Sabtu, 19 Mei 2012

YESUS BENAR2 TUHAN


YESUS ANAK ALLAH
 ... lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Matius 27:54b)
Dalam kisah penyaliban Yesus ini, mari kita menempatkan diri sebagai serdadu Romawi. Mulai dari bagaimana mereka memanggil seluruh pasukan mengelilingi Yesus, menanggalkan pakaian-Nya, dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Menghina-Nya, mengenakan mahkota duri di kepala-Nya, mengolok-olok, meludahi, dan memanggil-Nya, ”Salam, hai Raja orang Yahudi!”     Pada akhirnya, si kepala pasukan melihat semua keajaiban yang terjadi setelah kematian Yesus dan Allah menyingkapkan matanya, lalu ia berkata dengan ketakutan, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah!”
Coba kita bayangkan perasaan si kepala pasukan itu;  Ia baru saja ikut memerintahkan, menghina, memukuli, meludahi seorang bernama Yesus, yang tak dinyana adalah Anak Allah, Raja di atas segala Raja. Hatinya pasti sakit dan menyesal "Mungkinkah aku diselamatkan?”
Seringkali kita juga mengalami keadaan seperti kepala pasukan itu, ketika kita terjerembab dalam lubang dosa dan kesalahan yang dalam. Saat kita sadar, kita pun gemetar dalam ketakutan, “Masihkah Tuhan mengampuniku?” Jawabnya adalah “Ya.” Sama seperti kepala pasukan yang mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, pada saat kita melihat Dia sebagai Anak Allah, kita memandang Dia sebagai Anak Domba Allah yang menebus dosa kita, yang oleh-Nya kita beroleh pengampunan.
Sejarah mencatat, kepala pasukan yang bernama Longinus itu menjadi pengikut Yesus yang setia dan mati sebagai martir