PENGGANTIAN NAMA
Lalu kata orang itu: "Namamu tidak
akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan
Allah dan manusia, dan engkau menang." (Kejadian 32:28)
Nakusa atau Nakushi, bukan nama yang yang indah. Nama dalam bahasa
Hindia ini berarti tidak dikehendaki. Nama ini diberikan kepada anak perempuan
yang lahir di tengah budaya yang lebih menghargai kehadiran anak laki-laki.
Bayangkan betapa sulitnya menyandang nama ini. Nama yang menggambarkan
penolakan dan bukan penerimaan. Itulah sebabnya, sejumlah 285 perempuan yang
bernama Nakusa atau Nakushi menyambut gembira upacara penggantian nama. Mereka
memakai baju yang terindah dan memilih nama yang akan mereka gunakan sendiri.
Dengan nama yang baru, bangkit pula harapan yang baru.
Pada akhir pergumulan di tepi Sungai
Yabok, pria yang bergumul dengan Yakub memberinya nama baru. Dari Yakub berubah
menjadi Israel. Dari nama yang identik dengan ketidak jujuran atau penipuan
menjadi anak laki-laki milik Allah. Perubahan nama yang menandai sebuah fase
kehidupan yang baru. Perubahan nama yang kemudian mewujud nyata dalam perubahan
perilaku. Yakub, yang kini bernama Israel, tidak lagi melarikan diri dari Esau,
kakak yang pernah ditipunya. Ia kini berjalan paling depan untuk menjumpai dan
mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Esau.
Kita bersyukur bahwa Kristus telah
menyelamatkan dan memberikan kehidupan yang baru bagi kita. Kehidupan baru yang
ditandai bukan dengan penggantian nama, tetapi hasrat dan kerinduan yang baru
untuk mengasihi Allah dan sesama. Mari kita wujudkan kehidupan yang baru ini
dalam tutur kata dan perilaku yang baru