Kita perlu menyadari bahwa kita hidup dalam dunia yang berdosa. Oleh karena
itu, kita memerlukan pengampunan dari Tuhan Yesus.
Pengampunan merupakan salah satu wujud dari kasih.
Bila kita belum
menerima pengampunan dari Allah, tidak mungkin kita bisa menerima damai
sejahtera yang bersumber pada diri Allah.
Pengampunan dari Allah ini
hanya bisa kita peroleh bila kita bersedia mengakui dosa kita di hadapan
Allah, dan kita memiliki iman untuk menerima pengampunan berdasarkan
karya penebusan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus di kayu salib.
Pengampunan dari Allah ini akan memulihkan persekutuan kita dengan Allah
dan membuat kita diterima sebagai anak-anak Allah 1 Yoh 1:9;
5:11-13; Yoh 1:12.
Bila kita menyadari bahwa kita menerima
pengampunan hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus -bukan
karena kita melakukan suatu usaha tertentu, maka kita akan memperoleh
kekuatan untuk mengampuni sesama yang bersalah terhadap diri kita.
Bila
kita memiliki hati yang lapang untuk mengampuni - KASIH menutupi pelanggaran-
sesama kita, pengampunan yang kita berikan akan mengikat hati sahabat
kita, sehingga kita bisa memiliki banyak sahabat.
Sebaliknya, bila kita tidak bersedia untuk mengampuni
sesama, berarti bahwa kita tidak mengerti atau tidak bersyukur atas
anugerah Allah bagi diri kita.
Bila kita tidak bisa mengampuni sesama
kita, hati nurani kita akan menuduh diri kita, dan kita akan kehilangan
damai sejahtera yang telah disediakan Allah bagi anak-anak-Nya.