TUHAN ADALAH BOS
KITA
apa pun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
(Kolose 3:23)
Setiap karyawan pasti memiliki atasan.
Ada atasan yang baik, peduli, penuh perhatian, dan penuh kasih; ada pula atasan
yang kurang perhatian, tidak adil, bahkan pendendam. Demikian pula ada karyawan
yang rajin, patuh, dan loyal pada perusahaan; ada pula karyawan yang malas,
pembangkang, dan tidak loyal. Sebagian karyawan bekerja dengan giat bila
dilihat atasannya atau bila atasannya sedang di kantor; sebagian tetap
bersemangat bekerja sekalipun atasannya tidak sedang di kantor.
Apa penyebabnya ; mereka menjawab soal
prinsip.
·
Karyawan yang
menganggap bahwa bosnyalah atasannya di kantor, ia akan bekerja dengan baik dan
rajin hanya bila ada atasannya. Mereka berpikir bila atasan tidak ada di
kantor, berarti atasannya tidak bisa melihatnya, sekalipun ia melakukan hal
yang tidak benar. ”Toh tidak ada bos ini,” begitu ia akan berpikir.
·
Tetapi bagi
karyawan yang memiliki prinsip, bahwa yang menjadi bosnya bukan hanya atasannya
di kantor, tetapi Tuhan juga, yang sudah memberinya kesempatan bekerja di
perusahaan itu, ia akan tetap bersemangat dan penuh tanggung jawab sekalipun
atasannya tidak ada di tempat. Baginya,
pertanggungjawaban atas penuntasan tugas dan hasil prestasinya pertama-tama
adalah kepada Tuhan.
Hal inilah
yang Paulus nasihatkan kepada orang-orang Kolose. “Hai hamba-hamba.... Apa pun
juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan
dan bukan untuk manusia”