Senin, 05 September 2011

ALKITAB

Alkitab terdiri dari 66 buah kitab yang disusun menjadi satu - disebut kanon sedangkan proses pemilahan dan penyusunan kitab-kitab ini disebut dengan kanonisasi. Meskipun kelihatannya unsur manusia sangat berperan besar dalam menentukan apakah suatu kitab itu layak dimasukkan ke dalam kanon atau tidak, namun ternyata Kanonisasi ini justru membuktikan Kemahakuasaan Allah. Allah yang memegang peranan penting dalam kanonisasi.
Kanon Alkitab disusun dari begitu banyak pilihan kitab-kitab yang 'dianggap' bersifat rohani pada masa itu. Ada banyak tulisan yang 'dianggap dari Allah' muncul pada masa intertestamental, masa di mana Allah 'berdiam diri' sekitar 400 tahun di antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ; di antaranya adalah 12 karya yang disebut Kitab Apokrifa oleh Roma Katolik meskipun Sinode Yamnia telah mengeluarkan 12 karya itu dari kanon PL. (baca : Ensiklopedia Masa Kini Jilid 1, Jakarta : OMF, hal. 62.) Cobalah memahaminya dengan membayangkan seperti ini : menyusun suatu bunga rampai yang terdiri dari 66 karya dari seluruh karya sastra di Indonesia ini yang periode kepenulisannya berusia 100 tahun (bukan 1500 tahun!), harus diambil dari berbagai penulis, berbagai bentuk tulisan, berbagai situasi - lalu dijadikan satu. Bunga rampai tersebut harus memenuhi tuntutan-tuntutan, misalnya harus memiliki kesinambungan dalam materi yang sedang dibahas, adanya kesamaan tema, prinsip etika serta pengajaran dasar. Tentunya hal itu merupakan hal yang mustahil. Terlebih jika karya tersebut dituntut harus memiliki kualifikasi yang dapat mempengaruhi manusia di semua zaman dan semua tempat, tentulah ini tidak pernah dapat dipenuhi sekalipun bunga rampai tersebut disusun oleh banyak tenaga ahli.
Sesungguhnya, bukan karena kehebatan dari orang-orang yang melakukan kanonisasi yang menyebabkan Alkitab dapat disusun seperti yang kita miliki hari ini ; melainkan karena adanya "Arsitek" di belakang penyusunan itu. Inilah mujizat Roh Kudus yang terbesar di dalam mengaruniakan wahyu Allah kepada manusia, - tanpa itu tidak pernah ada kitab seperti Alkitab yang dapat dibuat di dalam sejarah manusia."