Rabu, 02 November 2011

KONSEP PERNIKAHAN KRISTEN

KONSEP PERNIKAHAN SATU SUAMI – SATU ISTRI Mat 19:5,6,9
Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."

Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
·        Mengakibatkan hidup dalam dosa/kutuk perzinahan – bukan jatuh dalam dosa.
Fenomena baru yang sedang menggejala di kalangan orang Kristen, yakni, beristrikan lebih dari satu. Memang benar Alkitab dan Tuhan tidak memberikan teguran atau larangan secara langsung kepada hamba-hamba-Nya yang mempunyai istri lebih dari satu.  Dan kita tahu di PL  Abraham, Yakub, Daud, dan Solomo beristrikan lebih dari satu.
Kej 2:24:‘Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging.’ Pada pernikahan pertama ini, dengan jelas kita dapat melihat bahwa Tuhan mendesain pernikahan antara satu pria dan satu wanita.
Tidak adanya desain pernikahan ganda atau majemuk yakni beristrikan atau bersuamikan lebih dari satu. ’satu daging’ merujuk kepada kesatuan yang sempurna dan tidak terpisahkan.  ’ Alkitab memakai istilah, ‘keduanya menjadi satu daging.
Efs 5:28, ‘Siapa yang mengasihi istrinya, mengasihi dirinya sendiri. Paulus menjelaskan  ‘Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri.’ Dengan kata lain, suami dan istri telah menjadi suatu kesatuan yang sempurna sehingga keduanya telah larut dan melebur menjadi satu.
Konsep pernikahan yang Tuhan tetapkan pada awalnya adalah antara satu pria dengan satu wanita. Tidak ada penjelasan atau keterangan tentang pernikahan berikutnya karena memang Tuhan tidak pernah mendesain atau merancang pernikahan selanjutnya.
Efs 5:22-33, Kol 3:18-19, 1 Ptr 3:1-7. Pada semua ayat ini, Tuhan selalu menyebut satu suami dan satu istri.   
Bukankah kita yang sebagai bapak- orang tua ;  akan merasa sangat tidak bahagia jika anak perempuannya  dijadikan istri kedua atau menantu laki-laki kita ternyata mempunyai istri lain?
Firman Tuhan memerintahkan, Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya Efs 5:25
·       Suami yang mengasihi istrinya tidak akan menikahi perempuan lain karena perbuatan itu sangat melukai hati istrinya.
·       Sebagai pria, hati kita pun akan sama hancurnya bila istri kita berganti-ganti pelukan: malam ini dengan kita, besok dengan pria yang lain.
Firman Tuhan berkata, Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Mat 7:12
Mat 6:24, Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
·        Pernikahan merupakan suatu pengabdian; kita tidak bisa, tidak mungkin, dan tidak boleh mengabdi kepada dua tuan.