BILANGAN 13:30, "Tidak kita pasti akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya."
Sebuah keluarga mencoba untuk merintis
usaha ternak ayam di desanya. Baru empat bulan berusaha, datanglah
banjir dan menghanyutkan ratusan ternaknya. Sekalipun akhirnya mereka
tahu bahwa desa itu daerah banjir, keluarga itu tidak patah arang. Jika
banjir datang, dengan cepat mereka memindahkan kandang-kandang ayam itu
ke tempat yang lebih tinggi. Mereka merasa keadaan ini adalah masalah,
tetapi mereka tidak mau pindah.
Suatu ketika desa mereka dilanda banjir
bandang. Mereka berusaha memindah ayam-ayam itu secepatnya, tapi sayang
banjir itu terlampau besar dan menghanyutkan seluruh ayamnya. Dalam
keadaan putus asa, sang suami berkata, "
Saya sudah jera, saya tidak bisa menjual tempat ini, dan saya tidak tahu apa yang harus dilakukan."
Tiba-tiba dengan tenang istrinya menjawab, " Beli itik saja”
Lalu sang suami membeli itik dan ketika
banjir bandang datang, itik ini masih tetap dapat berenang. Akhirnya
usaha inipun berhasil karena ide sang istri.
Tahukah kita bahwa kata "krisis" dalam bahasa CINA memiliki arti "bahaya" dan juga juga "peluang" ?
Krisis dapat menjadi sebuah peluang jika kita mau menggunakan krisis sebagai sebuah kesempatan untuk berubah.
Seorang penyair Yunani, Homerus, berkata, "KESUSAHAN MEMPUNYAI EFEK UNTUK MENGELUARKAN BAKAT YANG DALAM KEADAAN MAKMUR AKAN TETAP TERPENDAM."
Kuncinya adalah tetap memiliki pandangan yang positif terhadap sebuah persoalan.
Tuhan menghadirkan masalah tidak hanya supaya kita tahan uji, tetapi juga supaya kita menjadi kreatif.
Orang yang gampang putus asa tidak akan
pernah melihat sebuah krisis sebagai peluang untuk berhasil. Tetapi
orang yang optimis justru akan tetap punya keyakinan bahwa krisis
membuatnya belajar untuk menjadi seseorang yang lebih baik.