. Itu benar-benar bukan sesuatu yang saya rencanakan sebelumnya."
Pada akhir aksi panggung mereka, seorang wanita tua berjalan ke bagian depan panggung. Ia berkata, "cucu saya mengalami masalah ginjal dan mungkin harus memiliki transplantasi ginjal. Saya harus tahu semua detail tentang pengalaman Anda."

"Ini sangat jelas," tambahnya, "bahwa Tuhan membimbing saya untuk mengucapkan kata-kata tepat kepada wanita tua itu sehingga kami bisa menjadi sumber informasi, kenyamanan, dan semangat kepadanya."

Bukankah menakjubkan bagaimana Tuhan menggunakan seseorang berbicara persis seperti yang Dia ingin katakan kepada orang lain dalam waktu yang tepat juga.
Ketika Anda hendak menjalani hari ini, berdoalah sebelumnya kepada Allah. Mintalah kepada-Nya untuk meletakkan kata-kataNya ke dalam mulut Anda. Dan digunakan pada waktu yang tepat.

Kata-kata membangun bisa mengubah seseorang, dan kata-kata yang menjatuhkan bias membunuh seseorang.





TUHAN MENCARI ORANG YANG SETIA
Kel 3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.”

Setiap kali Allah melakukan pekerjaan dalam sebuah generasi, Dia membangkitkan seseorang yang kepadanya diberikan hikmat, iman, dan Roh Kudus. Kitab Keluaran mencatat salah seorang nabi sekaligus pemimpin terbesar sepanjang sejarah, yakni Musa. Ia memimpin generasinya keluar dari ikatan Mesir menuju  Kanaan – tanah yang telah Allah janjikan untuk Abraham dan keturunannya.

Hidup Musa bisa dibagi menjadi tiga bagian:
(1) 40 tahun pertama di Mesir, imannya menuntun “ia tahu identitasnya “                     (2) 40 tahun berikutnya di padang gurun, ketika ia menyadari bahwa ia bukanlah siapa-siapa, masuk sekolahnya Tuhan                                                                                                                         (3) 40 tahun terakhir sebagai seorang pembebas,  ia tahu Allah memilih dia sebagai alat-Nya

Untuk menjadi seorang yang dipakai Allahm kita  harus rela melewati proses-Nya. Ketika Anda belajar untuk merendahkan diri, izinkan kesombongan Anda dihancurkan oleh Allah dan biarkan Dia membentuk Anda menjadi “seseorang yang mengasihi Tuhan, yang taat”.

“Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” Mat 22:14.  Merupakan suatu hal untuk dipanggil oleh Allah, tetapi beda halnya dengan dipilih oleh Allah.  Why 17:14 berkata, “Mereka yang bersama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” Musa tidak hanya dipanggil dan dipilih oleh Allah, tetapi ia didapati setia dalam setiap hal yang ia lakukan untuk Tuhan dalam rumah-Nya .Ibr 3:2.

Tuhan akan menemui anda dalam keadaan  setia melayani Allah.



 




SALING MENGASIHI
Mat 7:1 “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi”

Seorang pria muda yang sudah menikah mulai kembali kepada kebiasaan lamanya yaitu suka dengan hal-hal yang berbau pornografi, ia pun pergi ke sebuah tempat dimana hal-hal seperti itu dapat ia temukan. Ketika orangtuanya mengetahui hal ini, mereka menegurnya dengan lembut dan bijak.

Mendapat nasihat dari ayah dan ibunya, sang anak bukannya menerima tetapi malah marah-marah kepada mereka. Ia menilai orangtuanya suka menghakimi. Dengan hati yang remuk mereka hanya bisa diam. Mereka menangis karena buah hati mereka tidak mendengarkan apa yang mereka katakan. Dan benar, tidak dalam hitungan satu tahun, hidup putranya akhirnya hancur – ia dan sang istri bercerai, lalu dirinya terkena PHK, usaha yang dibangun selama ini pun harus gulung tikar karena selalu mengalami kerugian.

