Jumat, 04 Mei 2012

KEKUDUSAN

BACA KITAB HAGAI
Tanpa pertobatan dan komitmen untuk hidup kudus, pengabdian dan pelayanan kita menjadi persembahan yang cemar dan tidak diperkenan Allah.

Pada masa pelayanan Nabi Hagai, bangsa Israel berpikir bahwa keterlibatan dalam pembangunan Bait Allah yang kudus otomatis membuat mereka menjadi kudus sekalipun mereka bertahan dalam cara hidup yang lama. 

Sekitar dua bulan setelah pembangunan Bait Allah dimulai, Allah memakai Nabi Hagai untuk memperingatkan bangsa Israel akan kekeliruan persepsi mereka. Hagai diminta untuk bertanya kepada para imam mengenai pengajaran tentang akibat kontak antara benda yang najis dan benda yang kudus. 

Hukum Taurat mengajarkan bahwa kontak tersebut tidak menguduskan benda yang najis, tetapi menajiskan benda yang kudus,  oleh karena itu, keterlibatan dalam membangun Bait Allah tidak menguduskan bangsa Israel, hanya menodai kekudusan Bait Allah dan mendatangkan penghukuman Allah 
Hanya bila disertai dengan komitmen untuk berbalik dari cara hidup yang salah, bertobat, dan komitmen untuk hidup kudus, pembangunan Bait Allah diperkenan dan diberkati Allah .

Sebagai pelayan Tuhan, keterlibatan dalam pelayanan tidak membuat kita menjadi orang yang kudus. Pelayanan tanpa pertobatan dan komitmen hidup kudus justru mencemari pelayanan, bahkan menghina dan mempermalukan Allah yang kudus. 

Motivasi yang tidak murni, kesombongan yang tersembunyi, dendam yang mendalam, pikiran yang kotor, dan dosa lain yang dipelihara akan menghancurkan dan mencemarkan seluruh hidup pengabdian dan pelayanan kita pada Allah. 

Imamat 19:2b
"Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus."