Rabu, 17 Agustus 2011

IKAN BURUK RUPA - ARTIKEL CERITA SM


Suatu hari di kedalaman laut hidup segerombol ikan karang yang cantik dan menawan. Mereka bak foto model. Banyak penyelam yang sering mengambil foto mereka untuk dijual. Karena kepopuleran mereka, mereka menjadi sombong dan tidak mau bergerombol dengan sembarang ikan lain. Sampai-sampai mereka membuat sebuah klub khusus ikan-ikan yang sering difoto oleh para penyelam.
Suatu kali ada seekor ikan yang hendak mendaftar di klub tersebut. Ikan itu panjang dan hanya berwarna hitam dan abu-abu. Sungguh ikan yang tidak cantik.
“Maaf, klub ini hanya untuk mereka yang sering menjadi model foto bagi para penyelam. Melihat warnamu yang menyedihkan itu, kami kira, kamu tidak cocok untuk difoto, tapi untuk disantap” sahut mereka cekikikan sambil memamerkan sirip mereka yang indah.
“Tapi aku sering difoto” jawab ikan buruk rupa ini
“Kami tidak percaya. Buktikan dulu pada kami. Besok pagi para penyelam akan memfoto kami lagi. Datang lah kemari dan kita lihat apakah dia akan memfoto mu lebih banyak dari kami” tantang ikan berwarna biru kuning nan cantik.
Keesokan harinya, banyak penyelam yang datang ke terumbu karang itu. Seperti biasa ikan-ikan hias keluar sambil berpose dengan cantiknya. Mereka menunggu ikan buruk rupa yang berjanji akan muncul, namun setelah beberapa lama dia tidak muncul juga. Mereka saling tertawa karena tahu ikan buruk itu tidak mungkin datang mungkin karena malu akan kulitnya yang jelek.
Tiba-tiba seorang penyelam berseru-seru membuat semua penyelam membalikkan badannya ke suatu titik. Ada seekor hiu raksasa..!! Semua penyelam bergegas mencari angle / sisi yang baik untuk dapat memfoto ikan besar ini. Foto hiu harganya mahal karena susah untuk mendapatkannya dan harus melalui resiko yang besar. Ikan-ikan karang ditinggalkan begitu saja.
“Tentu saja dia populer. Siapa yang dapat melawan hiu?” sahut seekor ikan karang.
Tapi samar-samar dari kejauhan terdengar suara. “Hai ikan-ikan karang. Lihat aku.. lihat aku”.
Ikan-ikan karang itu menoleh mencari siapa yang memanggil-manggil mereka. Tentu saja bukan hiu karena hiu terkenal jarang berbicara dengan ikan lain. Hiu ditakuti oleh semua ikan yang ada di klub itu. Ikan-ikan karang tadi mencari-cari dan melihat lambaian sirip ikan buruk rupa itu tepat menempel disisi hiu raksasa tadi.
“Ini aku, ikan yang kalian sebut buruk rupa. Dan aku bawa sahabatku si hiu. Dan lihatlah semua penyelam itu memfoto kami, kan”
Ikan itu adalah ikan remora...
Teman-teman, disaat dunia melihatmu sebagai seorang yang berkekurangan dan buruk rupa. Disaat mereka memandang sebelah mata padamu. Ingatlah .. Memang kamu adalah seekor remora yang tidak indah, Tapi kamu punya sahabat, hiu yang kuat, yaitu Tuhan yang maha kuasa, yang berperang buat kamu.
Jangan menjadi sombong karena keelokan dan kelebihanmu seperti ikan-ikan hias tadi. Karena sekali saja hiu itu memangsa ikan hias tadi, keindahan ikan hias menjadi tidak berguna.
Seperti remora yang senantiasa mengikuti hiu.
Maka ikutilah Tuhan, takutlah dan bersandarlah padaNya seumur hidupmu