Banyak orang pada masa sekarang akan mengatakan bahwa orangtua, kakak, pembimbing rohani, bahkan gembala sidang tidak berhak untuk menegur bahwa mereka salah. Namun suka dibantah dgn kata-kata “jangan menghakimi’.
Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa setiap kita bertanggung jawab dengan rendah hati menegur sesama orang percaya ketika kita melihatnya berbuat dosa Gal 6:1,2.

Saya punya pengalaman ; hari itu adik saya ditugaskan membawa renungan firman Tuhan, berdasarkan ;  di komunitasnya terjadi seseorang menegur seseorang, tetapi tdk menyadari dirinya sendiri juga punya kesalahan; dan orang tersebut tidak senang dan firman mat 7:1 dikatakan cocok sekali untuk menegur orang itu kembali.
Hal yang terjadi tentulah membuat suasana komunitas hambar, karena tidak sehat, firman Tuhan digunakan untuk menyerang satu sama lain, bukan untuk kesehatian saling membangun. 

Menyadari  kita memiliki kelemahan, dan penyampai kata2 kita bisa mengarah menghakimi, lebih baik  bawalah orang yang kita kasihi kepada Pembina rohani untuk dinasehati –ditegur.






JANGAN KERASKAN HATIMU
Kis 3:19 "Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan"

Menjadi orang Kristen adalah peristiwa sekali untuk selamanya; kita bertobat dari dosa-dosa dan menyertakan hidup hanya kepada Kristus saja untuk keselamatan kita. Ketika kita bertobat, Allah membawa kita "keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib" I Ptr 2:9.

Menjadi orang Kristen juga adalah pengalaman setiap setiap hari yang berlangsung terus menerus, proses seumur hidup dalam pertobatan dan iman setiap hari.          Walaupun kita sudah bertobat dan Allah telah datang untuk hidup di dalam kita, sifat lama kita masih "hidup dan bergolak". Kehendak-kehendak kita yang keras masih menuntut untuk menempatkan diri terlebih dahulu melebihi Kristus.

Kita harus memiliki  penundukkan kepada Kristus,  berdamai dengan Allah dan kita akan  menemukan ketentraman di dalam hadirat-Nya.






























PEMELIHARAAN TUHAN

MAz 105:40-41 “Mereka meminta, maka didatangkan-Nya burung puyuh, dan dengan roti dari langit dikenyangkan-Nya mereka. Dibuka-Nya gunung batu, maka terpancarlah air, lalu mengalir di padang-padang kering seperti sungai;”

SAya sampai sekarang masih terkagum-kagum dengan peristiwa dimana Tuhan memelihara bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun. Menurut saya, sehebat atau secerdas apapun orang di dunia saat itu sepertinya tidak akan bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Tuhan.

Alkitab mencatat bahwa selama masa berputar-putar, orang Israel tidak pernah kekurangan makan atau kehausan. Kebutuhan hidup mereka selalu terpenuhi. Bahkan tiang awan dan tiang api disediakan-Nya agar mereka tidak kepanasan ketika tengah hari atau kedinginan di malam hari. Dan menariknya, kisah dimana bagaiman Tuhan memelihara umat-Nya terus berlanjut di pasal-pasal selanjutnya bahkan hingga sekarang ini.

Saya punya pemikiran Tuhan sangat sabar memelihara bangsa Israel, harusnya setiap orang bisa keluar dari padang gurun , akan menjadi orang yang sabar  juga.
Jadi, bila saat ini anda berada dalam permasalahan yang berat, mari berdoalah kepada Tuhan, dan sabar menunggu jawaban doamu.  Pertolongan Tuhan tepat waktunya, dan Dia akan memberikan  jalan keluar,  Percayalah, Dia selalu punya cara untuk membuat Anda bersukacita.











PERNYATAAN PASKAH

Mat 16:6 Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.

HARI PASKAH tidak kalah penting dengan hari natal ,karena paskah menceritakan perbuatan Tuhan Yesus.

Kebangkitan-Nya pada hari ketiga memberitahu kepada kita bahwa Dialah Tuhan yang  satu-satunya jalan keselamatan bagi umat manusia. Semua perbuatan baik yang dilakukan manusia untuk sampai ke Sorga adalah sia-sia, apabila tidak ada Kristus di dalam hati orang tersebut.

