BACA KITAB HAGAI
Tanpa pertobatan dan komitmen untuk hidup kudus, pengabdian dan
pelayanan kita menjadi persembahan yang cemar dan tidak diperkenan
Allah.
Pada masa pelayanan Nabi Hagai, bangsa Israel berpikir
bahwa keterlibatan dalam pembangunan Bait Allah yang kudus otomatis
membuat mereka menjadi kudus sekalipun mereka bertahan dalam cara hidup
yang lama.
Sekitar dua bulan setelah pembangunan Bait Allah dimulai,
Allah memakai Nabi Hagai untuk memperingatkan bangsa Israel akan
kekeliruan persepsi mereka. Hagai diminta untuk bertanya kepada para
imam mengenai pengajaran tentang akibat kontak antara benda yang najis
dan benda yang kudus.
Hukum Taurat mengajarkan bahwa kontak tersebut
tidak menguduskan benda yang najis, tetapi menajiskan benda yang kudus, oleh karena itu,
keterlibatan dalam membangun Bait Allah tidak menguduskan bangsa Israel, hanya menodai kekudusan Bait Allah dan mendatangkan
penghukuman Allah
Hanya bila disertai dengan komitmen
untuk berbalik dari cara hidup yang salah, bertobat, dan komitmen untuk
hidup kudus, pembangunan Bait Allah diperkenan dan diberkati Allah .
Sebagai pelayan Tuhan, keterlibatan dalam pelayanan
tidak membuat kita menjadi orang yang kudus. Pelayanan tanpa pertobatan
dan komitmen hidup kudus justru mencemari pelayanan, bahkan menghina dan
mempermalukan Allah yang kudus.
Motivasi yang tidak murni, kesombongan
yang tersembunyi, dendam yang mendalam, pikiran yang kotor, dan dosa
lain yang dipelihara akan menghancurkan dan mencemarkan seluruh hidup
pengabdian dan pelayanan kita pada Allah.