Minggu, 01 Januari 2012

SANGKAR BURUNG KOSONG

Ada  seorang  bernama  George  Thomas di kota kecil New England.
Pada  hari  Paskah pagi, ia bersiap mempersembahkan misa
di suatu tempat   agak  jauh  dari kota.
Ia membawa sebuah sangkar burung kosong yang sudah reyot,
kotor tak terurus, dan menempatkannya di dekat altar.
Alis  umatnya  mulai  terangkat,  dan  mereka  mulai bertanya-tanya.
Dalam kotbahnya Sang Pastor mulai menjelaskan
Tentang sangkar burung tersebut.

Dalam  perjalanan  saya  ke  sini tadi, saya bertemu
dengan seorang anak kecil  melangkah  berlenggang
sambil mengayun-ayunkan sangkar burung ini.
Di dalamnya  terdapat 3  ekor anak  burung liar,
meringkuk  kedinginan dan ketakutan.
Saya berhenti dan bertanya kepada anak tersebut :
Apa yang kamu bawa, anakku??
Jawab anak itu:
Ah, cuma burung-burung kecil?
Apa yang akan kamu lakukan terhadap burung-burung kecil itu??
Akan  saya bawa pulang dan saya pakai mainan.
Saya suka mencabuti bulunya, dan   pasti  
mereka   akan   ribut   kesakitan.
Ramai.  Pasti ramai dan menyenangkan.
Ya,  tapi  kan  cuma sebentar.
Burungnya kecil, pasti bulunya cepat habis.
Lalu kalau sudah  habis, mau kamu apakan lagi??
Saya  punya  dua  ekor  kucing  di rumah.  
Mereka sangat suka makan burung.
Apalagi  burung  kecil  begini. 
Lucu  kan melihat burung-burung  yang sudah tidak  berbulu 
mencoba  menghindar dari kucing.
Tapi pasti kucingku akan dapat memakan mereka dengan mudah?

Saya  terdiam  sesaat,  lalu  saya  tanyakan  pada anak itu lagi:
Anakku, bolehkah  saya beli burung-burung itu??
Anak  tersebut menatap saya dengan tercengang,

lalu jawabnya:
Bapak jangan main-main.
Siapa yang mau burung liar begini??

Berapa??

Bapak,  burung  ini liar, tidak dapat bernyanyi,tidak indah.

Ini burung biasa, tidak ada istimewanya.
Apa menariknya untuk Bapak??

Berapa??

Si  Anak  memandang  saya  dengan  tajam,  lalu
sambil tersenyum menantang katanya:

Sepuluh dollar?

Saya  uluran  uang  sepuluh  dolar  kepadanya, dan
ia-pun lalu meninggalkan sangkar  burungnya 
dan  segera  lari  menghilang sambil berteriak-teriak kegirangan.

Saya lalu melanjutkan perjalanan ke sini.

Sesampai  di  suatu  tempat  yang agak rimbun,
banyak pohon dan perdu, saya berhenti  lagi, 
dan  saya  lepaskan ketiga anak burung tadi.
Nah sampai disini,  jelaslah  sudah  hal  ikhwal 
Kandang burung yang diletakkan di atas latar ini. ?
Kemudian Sang Pastor melanjutkan kotbahnya sebagai berikut:

Suatu  hari,  Setan  dan  Yesus  ngobrol berdua.
Setan baru saja dating dari Taman  Eden 

dan  lalu  menyombongkan  diri, katanya:

Sus,  aku baru saja menguasai   sebuah  dunia  yang  penuh
dengan manusia. 

Aku  sudah siapkan berbagai  bujukan bagi mereka dan pasti
mereka tidak akan dapat menghindar.
Pasti mereka akan termakan dengan segala tipu dayaku.?

Tanya Yesus kepadanya:

Akan kau apakan mereka??
"Pokoknya  aku  akan  menikmati  semuanya. 

Pasti mengasyikkan. 

Aku akan membujuk  mereka  supaya  kawin  cerai, 

saling selingkuh, saling membenci,
saling  mencederai dan saling bunuh.

Aku akan membujuk mereka untuk menjadi
pemabuk, perokok, saling caci, saling hujat.

Aku akan membantu mereka untuk
menemukan dan merakit bom agar lebih mudah bagi
mereka untuk saling bunuh.

Terus, kalau sudah begitu, apa yang akan kamu lakukan??
kata Yesus sabar.

Aku akan binasakan mereka !

Berapa yang kamu minta untuk menebus mereka? ?
tanya Yesus.

Jangan  bercanda.

Kamu tidak akan suka mereka,Sus.
Mereka itu tidak baik.
Kenapa  kamu  tertarik  dengan mereka?

Aku yakin mereka akan membenci kamu!
Mereka   akan  meludahi  kamu,  mencercamu,  dan
bahkan  akan membunuhmu.

Yakinlah, kamu tidak akan tertarik dengan mereka.

Berapa??

tanya Yesus lagi, lebih mendesak

Setan  menatap  Yesus  tajam  lalu  katanya sinis:
:Murah, cuma cukup air matamu dan darahmu?

DAN YESUSPUN MEMBAYARNYA TUNAI.

Sang Pastorpun mengakhiri kotbahnya.


RENUNGAN :

Lucu ya, mudah sekali manusia membuang Tuhannya bagai sampah,

tapi kemudian bertanya mengapa  dunia  menjadi  begitu
menakutkan tak terkendali.

Lucu ya kita mudah skali percaya dgn  bacaan yg ditulis koran,

tapi kita selalu meragukan apa yang tertulis dalam Alkitab.

Lucu ya, semua orang ingin masuk surga,
Tapi  mereka  tidak  mempercayai,  tidak memikirkan,

mewartakan ataupun melaksanakan apa yang dikatakan oleh Alkitab.
Apakah dunia ini sudah separah itu?

Lucu ya, kita dengan mudah mengatakan :

Akupercaya kepada Allah

tapi kita tetap  mengikuti  setan,

yang notabene juga percaya kepada Tuhan.
Lucu ya, kita dengan gampang sekali mengirim dan memforward

lelucon-lelucon sekejab tersebar luas bagai api,

tetapi  jika  mengenai Tuhan, kita berpikir beratus kali

sebelum menekan tombol send.

Lucu  ya,  pembicaraan-pembicaraan  mengenai hal-hal  yang  vulgar,

kasar, keras, jorok, begitu mudah tersebar terbuka

di cyberspace, tetapi diskusi mengenai Jesus

sangat dibatasi, bahkan di sekolah maupun di tempat kerja .

Lucu  ya, kita bisa begitu bersemangat dan berapi-api

memuliakan Tuhan pada hari Minggu,

Tetapi   pada   hari-hari  kerja

kita menjadi  pengikut  Kristus yang tersembuyi.

Lucu  ya,  ketika  hendak   memforward mail  inipun,
kita akan menyeleksi lagi mailing-list kita,

Karena takut dan tidak yakin akan reaksi teman-teman kita.

Lucu ya, kita sibuk memikirkan  apa nanti reaksi orang,

Tapi kita lupa memikirkan

apa yang Tuhan pikirkan tentang kita.


think about it