Kebangkitan-Nya juga menyatakan kepada kita bahwa Dia telah mengalahkan maut. Segala sakit penyakit, kutuk-kutuk kini telah berada di bawah kaki-Nya. Kesembuhan dan kemerdekaan menjadi milik mereka yang beriman kepada-Nya.

Kebangkitan Kristus memberi pesan bahwa ada harapan bagi manusia untuk hidup dalam kekekalan bersama dengan Allah. Kehidupan yang telah dicari manusia berabad-abad.




























RANCANGAN TUHAN YG TERBAIK BAIK KITA

Yes 26:4 “Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.”

Apa respon Anda ketika seseorang yang Anda mintakan tolong tidak melakukan apa-apa alias diam? Jengkel, marah, dendam, atau malah bersedih? Dan bagaimana bila yang menunjukkan sikap diam tersebut adalah Allah sendiri? Apakah Anda masih akan mempercayai-Nya atau malah mengambil keputusan untuk berpaling dari-Nya dan memilih kepercayaan lain?

Seorang bernama Kirk terkenal di kotanya sebagai pemuda yang taat beribadah dan tidak pernah melakukan berbagai kejahatan. Dibanding dengan teman-temannya yang lain, tingkat rohaninya bisa dikatakan lebih bagus. Namun, sebuah peristiwa kematian orang yang dicintainya mengubahnya menjadi pengikut aliran sesat.

Tentang hal ini, Kirk mempunyai alasan, “Jika Allah itu memang ada, tidak akan ada orang-orang di dunia ini yang merasakan penderitaan kelaparan; Jika Dia memang ada maka perang antarnegara pasti bisa dihentikan; Dan jika Dia memang benar-benar nyata maka ketika saya berdoa meminta kesembuhan untuk kekasih saya, ia pasti menyembuhkannya.”

Mungkin saat ini banyak dari Anda yang berpikir seperti Kirk yang memandang Allah sebagai penjawab doa umat-Nya - Tuhan yang menggenapi setiap kemauan anak-anakNya. Namun, sayangnya Dia tidak seperti itu. Ada kala memang Dia menjawab apa yang didoakan manusia, tetapi ada waktu dimana Dia berdiam diri. Percayalah , Dia adalah Allah yang selalu merencanakan kebaikan dalam hidup kita.




















JANGAN GOSIP
Ams 26:20 “Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran”

Jika api telah habis membakar sesuatu, maka ia akan padam. Demikian juga apabila gosip sampai ke telinga seseorang yang tidak akan meneruskannya, maka berakhirlah gosip itu.

Gosip, seperti halnya dosa-dosa yang lain, bagaikan “sedap-sedapan perkataan” Ams 26:22. Kita senang mendengar dan menceritakannya kepada orang lain karena “rasanya” mengasyikkan. Gosip berakar pada keinginan kita untuk menyenangkan diri sendiri. Saat kita menjelek-jelekkan orang lain, kita menganggap seolah-olah diri kita lebih baik.

Karena itulah, penyebaran gosip sangatlah sulit dihentikan. Diperlukan doa dan anugerah Allah agar kita dapat menolak menceritakan atau bahkan mendengarkan gosip, bahkan terhadap sesuatu gosip tersamar dalam keprihatinan pribadi atau permintaan untuk mendoakan teman yang berbuat dosa dan bermasalah.

Kita perlu memohon hikmat dari Allah agar kita dapat mengetahui kapan harus berbicara, apa yang dibicarakan, dan kapan kita perlu menutup mulut. Karena “di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi” Ams 10:19.

Kerap kali, lebih  bijaksana apabila kita tetap diam atau tidak banyak mengucapkan kata-kata. Namun, apabila kita harus berbicara, marilah kita membicarakan hal-hal yang membangkitkan semangat dan mendorong orang lain untuk lebih dekat dengan Allah, dan bukan hal-hal yang akan melemahkan dan melukai mereka. “Lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan” Ams 12:18.

Hancurkanlah gosip dengan mengabaikannya.