Senin, 25 Juli 2011

DOA YANG DIJAWAB (ARTIKEL )



Ada seorang kakek yang sudah tua, tinggal di sebuah rumah di pinggiran desa.
Kakek ini adalah seorang yang sangat saleh dan rajin beribadah kepada Tuhan.
 Si kakek dikenal di seluruh desa karena kebaikannya suka menolong orang dan
taat beribadah.

Pada suatu hari turun hujan lebat di desa tersebut dan air dengan sangat cepatnya naik
ke atas dan telah mencapai sebatas lutut. Orang-orang di desa tersebut telah
diinstruksikan untuk mengungsi dan ramai-ramai mereka membawa barang-barangnya
keluar dari rumah mereka masing-masing.Si Kakek yang tinggal di pinggiran desa juga
tidak luput dari situasi banjir tersebut dan menjadi cemas karenanya, tetapi sebagai
orang yang beriman, dia berusaha berdoa memohon kepada Tuhan untuk
menghentikan hujan yang lebat tersebut  agar seluruh orang di desa tersebut biSa
diselamatkan.

Tak lama setelah dia berdoa, datanglah kepala desa hendak menjemputnya dengan
 kendaraan jipnya, tetapi si kakek menolak dengan halus dan dia berkata bahwa
dia percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya dan segera menghentikan
hujan lebat tersebut.
                                                                                                                       
Pergilah segera sang kepala desa dengan perasaan cemas, tetapi karena dia percaya
bahwa dia memang orang yang saleh, tentunya Tuhan juga pasti akan menolongnya juga.
 Hujan turun semakin lebatnya dan telah mencapai ketinggian satu meter dan seluruh
penduduk desa telah mengungsi ke luar dan si kakek pun sudah berjongkok di atas
lemarinya, dengan perasaan yang semakin cemas akhirnya dia berdoa dengan lebih
keras lagi memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Tak lama kemudian datanglah regu penyelamat dengan mengendarai perahu karet dan
 berteriak-teriak memanggil si kakek. Si kakek pun berteriak kepada regu penyelamat
 tersebut dan berkata bahwa dia telah berdoa kepada Tuhan dengan lebih
 bersungguh-sungguh dan Tuhan selama ini tidak pernah tidak mendengarkan
 doanya dan dia percaya bahwa kali inipun Tuhan pasti mendengarkan doanya.

Akhirnya perahu karet itupun pergi dengan perasaan yang sangat khawatir akan
keselamatan si kakek, tetapi karena merekapun merasa bahwa sang kakek
memang memiliki iman yang lebih tebal daripada mereka maka merekapun tidak
berani memaksa lebih keras lagi. Sepeninggal regu penyelamat dengan perahu karet,
hujan malah turun semakin lebatnya dan lebih lebat dari sebelumnya dan kali ini
si kakek sudah berdiri di atas atap rumahnya dan berteriak-teriak dengan sangat
kerasnya berdoa memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat
tersebut.

Dari atas terdengar deru helikopter dengan keras dengan lampu sorotnya dan tampak
beberapa orang berteriak dari atas helikopter kepada sang kakek untuk segera
menangkap tali yang dilemparkan ke bawah. Dan kali inipun sang kakek menolak dan
berkata dengan yakinnya bahwa dia telah berdoa dengan sangat sungguh-sungguh
dan kali ini Tuhan pasti akan menghentikan hujan tersebut dan menolong si kakek.

Dengan putus asa helikopter tersebut meninggalkan si kakek yang terus berteriak-teriak
memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan lebat tersebut dan mereka berharap bahwa semoga doa kakek terkabul dan mereka juga tahu bahwa kakek Rahmat adalah orang yang sangat beriman dan selalu menolong orang lain.

Akhir kata hujan tidak juga berhenti dan menenggelamkan si kakek dan dia pun
meninggal. Karena selama hidupnya kakek tersebut sangat beriman dan tidak pernah
sekalipun berbuat yang tidak baik dihadapan Tuhan, maka si kakek diijinkan masuk
ke dalam surga. Di surga, kakek bertemu dengan Tuhan dan lalu menyatakan
kekecewaannya karena doanya yang terakhir tidak dikabulkan olehNya.

Tuhanpun berfirman kepadanya :"Kakek yang baik, engkau adalah anakku yang baik
dan sepanjang hidupmu engkau selalu menuruti firmanKu, dan Akupun selalu
mendengarkan doa-doamu dan mengabulkannya. Pada waktu engkau berdoa yang
pertama kalinya, Aku telah mengirim kepala desa untuk menjemputmu dengan mobil
jipnya tetapi engkau tolak, lalu doamu yang kedua, Aku mengirimkan regu penyelamat
dengan perahu karetnya dan itupun kau tolak dan terakhir engkau berdoa kepadaKu,
Aku mengirimkan sebuah helikopter untuk menjemputmu tetapi masih engkau tolak
juga. Aku selalu mendengarkan doamu anakKu."

Inti cerita ini adalah mengenai sebuah kesempatan, dan bagaimana kita mengerti
jawaban Tuhan atas doa-doa kita.