Minggu, 24 Juli 2011

EKONOMI KERAJAAN SURGA

Karena Tuhan kita Raja di Surga dan kita adalah anggota warga negara kerajaan surga maka saya menyebut ekonomi kerajaaan surga.
PRINSIP ekonomi kerajaan Tuhan adalah menerapkan dan mendorong kearah berkat, damai, dan kemakmuran .
Maz 24 : 1-2 Bumi dan segala isinya milik Tuhan, Kej 1 : 26-31 oleh Tuhan Bumi didelegasikan kepada manusia sebagai pemelihara & pengembangannya artinya manusia sebagai penanggung jawab, tetapi       Kej 2 :16,  Kej 3 manusia gagal jatuh dalam dosa.
Untuk memenuhi standar memiliki ekonomi yang baik manusia harus bekerja, dengan bekerja kita akan meraih berkat Yoh 5 : 17
 “ Yesus juga mengatakan dirinya bekerja“ Pekerjaan merupakan sebuah ladang atau sarana tempat Tuhan memberkati kita.
Ams 14 : 23 orang yang malas tidak diberkati atau akan jatuh miskin.
MELALUI pekerjaan Tuhan memberkati anak-anakNya , didalam bekerja kita harus memenuhi beberapa criteria :
-          kita harus memiliki ketrampilan/kemampuan
-          Kita  bekerja  seolah-olah  Yesus  adalah bos kita Efs 6 :7 ( penuh tanggung jawab dengan pekerjaan/uang yang Tuhan berkati )
-          Setia  ( seperti Tuhan uji kita dari hal-hal yang kecil )
-          Setiap berkat yang kita dapatkan harus kita syukuri artinya harus kita rasa cukup, sehingga kita tidak berhutang yang akhirnya membuat kita jadi orang yang tidak sabar, kecewa dampaknya kehancuran.
-          Pondasi berkat kebutuhan manusia Mat 6 : 33
-          Taat melalui berkat yang kita terima harus kita lakukan perintah Tuhan dengan memberi /melayani, kita harus percaya beriman apa yang kita tabur akan kita tuai.
-          Berkat uang dari hasil kerja kita memang bukan kekayaan yang sebenarnya / kekal , tetapi berkat yang Tuhan sudah berikan harus kita kelolah dengan bijaksaan ; membuat anggaran belanja rumah tangga,  tabungan, investasi.
-          Bekerja dan istirahat harus seimbang, dengan hari sabat mengingat Tuhan artinya berkat kita diperbaharui Ul 5 : 12-15
ADA BANYAK KEUANGAN ANGGOTA KELUARGA KERAJAAN TUHAN MORAT MARIT SEPERTI INI : ( karena mereka tidak bijak mengelolah berkat Tuhan ) Mari kita melihat keuangan keluarga ; dewasa ini semakin banyak keluarga yang mengeluh atas penghasilan mereka ( gaji tidak naik, naiknya tidak sepadan dengan kenaikan pasar, dagangan menurun, saingan banyak dan masih banyak lagi alasan  ) sehingga  untuk menutup pengeluaran yang sepertinya melaju lebih cepat ( pengeluaran kaya air ). Hal ini terimbas pada siapapun baik mereka yang berpenghasilan besar maupun mereka yang berpenghasilan pas-pasan atau dibawah ekonomi rata-rata dan sering kali kehabisan uang dalam hitungan hari artinya belum habis bulan atau belum waktu dapat gajian atau bagi yang dagang uang yang dikumpulkan untuk membayar pengeluaran  tidak ada lebihnya bahkan masih kurang alias harus nombok.
Lebih parah lagi bila kelompok ini terjerat dalam hutang yang membuat hidup keluarga mereka kacau dan menderita. ……………….…….bersambung…………