Sebagai seorang yang sudah pindah dari kegelapan kepada terang, orang-orang percaya harus hidup sebagai anak-anak terang , yaitu hidup di dalam kasih , hidup di dalam terang , serta hidup penuh dengan Rh Kudus .
Hidup di dalam kasih berarti hidup dengan meniru Kristus yang telah lebih dulu mengasihi kita. Hal ini berarti bahwa kita harus menjauhi hal-hal yang tidak pantas atau yang tidak kudus, khususnya dosa-dosa seksual (termasuk perkataan kotor atau humor yang menjurus kepada hubungan seks). Hidup di dalam terang berarti kita tidak melakukan hal-hal yang akan membuat kita merasa malu bila apa yang kita lakukan dilihat atau diketahui oleh orang lain. Kita tidak akan merasa malu bila semua perbuatan kita diwarnai oleh kebaikan, keadilan, dan kebenaran . Hidup penuh dengan Roh Kudus berarti bahwa cara kita menjalani hidup digerakkan oleh Roh Kudus yang ada di dalam hati kita. Bila kita hidup penuh dengan Roh Kudus, kita akan senantiasa memuji Tuhan dan mengucap syukur atas apa pun yang terjadi di dalam hidup kita, dan kita juga akan hidup saling merendahkan diri satu sama lain di antara sesama orang percaya karena kita sama-sama takut akan Kristus.
Sikap saling merendahkan diri di antara orang-orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus ini berdampak nyata dalam kehidupan keluarga Kristen. Kehidupan suami istri akan mengikuti teladan hubungan antara Kristus dan jemaat. Istri akan tunduk kepada suami dan suami akan mengasihi istri - tidak bersikap kasar sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus dan Kristus mengasihi jemaat. Bila hal ini terjadi, tidak akan mungkin muncul perceraian dan kekerasan dalam sebuah rumah tangga Kristen.